Ice Cream & Milk Chocolate

1K 35 2
                                    

Malam ini aku tidak bisa tidur. Aku masih merasa bingung dengan perasaanku. Ada senang, dan juga khawatir.

Aku senang karena hari bisa menghabiskan waktu bersama Andre. Andre juga mengantarku pulang. Hujan hari ini menyimpan kenangan tersendiri untukku.

Tapi disisi lain, aku juga khawatir dengan Yuda. Sejak pulang sekolah dia sama sekali tidak memberiku kabar. Aku coba telfon tapi tidak aktif. Dan ini semua semakin membuatku merasa bersalah.

Katakanlah aku egois. Aku akui itu. Bahkan aku sendiri benci kenapa aku bisa setega ini. Aku bisa membayangkan bagaimana perasaan Yuda melihat aku dengan Andre.

Fyi, Yuda menganggap Andre adalah mantan pacarku, karena kebanyakan mengatakan bahwa aku dan Andre berpacaran. Dan tentu Yuda akan sangat kecewa padaku.

Tapi aku bisa apa? Mendadak logikaku hilang ketika bersama Andre. Yang ada hanya bagaimana cara agar aku tetap dekat dengan nya. Jujur, seandainya bisa memilih aku akan lebih memilih mencintai Yuda. Karena itu tidak akan menyakiti siapapun.

This ones for you and me
Living out our dreams
We're all right where we should be
With my arms out wide, I open my eyes, And now all I wanna see
Is a sky full of lighter

Suara hp ku berbunyi yg menandakan ada telfon masuk. Yuda!

"Hallo"

"Hallo Yuda?"

"Ada apa voicemail suruh telfon?"

"Kamu tadi pulang jam berapa? Kehujanan? Gimana kondisi kamu?"

"Sakit"

"Hah? Sakit? Sakit apa? Parah gak? Udah makan? Udah minum obat? Banyakin istirahat!"

Terdengar nafas berat dari sana.

"Ck. Gak usah basa-basi. Ada apa?"

Semarah itukah Yuda? Bahkan dia tidak pernah seperti ini sebelum nya.

"Mm.. Aku mau bilang maaf soal yang tadi. Aku sama dia cuma sahabat, tadi it.."

"Gak papa."

Belum selesai aku menjelaskan tapi Yuda lebih dulu memotong ucapanku.

"Bener gak papa?"

"Hmm."

Telfon pun diputuskan sepihak oleh Yuda.

This ones for you and me
Living out our dreams
We're all right where we should be
With my arms out wide, I open my eyes, And now all I wanna see
Is a sky full of lighter

Suara hp ku berbunyi lagi, aku langsung mengangkat nya tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Hallo, Yuda. Ko tadi di matiin, sih?" ucapku.

"Hallo, Nan?"

Deg! Ternyata bukan suara Yuda. Ini suara yang selalu membuatku kehilangan akal. Ku lihat layar hp ku, ternyata benar. Ini adalah Andre.

"Eh sorry, Ndre. Aku kira tadi Yuda."

"Iya gak papa. Aku ganggu ya?"

"Nggak ko,"

"Nan, kayanya Yuda tadi marah deh."

Aku yakin Andre juga merasa bersalah. Tapi sebisa mungkin aku harus menutupi kekhawatiran ku dan kemarahan Yuda.

"Masa sih? Tadi aku tanya ke Yuda katanya gak papa."

"Iya itu artinya dia marah Nandaaa!"

"Hehe iya mungkin. Tapi tenang aja, kalau dia marah juga kan ke aku. Masalahnya juga sama aku."

Setetes Cinta Di Putih Abu-Abu [Completed]Where stories live. Discover now