PROLOG

116 7 5
                                    

"Lo tau nggak, apa yang lebih menyakitkan dari menyukai diam-diam sama temen deket sendiri?"

Jonash mengeratkan genggamannya pada secangkir teh hijau yang baru diseruputnya. Ia masih memandangi seseorang di depannya penuh arti, namun tanpa ekspresi. Rahangnya sedikit menegang mengucapkan kalimat itu. Hawa dingin yang berasal dari deras hujan di luar mulai menusuk kulit keduanya.

Melihat seseorang di depannya, Sierra, yang hanya terdiam memandangi manik cokelat mata Jonash, membuat Jonash melanjutkan kalimatnya.

"Yaitu menyukainya saat tahu orang yang kita sukai masih menyimpan rasa ke orang terdeketnya. Dan bukannya berusaha menghilangkan, malah tetap mendukungnya. Sama aja kaya menjebak diri sendiri untuk menetap di zona awalnya dia."

What's the Problem? [ON HOLD]Where stories live. Discover now