10. The important thing

567 72 15
                                    

Siang ini Juliann kelihatan bosan berada di rumah, Joshua tak bisa menemaninya lantaran berkutat dengan kesibukannya yang padat. Dikirimnya beberapa pesan namun orang di seberang sana tak kunjung membalas dan memberikan kabar. Sering kali ia mengecek ponselnya namun tak ada notifikasi yang masuk satupun.

"Joshua Hong menyebalkan!!" gerutunya lalu melemparkan ponselnya di ranjang.

Udara sangat panas, pendingin ruangan juga tak berfungsi saking panasnya. Juliann hanya memakai pakaian tipis, sehelai tanktop dan hotpants.


Karena kebosanannya tak kunjung hilang bahkan semakin kesal karena Joshua tak membalas pesannya gadis itu keluar kamar menuruni tangga dan menuju ruang TV demi mencari hiburan. Semenjak awal dia datang kesini dia tak pernah menyentuh TV dan sofa empuk itu. Dinyalakannya TV keluaran lama yang ngetrend di zamannya. Ayahnya masih belum mengganti barang elektronik dan furniture yang ada di rumah mewah itu. Juliann melesatkan bokongnya di sofa empuk itu.

'Kembali lagi bersama talk show kami. Episode kali ini kita akan membahas sejam lebih dekat dengan SCOUPS, beri tepuk tangannya pemirsa!! Jelas.. hari ini kita kedatangan bintang tamu spesial penyanyi yang sedang naik daun SCOUPS!!! Waah tamu yang hadir banyak sekali ya! Kelihatannya banyak dari kalangan remaja. Memang benar SCOUPS adalah artis hallyu yang banyak digilai remaja-remaja. Sejujurnya aku juga bagian dari mereka sih...' Host wanita cantik di layar TV itu menampakkan ekspresi malu-malu. Sedangkan bintang tamu pada acara itu tersenyum-senyum dan sesekali tertawa. Para penonton yang kebanyakan remaja wanita terus-terusan berteriak nama SCOUPS.


Juliann menonton acara talk show itu, cuma acara itu yang menarik baginya.

'Kudengar kau menolak tawaran menjadi anggota boyband Seventeen. Benarkah?'

'Ya benar... aku menolak karena aku lebih nyaman dan lebih fokus jika bersolo karir' pria berambut hitam tebal itu tersenyum ramah menunjukkan lesung pipinya.

'Dari berita yang kami dapat kau sempat menjadi anggota trainee boyband seventeen selama bertahun-tahun. Apa kau tidak merasa waktumu sia-sia?'

'Menurutku sama sekali tidak sia-sia. Karena disana aku juga belajar banyak tentang bagaimana nantinya aku menjadi penyanyi dan banyak manfaat yang kudapat. Yang aku sedih adalah ketika berpisah dengan teman-teman trainee ku. Mereka sudah sangat sukses sekarang' raut wajahnya mulai serius dan agak sendu.

'sampai sekarang apakah kau masih sering berhubungan dengan mereka?'

'tentu saja... kami masih sering melakukan video call dan jika ada waktu senggang kami juga berkumpul menceritakan pengalaman masing-masing.'

'woah! Sepertinya seru. Melihat kau sesukses ini apa doronganmu sehingga kau begitu sungguh-sunguh dan bersemangat'

'Orang tua. Ya, aku begitu ingin membuat orang tuaku bangga. Mereka selalu mendukungku, melihat usaha mereka yang berusaha membiayaiku les musik sejak kecil membuatku tak ingin membuat mereka kecewa. Dulu ayahku sempat bangkrut dan kami hidup susah, tapi ayah tak mau aku berhenti les musik. Mengingat itu aku bertekad dan berusaha'

'Selain orang tua adakah orang lain yang spesial?'

'Ada'

'Wah.. apakah pacarmu?'

'Tidak... dia sahabatku sejak kecil'

'Bisa diceritakan?'

"SCOUPS... namanya keren sekeren orangnya" Juliann yang serius menonton acara itu memberikan komentar tentang kesan pertamanya pada artis terkenal itu.

Udara memang sangat panas sampai-sampai pendingin ruangan juga tidak berfungsi. Juliann mengipas-ngipas lehernya dengan jemari lentiknya.

"Panas sekali. Apa ada sesuatu yang dingin yang bisa kumakan?" gadis itu beranjak menuju dapur meninggalkan ruang TV dan membiarkan TV tetap menyala.

JuliannWhere stories live. Discover now