"Kau membuat itu untuk Jaejoong?" tanya Yunho ringan walau jika diperhatikan ekspresinya terlihat tidak suka.

Ailee yang sedang sibuk memasukkan tempura mengangguk cepat dengan pipi bersemu merah. "Aku ingin sekali Jaejoong oppa makan siang bersamaku dengan bekal yang kubuat sendiri." beritahu yeoja muda itu lagi dengan senyum ceria.

Sepasang mata tajam itu berkilat dingin saat mendengar perkataan Ailee yang memberinya sebuah ide bagus. "Appa berangkat dulu. Kau belajarlah yang baik dan jangan hanya bersenang-senang!" Tanpa menungga sahutan putrinya, Jung Yunho meninggalkan ruang makan itu dengan seringai tipis.

.

.

KYUNG HEE UNIVERSITY

Kelas terakhir baru saja bubar dan dengan tergesa Jaejoong berjalan menuju lapangan parkir. Kepalanya dipenuhi dengan pesan singkat yang diterimanya 30 menit yang lalu dari namja yang paling dihindarinya saat ini. Jaejoong benar-benar mulai menyesal karena telah melakukan taruhan bodoh itu dengan Junsu yang pasti akan menertawakannya jika tahu dirinya mulai merasa takut.

"Datanglah ke Cafe Golden begitu kelasmu selesai atau aku akan menemui tuan Kim dan memberikannya sedikit informasi tentang putra sulung kebanggaannya!"

Dengan gerakan kasar Jaejoong memacu motor sport miliknya. Dia bahkan tidak peduli jika nanti Yoochun atau Ailee mencarinya untuk makan siang bersama karena saat ini ada yang lebih penting untuk dilakukannya. Setelah melecehkannya, mengirimkan sebuket mawar merah setiap hari selama 3 hari ini yang akhirnya selalu berakhir di tong sampah dan sekarang si mesum Jung Yunho itu mencoba untuk mengancamnya!

"Kau sungguh membuatku marah, Jung Yunho!"

Sebenarnya apa maunya namja mesum itu? Awalnya Jaejoong memang ingin tuan Jung yang arogan dan terkenal player itu tertarik padanya agar ia bisa memenangkan taruhan tapi bukan mengancamnya dengan cara licik!

.

.

CAFE GOLDEN

"Aku sudah datang! Sekarang katakan apa yang kau inginkan, ahjussi?"

Dengan kasar Jaejoong mendudukkan dirinya diseberang namja yang sedang tersenyum simpul dan terus menatapnya. Jika bisa, yang paling Jaejoong inginkan saat ini adalah menolak tantangan gila yang diberikan Junsu padanya. Bagaimana tidak? Jaejoong bahkan belum melakukan apapun untuk merayu Jung Yunho namun si mesum Jung itu malah sudah mengejarnya dan berusaha mengancamnya!

"Huh! Aku tidak percaya dia ini normal! Mana ada namja normal yang menjilat leher namja lain! Pasti Jung Yunho ini gay dan semua yeoja yang menempel seperti lintah padanya itu hanya kamuflase! Dasar penipu!" Jaejoong bergumam sinis dan tajam dalam hati meski wajah datarnya tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Aku senang kau datang, Jaejoongie. Kau terlihat lelah, Luv." ucap Yunho penuh perhatian meski Jaejoong malah mendengus tajam padanya.

Seolah tidak merasakan aura hitam diseluruh tubuh ramping yang berbalut jaket kulit itu, Yunho menunjuk santai pada sepiring steak yang sudah tertata indah di meja. "Aku juga sudah memesankan makanan kesukaanmu. Kau pasti belum makan siang."

Dengan kesal Jaejoong mendelik tajam Jung Yunho yang terlihat sangat tampan dalam balutan pakaian casual yang membuatnya jauh lebih muda. "Apa kau tidak merasa ucapanmu itu berlebihan, ahjussi dan ingat, aku ini kekasih putrimu!" tegas Jaejoong yang benar-benar merasa aneh dengan sapaan dan perhatian Jung Yunho yang dirasanya terlalu intim.

Luv? Sejak kapan kami ini pasangan? Bertemu saja baru 1 kali!

Tawa kecil terukir diwajah Yunho saat mendengar herdikan kasar itu. Awalnya dia masih sedikit ragu dengan keputusan paling aneh yang diambilnya ini tapi setelah melihat lagi sosok ramping Kim Jaejoong yang begitu indah dimatanya, semua rasa ragu itu hilang berganti dengan perasaan berdebar pelan yang mulai disukainya.

"Tidak ada yang berlebihan, Luv. Ada masalah dengan panggilan itu? Dan bukankah kau akan segera memutuskan Ailee?" tanya Yunho dengan nada acuh. "Apa kau sudah membaca dengan baik pesan singkat itu? Aku tahu kau pasti akan mengambil keputusan yang bijak, chagiya." Sorot mengancam terlihat samar dari mata tajam itu.

