Part 1

15.1K 974 43
                                    

***

Mirae menghentak-hetakan kakinya kesal.

Hanya untuk membayangkan menunggu dua jam di bandara sudah sangat memuakan.

Dan hari ini Mirae dengan secara gratis merasakan kemuakan itu.

Bagasi sudah di bongkar sejak dua jam yang lalu. Membuat Mirae dengan kekesalan yang ada, duduk di kursi tunggu. Ibunya mengirim siapa, sih?

"KANG MIRAE! ADA YANG BERNAMA KANG MIRAE DI SINI?"

Mirae tersedak. Teriakan dasyat dari seseorang memenuhi bandara. Laki-laki berwujud aneh yang terlihat mencolok.

Astaga, semua orang menoleh memperhatikan laki-laki itu.

Apa itu orang yang dikirimkan untuk menjemputnya? Mirae yakin jika ibunya mendapatkan manusia itu dari rombongan sirkus.

"Hei, koper pink? Kau Kang Mirae, bukan?" Mirae menoleh, mendapati orang itu melangkah kearahnya.

Mirae cepat-cepat memakai kacamata hitamnya. Menunduk dalam karena seluruh pasang mata di bandara tengah memandangnya dengan aneh.

"Dengar, aku memang sangat ingin mendapatkan perhatian, tapi tolong- astaga... jangan lakukan hal konyol, kau bisa menghampiri ku atau mengangkat papan namanya tinggi-tinggi!"

Mirae berdiri berhadapan dengannya. Laki-laki gila yang saat ini membuat Mirae menjadi pusat perhatian.

"Wah... Kang Mirae, senang bertemu dengan mu" Dia menyeringai santai. Dengan senyuman kotak memuakan yang membuat Mirae ingin melempar wajahnya dengan sepatu.

"Kau orang yang di suruh ibuku?" Dia mengangguk cuek. Tangannya sibuk menghancurkan papan nama yang dia bawa dengan menggulung-gulungnya asal.

BRHUK

"Ayo, kuantar ke mobil" bandara nyaris banjir dengan air liur Mirae jika saja dia tidak lupa mengatup kedua bibirnya.

Orang gila yang tidak dia ketahui namanya itu melangkah santai, menjauh setelah melempar gumpalan kertas karton bewarna biru ke dalam troli kopernya.

"Yak!" Mirae refleks berteriak. Kakinya menghentak kuat pada lantai tak bersalah.

"Apa lagi?" Boleh Mirae lempar kepalanya dengan koper ini? Dia begitu menyebalkan hingga Mirae ingin membunuhnya.

"Bawakan koperku" Mirae menyorong pelan gagang trolinya. Berlalu meraih sebuah hoodie beserta tasnya yang tergeletak di atas bangku.

"Kulihat tanganmu masih lengkap, cepat dorong, langkah ku lebar"

Mirae mendesis tak percaya. Kenapa ada orang yang tercipta begitu sempurna untuk menyebalkan seperti itu?

"Sial" dengan emosi yang membuncah Mirae melempar tas dan hoodienya masuk kedalam troli.

***

Hari pertama menginjakan kaki di Korea setelah bertahun-tahun menetap di Jepang, malah membuat kesan buruk bagi Mirae.

Telat di jemput dan saat di jemput malah orang gila yang datang. Setelah menemukan suami baru tampaknya ibu sudah tidak menyayanginya.

Berbicara soal rindu di telphone dan sekarang Mirae tahu jika itu omong kosong. Harusnya dia yang menjemput Mirae di bandara! Ck.

"Yak, bisa kau ganti lagu yang lain? Aku tak suka gaya music mu, berisik" Mirae menoleh mendapatkan laki-laki itu sedang bersenandung mengikuti irama music. Dengan kepala yang bergoyang-goyang kecil dengan tangan yang terus memegang stir.

UNTRUE (BTS FanFict) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang