Jadian (lagi)

Mulai dari awal
                                    

"Nah, kalau gitu oke."

"Lagu nya you're still the one. Bisa kan?"

"Bisa bisa.."

Anya mulai memainkan gitarnya. Memetik perlahan yang menghasilkan alunan musik.

Looks like we made it
Look how far we've came my baby
We mighta took the long way
We knew we'd get there someday
They said, "I'll bet they'll never make it"
But just look at as holding on
We're still together still going strong

You're still the one I run to
The only one I belong to
You're still the one for life
You're still the one that I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good night

Ain't nothin' better
We beat the odds together
I'm glad we didn't listen
Look at what we would be missin'

They said, "I'll bet they'll never make it"
But just look at as holding on
W

e're still together still going strong

You're still the one I run to
The only one I belong to
You're still the one for life
You're still the one that I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good night

Saat aku akan bernyanyi bait terakhir, ada suara seseorang yang mengikutiku bernyanyi. Aku menoleh ke belakang, ternyata itu Yuda. Aku tidak meneruskan laguku, karena masih heran kenapa Yuda ada disini.

You're still the one I run to
The only one I belong to
You're still the one for life
You're still the one that I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good night

"Hey Nanda.." ucap Yuda setelah selesai bernyanyi.

"Hey Yuda" jawabku.

"Mm Nan, aku mau minta maaf soal kejadian tadi pagi."

"Tadi pagi? Maksudnya?"

"Tentang Wili. Aku udah coba larang dia buat gak bilang apa-apa ke kamu. Tapi dia tetep nekat. Terus tadi pagi, aku mau lewat kelas kamu, aku liat Wili lagi ngobrol sama kamu. Jadi aku gak sengaja denger nya"

"Oh, no problem."

"Tapi Nan, aku mau jujur. Aku mau kita balikan, kita kaya dulu lagi. Aku masih sayang sama kamu."

Tuhan.. Seandainya Yuda tau bahwa aku tidak pernah mempunyai perasaan apapun padanya, apakah dia akan tetap berbicara seperti itu?

Sekarang aku harus bilang apa? Jika aku tolak, tentu aku akan tetap sendiri dan selalu berada pada bayang-bayang Andre. Tapi jika aku menerimanya lagi, apakah dia bisa membuat aku melupakan Andre?

"Baiklah, aku mau balikan sama kamu" jawabku. Ya semoga dia bisa membantuku.

"Bener Nan?" ucap yuda

"Iya.."

"Thanks Nan. Aku janji buat berusaha bahagiain kamu. Apapun caranya".

Aku hanya tersenyum untuk menjawab kata-katanya. Aku melihat Yuda benar-benar senang, begitupun Anya yang tersenyum penuh arti padaku.

---------------

Aku kini tengah berdua dengan Nina dikantin. Sedangkan Anya dan Meila masih piket dikelas.

"Nanda, ada yang mau aku ceritain" ucap Nina.

"Cerita aja.."

"Aku ngerasa udah mulai cape ngarepin Kak Dandi, aku harus nangisin orang yang gak ngelirik aku sedikit pun. Kenapa, sih, aku bisa suka sama dia?"

"Nina, aku tau banget apa yang kamu rasain. Tapi, apa kamu mau nyerah gitu aja? Setelah berbulan-bulan kamu ngabisin waktu kamu buat nungguin dia?"

"Aku juga gak tau Nan, aku bingung. Kamu tau? Kemarin Kak Rully bilang dia suka sama aku. Dia mau aku jadi pacarnya".

"Terus kamu bilang apa ke dia?"

"Aku belum jawab apa-apa. Aku  bener-bener bingung. Di satu sisi aku nyaman sama dia, tapi di sisi lain aku juga masih berharap sama Kak Dandi."

Aku hanya tersenyum miris mendengarnya. Cerita Nina benar-benar sama sepertiku. Kenapa dia harus merasakan apa yanh kurasa?

"Nina, menurut aku tanya sama hati kamu. Karena kalau aku yang kasih pilihan ke kamu belum tentu sesuai sama perasaan kamu. Aku tau kamu pasti bisa pilih yg terbaik buat kamu."

Hening.. Lama Nina terdiam. Seperti nya memikirkan sesuatu.

"Aku udah milih buat nerima Kak Rully, Nan. Semoga kenyamanan aku sama dia bisa bikin aku lupain Kak Dandi. Walaupun aku tau itu susah."

Bahkan pemikiran nya sama sepertiku. Tapi aku harap dia akan benar-benar mencintai Kak Rully nantinya.

"Baiklah, aku dukung apapun keputusan kamu. Semoga itu yang terbaik."

"Eh, katanya besok jadwal tes renang kelas kita, ya?"

"Oh iya, aku baru inget."

"Tapi Nan, tes kali ini bareng sama kelas Yuda juga."

"Ya terus? Gak apa-apa kali."

"Sama Andre juga,"

Aku terdiam. Andre, nama yang akhir-akhir ini menghantuiku lagi. Ya sejak pulang liburan aku tidak pernah berkomunikasi lagi dengan nya. Bahkan aku pikir aku telah melupakan nya. Tapi akhir-akhir ini dia kembali menghantuiku. Entah kenapa aku merasa merindukan nya. Apa aku masih belum bisa melupakan nya?

"Ya udah, biarin aja kali." aku mencoba menutupi pemikiranku tentang nya. Bagaimanapun, dia hanya masa laluku.

--------------

Setetes Cinta Di Putih Abu-Abu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang