Tak terduga

81 2 1
                                    

Hana Pov

Malam telah tiba,pukul 19.06
Kami bertiga berada di dalam mobil yang parkir tak jauh dari restoran speech yang dikatakan aldo tunangan rina,didalam mobil kami bertiga tengah melihat rina klien pertama kita yang sedang duduk didalam,restoran itu tidaklah besar dan tidak terlalu kecil restoran itu dilapisi kaca hampir seluruhnya sehingga bagian dalam dapat dilihat dari luar sangat menakjubkan,dengan meja bundar dan empat kursi yang tertata rapi banyak sekali pembeli di situ,ingin tau apa yang dijual di restoran speech itu?,restoran itu menyajikan menu para bangsawan yang mempunyai harga sangat mahal yang bisa membuatku pusing tujuh keliling,gimana tidak?!satu porsi nasi goreng + es teh dihargai 200 ribu bayangkan saja padahal juga rasanya sama saja seperti di warung pinggir jalan,mungkin kalian penasaran kenapa aku bisa tau karena aku pernah masuk bersama keluargaku itupun hanya sekali dan sudah lama sekali setelah aku dan keluargaku keluar dari restoran tersebut ayahku mengeluh karena harga yang tertera di menu tersebut harga paling murah ya nasi goreng + es teh itu sedangkan seperti ayam goreng,bebek goreng,dan lain-lain harganya lebih dari 200 ribu.
oke kenapa aku bahas makanan Back to the topic

"Kenapa lama sekali ya,ini sudah lebih 10 menit"aku menoleh ke arah yuriko yang ngomong sendiri,sedangkan tabitha yah kalian pasti tahu apa yang sedang ia lakukan yaitu membaca novel

" tau lah mungkin sedang macet"ucapku membalas omongan yuriko

"Ah mungkinkah itu aldo" yuriko menempelkan wajahnya pada kaca mobilku

"Singkirkan wajahmu dari jendela entar kena air liur lo lagi"gurauku

" wahh ganteng juga aldo,kayak orang jepang kyaaa yang sebelahnya juga keren kyaa baru tau gue kalau banyak orang ganteng di dunia nyata ini"yuriko berteriak tanpa merespon gurauanku,akupun juga mulai mencari orang yang dimaksud yuriko.ah benar orang itu tengah menghampiri rina yang sedang memainkan hapenya aku tidak tahu betul yang mana aldo dan yang mana yang akan dikenalkan ke rina.

"Eh kenapa rina begitu terkejut" ucap yuriko yang membuat tabitha bangkit menutup novelnya dan menyingkirkan kepala yuriko

"Tabitha ih,kasar banget lo orang lagi asik liat pertunjukan di ganggu nggak asik ah itha" gerutu yuriko yang dihiraukan tabitha,ia mulai melihat apa yang tengah kulihat di dalam sana,disana tampak rina berdiri entah sejak kapan yang jelas dia telah bertengkar dengan seorang pria yang mungkin dia aldo sedangkan pria yang satu tengah menatap bingung ke dua orang tersebut tak lama kemudian rina keluar dari restoran dengan air mata yang keluar deras,ia kemudian berlari ke arah parkiran kemudian mengambil mobilnya,dengan cepat aku mulai menjalankan mobilku dan membuntuti mobil rina tak lama kemudian ia masuk di dalam kampus dengan mobilnya,karena aku bukan mahasiswa disini jadi aku tidak berhak masuk

"Mungkin dia masuk malam" kata tabitha aku menganggukkan kepalaku pasti

"Kalau begitu kita pulang saja" usul yuriko aku melihatnya dari kaca di atasku ia sedang menguap dan menyandarkan kepalanya dibahu tabitha,sedangkan tabitha hanya diam melanjutkan membaca novelnya

"Yah aku rasa begitu"aku juga ikut menguap kemudian mulai menstater mobilku

Drrt drrt

Aku merasakan celanaku bergetar,sebelum aku menjalankan mobil aku langsung mengambil hapeku di saku celana

" rina"kataku seraya menoleh ke kursi penumpang,yuriko kemudian membuka matanya dan mengangkat kepalanya dari bahu tabitha

"Apa mungkin dia ingin bertemu kita?" tanya yuriko aku menganggukkan kepala kemudian menjawab telfon dari rina

"Iya,ada apa?"

"Bisa kita ketemuan?ditempat tadi siang" kata rina disebrang telfon

"Iya baiklah,secepatnya kami akan kesana"

Four Spy LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang