tidak pernah

1.3K 210 7
                                    

  Hari ini libur.

  Tapi tetap saja, Yein tidak bisa berdiam diri di dalam kamar untuk terus tidur.

  "Oppa... ayo olahragaa!" Bujuk Yein sambil menarik - narik tangan Kakaknya.

  "Yein, diamlah. Waktu luang istirahatku hari ini. Jangan diganggu." Yein memberenggut kesal.

  "Jadi Yein olahraga sendiri?"

  "Hmm." Yein menghempaskan tangan Kakaknya lalu berjalan malas ke bawah.

  "Pagi Bu!" Ujar Yein sambil merangkul Ibunya bersahabat.

"Eh-- Yein mau olahraga ya?" Tanya Ibunya. Yein mengangguk sambil menghela nafas.

  "Oppa tidak mau menemani ya?" Yein mengangguk lagi.

  "Lalu siapa yang bisa Yein menemani Yein olahraga?" Tanyanya dengan wajah memelas.

  "Sujeong Eonni?" Gadis itu berdecak.

  "Sujeong saja! Tidak pakai Eonni!" Ujar gadis itu dengan gelagat lucunya.

  "Tetap saja harus pakai Eonni. Dia itu lebih tua setahun darimu." Balas Ibunya. Yein menghela nafas.

  "Berarti Jungkook Sunbae umurnya sama seperti Sujeong. Kalau tidak pakai Sunbae apa boleh ya?" Gumamnya. Ibunya mengernyit kening.

  "Siapa itu Jungkook Sunbae?"

  "Teman baru Bu!" Jawabnya dengan senang hati. Gadis itu menghela nafas pelan sambil memainkan ujung gelas yang di pegangnya.

  "Kata teman - teman Jungkook Sunbae itu jahat. Tapi Yein tidak merasa begitu. Dan dia ingin menjauhi Yein karena ia tahu bahwa dirinya itu jahat. Padahal sebenarnya tidak." Ujarnya dengan gelagat bibir yang lucu.

  "Menurut Yein dia itu baik?" Yein mengangguk pelan.

  "Baik sekali... tapi sayang, dia selalu sendiri." Yein menghela nafas untuk yang kedua kalinya. Gadis itu beranjak mengambil roti bantal lalu mengecup pipi Ibunya.

  "Yein olahraga sendiri saja. Yein duluan ya Bu,"

  Ia pergi dari dapur menuju keluar rumah.

  Sendiri. Seperti tidak ada teman. Dan gadis itu merasa benar - benar sendiri. Walau dulu pernah memiliki semacam trauma karena sendiri, namun ia mencoba. Untuk berani tanpa mengharapkan orang lagi.

  "Kalau kau tidak mau akan kubunuh kau!"

  "Siapa yang ingin membunuh Yein waktu itu?" Gumamnya. Ia berjalan sambil menoleh kiri kanan. Ntah apa yang di pikirkan nya.

  Ia memilih duduk di ayunan taman. Memang cuaca sedang membaik.

Mendung dingin di pagi hari.

  Yein suka sekali cuaca seperti itu. Dan ia biasanya menghabiskan waktu bersama Chanwoo, Kakak laki - lakinya. Yein sayang sekali pada Chanwoo. Sama seperti Chanwoo sayang padanya.

  Bedanya, Chanwoo lebih tertutup. Walau sebenarnya ia khawatir pada gadis kecil kesayangannya itu.

  Pernah saat itu Yein pergi camping bersama teman - temannya. Dan kebetulan atau mungkin terlihat seperti ikatan batin, Yein tersesat saat mencari bendera di hutan. Dan Chanwoo ntah kenapa merasa perasaannya memburuk atau seperti khawatir?

  Dan Chanwoo langsung datang ke area dimana adiknya tersesat. Dan Chanwoo benar - benar pergi ke sana. Dari Seoul menuju pedesaan Korea.

  Dan kekwatiran Chanwoo berakhir dihutan itu. Dan berusaha menemukan gadia itu hingga ia dapat.

  Yein sangat bersyukur memilik Kakak yang begitu perhatian padanya. Tanpa Yein tahu, Chanwoo selalu diam - diam mengawasi adiknya itu jika sendiri. Walau tak selalu bisa setiap saat, namun Chanwoo tetap menyempatkan waktu untuk mengawasi adiknya.

  Hal yang ditakutkan Chanwoo ...

  Ketika Yein berusaha mengingat apa yang menimpanya dulu. Dan ketika Yein bertanya dimana Ayahnya berada?

  "Yein!" Panggil seseorang. Gadis itu menoleh sembari tersenyum melihat seseorang dihadapan nya.

  "Vernon!" Seru Yein sambil melambaikan tangannya.

  "Olahraga pagi juga?" Yein mengangguk lalu menyuruh Vernon untuk duduk di ayunan disampingnya.

  "Apa saja olahraga yang kau lakukan?" Tanya Vernon.

  "Tidak ada. Bagaimana dengan Vernon?" Tanyanya. Vernon mengedikkan bahunya.

  "Lari, push up dan banyak lagi." Yein menepuk tangan pelan.

  "Waah! Vernon hebat!"

  Vernon hanya terkekeh pelan lalu mengulum senyum menatap gadis di sampingnya yang tengah menatap lurus ke depan.

  "Yein, kau sudah punya kekasih?" Tanya Vernon hati - hati. Yein menggeleng lucu sambil menoleh.

  "Lebih nyaman berteman, bukan? Lagipula aku tidak terlalu mengerti bagaimana caranya memiliki seorang kekasih ..." jawabnya dengan wajah lugu.

  Jawaban gadis ini benar juga.

  "Aku saja tidak pernah merasakan cinta ... atau mungkin suka pada seseorang. Bagaimana mungkin aku bisa memiliki kekasih?"

  "Kau tidak pernah menyukai seseorang?"

  "Tidak." Jawabnya cepat. Vernon tersenyum kecil.

  "Baguslah kalau begitu."

---

Maafin w kalo tulisannya ngawur or something else like that😣

But pls vote n comment. Thx💓

Baby Pink.Where stories live. Discover now