TMAL : (14) Kabur

51K 4K 130
                                    

"Jason, anak-anakmu pindah ke sekolah yang sama kayak D&D besok kan?" tanya Mama saat makan malam.

Kunyahan di mulutku langsung terhenti. Bahkan, aku tak peduli Mama ikut menjuluki aku dan Daniel dengan sebutan D&D.

Maksudku, ini masalah besar banget, lho. Kalau dua cowok diantara lima bersaudara itu bakal beredar bebas di sekolah, bisa-bisa pamor anak basket menurun drastis.

Sebenarnya, aku gak memikirkan anak basket yang bakal di ujung tanduk. Karena itu bukan kepentinganku.

Aku sedang membayangkan apa jadinya jika anak cheers tahu, fakta bahwa aku dan lima bersaudara itu tinggal satu atap.

Dan bakal jadi saudara tiri.

Disaster.

"Iya. Nah, Danies, Daniel, aku minta bantuannya untuk mendampingi Arbi, Ashton, Spencer dan Trey selalu, ya?" pinta Jason, tersenyum pada aku dan Daniel.

Sebelum aku bisa merespon apa-apa, Spencer terbatuk. Oke, maksudku, dia pura-pura batuk sehingga semua orang langsung melihat ke arahnya.

Spencer tersenyum miring, dia melirikku sesaat lalu batuk lagi. Saat Jason bertanya kenapa, dia menjawab, masih beradu tatap denganku, "GAK APA-APA, CUMAN... KESELEK DIKIT."

"KESELEK APAAN?" tanya Ashton, memanas-manasi.

"KESELEK ITU TUH!"

"OH. KESELEK ITUUU."

Wajahku langsung memerah dengan cepat. Spencer dan Ashton pasti menyindirku! Aku yakin itu. Mereka tahu apa yang ada di pikiranku. Mereka... mereka gila! Dan sinting! Aku tak percaya dalam enam bulan lagi kami akan bersaudara tiri.

Enam bulan! Itu cepat banget.

"Danies, mau kan?" tanya Jason penuh harap.

"Hah, mau apa?" tanyaku, mau mereka pergi? Mau banget!

"Itu," Jason berusaha sabar, "jadi pendamping Spencer dan lainnya selama di sekolah."

Memangnya aku baby sitter? Enak saja!

Aku hampir menjawab seperti itu ketika Mama tiba-tiba melirikku tajam. Dia bisa membaca pikiranku seolah anaknya ini buku yang terbuka lebar. Jadi, dia pasti tahu aku ingin berkata apa.

Untuk itu aku mengatupkan mulutku lagi.

Aku baru berbicara saat mentalku sudah siap, oke, aku hanya mendampingi mereka bukan jadi baby sitter dadakan. "Oke, Jason. Aku akan mendampingi setan--uhm, maksudnya, saudara tiriku."

Dan dengan itu, seringai Spencer dan Ashton mengembang.

Aku mengabaikan mereka. Benar-benar mengesalkan melihat tingkah cowok-cowok sinting itu makin menjadi. Mereka pikir aku ini tipe cewek seperti apa, sih? Aku gak innocent, setahuku, di tiap novel, bad guy selalu tertariksama innocent girl. Jadi, mereka pasti mengangguku karena hal lain.

Saat itu, aku tak sengaja mendongak. Mataku langsung bertemu gerakan mulut Ashton yang berkata sesuatu.

Aku mengamatinya.

"Dasar, cewek introvert." Ashton berkata tanpa suara.

Dan itu bikin aku bete banget.

*

Selesai makan malam, aku langsung naik ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar. Kuhempaskan tubuhku ke atas kasur, lalu menggerutu saat kepalaku terantuk ponsel yang tergeletak di tempat tidur. Aku mengecek ponselku, kali-kali ada notifikasi atau BBM.

ST [6] - Teach Me About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang