ending

7.3K 532 37
                                    

💙💙💙

Dengan satu hentakan Iqbaal telah menggendong (Namakamu) di pundaknya. Iqbaal terus berkomat-kamit berdoa agar (Namakamu) bisa bertahan. Ia tidak akan segan-segan membunuh Steffy jika terjadi hal buruk pada (Namakamu)! Iqbaal berjanji

'Lo harus kuat (Namakamu) lo harus kuat! Gue yakin lo cewe yang kuat hadepin semua rintangan!...'

**

GREG GREG GREG

Suara benda sejenis tandu yang beroda pun memenuhi ruangan rumah sakit ini. Darah (Namakamu) terus berceceran di lantai rumah sakit yang berwarna putih. Iqbaal dan teman-teman yang lainnya pun terus mengekori tandu itu. Terlihat raut khawatir di setiap wajah orang-orang di rumah sakit, bahkan ada yang menatap iba tubuh (Namakamu) yang bersemboh dengan darah

Kini tandu berhenti tepat pada depan pintu ICU. Suster yang mengawasi pun tidak memperbolehkan Iqbaal dan kawannya masuk demi kenyamanan dan keselamatan bersama.

"Maaf dik, sampai disini aja. Adik dan yang lainnya boelh menunggu di ruang tunggu.." ucap suster tersebut ramah

"Tapi sus, itu temen saya di dalem..." jawab Iqbaal

"Iya saya tau, dokter pasti akan melakukan yang terbaik. Kalian berdoa saja demi keselamatan pasien ya. Saya permisi kedalam, masih ada pekerjaan yang lebih penting..." ucap suster tersebut sembari memakai maskernya kembali dan memasuki ruang ICU

"Sabar bro, mending sekarang kita berdoa menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Semoga (Namakamu) di beri semangat dan keselamatan. Amin..." ucap Aldi

"Amin..."

***

-KeadaanDiRuangICU-

"Sust, tolong pasang infuse serta alat bantu pernafasan ..." ucap dokter

"Baik dok..."

"Tolong ambilkan kapas dan alcohol..."

"Ini dok..."

"Lagi satu goresan maka nyawa anak ini akan tidak tertolong. Urat nadi nya hampir putus. Saya tidak yakin bisa menyelesaikan ini..."

"Dokter pasti bisa..."

Operasi pun terus berjalan, para dokter dan asistennya terus berusaha untuk melakukan yang terbaik.

"Bagaimana bisa!! Detak jantungnya melemah! Suster ambilkan saya alat pembantu jantung [Gue lupa namanya]..."

Suster pun memberikan alat tersebut. Dokter menggesek-gesekkan kedua alat tersebut kemudian di tempelkan pada dada (Namakamu)

BRUG

Dokter mengulangi nya lagi

BRUG

Dokter mengulanginya lagi.

Dan pada akhirnya—

BRUG

Tubuh (Namakamu) tidak terangkat seperti sebelumnya. Layar monitor yang menunjukkan detak jantung (Namakamu) pun memunculkan garis lurus. Garis yang sangat menyakitkan

Dokter mengeluarkan nafas kasarnya dan menggeleng. Suster yang mengerti langsung keluar menemui kerabat pasien.

___

CKLEK

Semua teman (Namakamu) menoleh ke sumber suara. Bahkan Tante Linda dan Om Heru telah sampai di rumah sakit. Entah siapa yang memberitahunya, itu tidak penting. Yang terpenting adalah...

Artist [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang