CHAPTER 3

29.8K 1.9K 45
                                    

No edit, sorry for typo's and happy reading
-----------------------------------------------

"Sudah pulang Nak? Sepertinya anak Daddy bahagia sekali?" Jonathan menyapa anaknya yang baru datang bersama adik dan iparnya. Wajah Tere terlihat sangat bahagia.

"Sayang kalau ada yang bertanya, harus dijawab," suruh Christy selembut dan sehalus mungkin karena takut membuat Tere tersinggung dan bad mood kembali.

Tere mengangguk. "Iya Dad, Tere baru pulang," jawabnya dengan senyum terpaksanya.

Jonathan menghampiri ketiganya lalu berjongkok di depan putrinya. "Jo, Mama dimana?" Steve menanyakan keberadaan ibunya.

"Di kamarnya, beliau sedang menemani Fanny bermain," jawab Jonathan tanpa memandang adiknya. Steve dan Christy segera melangkah menuju kamar yang dimaksud Jonathan, mereka ingin melepaskan kangen kepada putri cantiknya dan memberikan waktu berdua kepada ayah dan anak itu untuk menyelesaikan persoalan tadi.

"Sayang, maafkan kesalahan Dad tadi karena sudah membentakmu." Jo sangat merasa bersalah sekali atas perbuatannya tadi.

Tere memperhatikan raut bersalah ayahnya, kemudian dia punya ide agar keinginannya terpenuhi. "Tapi ada syaratnya Dad," jawabnya pura-pura ketus.

"Apa Nak? Katakan Dad akan kabulkan, asal kamu mau memaafkan Dad." Jo akan melakukan apapun asal dia tidak dibenci anaknya, hanya dia satu-satunya hartanya yang sangat berharga dalam hidupnya.

"Ijinkan Tere lebih lama tinggal di sini," jawabnya singkat.

Tanpa berpikir panjang lagi Jonathan langsung menyetujui syarat yang diajukan putrinya itu. "Baiklah Nak, Dad juga akan menemanimu di sini."

"Terima kasih Dad. Tere menyayangimu, Dad." Tere sangat senang dan langsung memeluk erat ayahnya yang berjongkok di depannya.

'Kebahagiaanku sebagai seorang ayah adalah melihat anakku sehat dan bahagia', bathinnya.

"Ayo sekarang mandi dan ganti baju lalu kita makan malam bersama. Dad sudah memesankan makanan kesukaanmu," ajak Jo sambil menarik tangan anaknya menuju kamar.

"Sushi?" tanyanya antusias.

Jonathan mengangguk. "Huaaaa senangnya Dad," jawabnya girang.

"Kalau boleh tahu apa yang membuat anak kesayangan Daddy ini sangat terlihat bahagia?" Jonathan bertanya sambil mengambilkan baju ganti untuk anaknya.

"Tere punya aunty baru Dad, orangnya cantik dan juga baik! oh ya Dad nama tengah kita ternyata juga mirip," jawabnya sambil tersenyum bahagia mengingat senyum di wajah cantik aunty barunya.

"Wah nanti Daddy harus berterima kasih kepada aunty barumu itu sayang. Yang benar? Siapa namanya?" Jonathan membalas senyum manis putrinya.

"Angelica, Dad. Katanya Tere boleh memanggil dia aunty Angel," beritahunya senang.

"Nama yang bagus, pasti dia aunty yang baik hati seperti seorang malaikat sayang," balas Jonathan sambil memberikan baju ganti kepada anaknya.

"Pasti Dad. Kapan-kapan Tere ajak Daddy menemuinya. Dad, Tere mandi dulu ya." Tere masuk ke kamar mandinya.

'Siapa pun wanita itu aku harus berterima kasih padanya karena sudah mengembalikan senyuman Tere,' ucapnya dalam hati.

***

"Bagaimana Fell sudah dapat dipastikan wanita itu orangnya?" Jonathan menghubungi Felly saat menunggu anaknya mandi untuk menanyakan penyelidikannya terhadap Cindy.

Wife Or Just A Replacement?Where stories live. Discover now