Yunho tersenyum tipis saat melihat mata bulat Kim Jaejoong yang sedang melotot tajam padanya. 3 hari yang panjang sudah membuat Yunho memutuskan, dia akan mendapatkan Kim Jaejoong meski harus menyingkirkan Ailee yang menjadi saingannya. Jika perlu dia akan segera menjodohkan putri tunggalnya itu dengan salah seorang putra teman bisnisnya.

"Huh! Kau memang sudah gila, ahjussi. Kenapa kau sampai melibatkan hyung-ku seenaknya? Lagipula aku ini normal! Seharusnya kau sibuk dengan para yeoja yang pasti mengejarmu dan jangan menggangguku!" bentak Jaejoong yang benar-benar kesal karena bingung menghadapi Jung Yunho yang keras kepala dan sepertinya tidak peduli pada apapun.

"Kenapa kau tidak memanfaatkan situasi ini dengan sebaik mungkin, Jaejoongie? Sekarang kau tidak perlu lagi merayu Jung Yunho untuk memenangkan taruhan dengan Junsu karena namja Jung ini sepertinya sangat tertarik padamu!", bisik suara hati Jaejoong yang egois dan tidak suka kalah. "Tapi aku belum siap untuk semua ini dan si Jung itu sudah mengancamku." Jaejoong meneguk cepat segelas juice di meja untuk menghilangkan semua pikiran aneh dalam kepalanya.

.

.

Dari tempatnya duduk Yunho bisa melihat jika namja berparas menawan yang duduk didepannya sedang sibuk berpikir dan mungkin sedikit memakinya, namun apa pedulinya? Jung Yunho akan selalu mendapatkan setiap mangsa yang sudah dikejarnya, sesulit apapun caranya!

Dia akan sangat menikmati sesi perburuan kali ini!

"Ya, aku memang gila karena kau!" sahut Yunho acuh seraya mulai memotong dan mengunyah steak-nya tanpa mengalihkan tatapan matanya yang tajam dari Kim Jaejoong yang tiba-tiba saja melemparkan seulas senyum malas padanya setelah tadi melotot dan berdesis tajam padanya juga. "Sebaiknya kau makan, Luv karena aku juga tahu kau benci makanan dingin." perintah Yunho pelan seraya mengabaikan keanehan sikap Jaejoong itu.

"Terserah! Aku juga tidak peduli. Lakukan saja yang ahjussi mau dan aku juga akan melakukan apa yang aku mau."

Jaejoong mengangkat bahunya santai dan mulai menikmati makan siang yang dipesan untuknya. Lebih baik dia mengisi perutnya dengan steak lezat yang tampak begitu mengiurkan. Bosan berdebat dan meladeni Jung Yunho yang sepertinya sudah kehilangan akal sehatnya itu.

.

.

Semua memang gila dan semakin keluar dari jalur yang seharusnya. Yunho bahkan tidak lagi peduli jika Jaejoong adalah seorang namja berumur 23 tahun. Putra dari rekan bisnisnya dan juga merupakan kekasih dari putri tunggalnya. Dia sudah terlalu dibutakan oleh obsesi, rasa penasaran dan juga tertariknya pada namja cantik yang selalu ketus menganggapinya.

"Kau akan menjadi milikku, Jaejoongie. Itu yang kuinginkan saat ini!"

Tawa lembut sontak terlontar dari bibir Jaejoong yang masih berkilat karena bumbu steak yang baru separo dihabiskannya. Dia sungguh tidak percaya di dunia ini ada orang searogan Jung Yunho. Mereka baru bertemu beberapa hari yang lalu di kantor namja Jung itu dan sekarang dengan seenaknya dia ingin Jaejoong memutuskan Ailee hanya karena perintahnya.

Dalam hati Jaejoong mendesah keras sambil mengutuk hari dimana dia setuju dengan tantangan hyung-nya yang gila dan sahabatnya yang licik itu. Saat ini pilihan Jaejoong hanya ada 2, melanjutkan apa yang sudah direncanakan mereka untuknya atau pun mengaku kalah pada Kim Junsu brengsek yang pasti sudah mengutuknya karena Jaejoong sering mengolok hubungan aneh yang dijalaninya dengan Yoochun.

"Aku ini bukan barang, ahjussi! Terima kasih untuk makan siang-nya." Tanpa menunggu sahutan Yunho yang menyeringai mesum padanya Jaejoong beranjak pergi dari tempat itu.

.

.

"Kau hanya membuatku semakin tertarik Kim Jaejoong! Normal? Aku juga namja normal yang terpikat wajah cantikmu yang sangat menggoda itu, Luv..." Yunho bergumam dingin seraya mulai menyeringai penuh arti saat melihat sosok Jaejoong menaiki motor sportnya dari jendela cafe.

.

.
Note Author : Rasanya pengen benturin kepala Jung ke dinding 'kan? 🤣🤣🤣🤣

Ti Amoحيث تعيش القصص. اكتشف الآن