04

6.7K 880 140
                                    


"Mau aku antarkan?"

Jungkook hampir saja mendengus geli melihat raut wajah gadis yang ada didepannya itu berubah drastis. Wajahnya menyiratkan ia terganggu dengan tawaran dari Jungkook, seakan-akan Jungkook mengajaknya untuk ke Love Hotel atau sejenisnya.

"Maksudku, mau ku antar ke pintu keluar?!", seru Jungkook kali ini lebih kuat karena DJ baru saja memainkan lagu yang BPM nya pasti diatas 120.

Gadis Kim itu membuka mulutnya kemudian menutupnya kembali, menganggukkan kepalanya dengan cepat.

Yerim merasa bodoh karena sudah berpikir kalau Jungkook menawarkan untuk mengantarnya ke asrama. Sekalipun pemuda itu memang berniat seperti itu, Yerim pasti akan menolak mentah-mentah. Ia masih tidak percaya dengan si vokalis tampan.

Jungkook tidak mengatakan apapun sebagai balasan dan hanya berjalan melewati Yerim, ia menoleh sebentar ke arah Yerim, "Ayo?"

Yerim kembali mengangguk dan dengan cepat mengikuti langkah Jungkook. Entah karena kaki pemuda itu lebih panjang atau Yerim yang lambat tapi yang pasti Jungkook berjalan dengan cepat. Yerim harus sedikit berlari mengikutinya kalau ia tidak mau tersesat sekali lagi. Ia mengutuk dalam diam siapapun yang membangun klub malam ini.

Setelah menabrak beberapa orang dan menerima umpatan kecil Yerim berhasil keluar dari klub malam. Pintu keluarnya sendiri bukan pintu yang sama dengan yang Yerim masuki.

Jungkook membawanya ke pintu keluar yang langsung menuju ke parkiran dan juga berada di belakang klub malam. Yerim mengedarkan pandangannya, menemukan Jungkook yang sedang memasuki sebuah mobil sedan berwarna hitam.

Jungkook sama sekali tidak menggubris Yerim yang terlihat kebingungan. Jelas saja ia tidak tahu harus berjalan kemana untuk pergi ke pemberhentian bus. Di sekelilingnya hanya ada mobil dan beberapa sepeda motor, ia tidak bisa menemukan celah menuju ke jalanan kota.

Yerim menghela nafas, tidak ingin mengharapkan apapun dari Jungkook yang sudah menyalakan mesin mobilnya. Tangannya bergerak mencari handphone yang ada di dalam tas kecilnya, membuka aplikasi maps miliknya dan mencoba mencari jalan tercepat dari tempatnya menuju ke pemberhentian bus terdekat. Tiga puluh menit lagi bus terakhir menuju asramanya akan lewat.

Sebenarnya ia bisa saja berjalan kaki tapi melihat waktu sudah pukul sepuluh malam, keberanian dalam diri Yerim menghilang dengan pasti. Ia kini merasa bodoh menolak tawaran Joohyun tadi. Setidaknya kalau diantar oleh Taehyung, kakak seniornya itu pasti akan ikut juga.

Setelah memastikan rute jalan yang diberikan aplikasi tadi untuk kedua kalinya Yerim menarik nafasnya dan menghela dengan kuat. Ini kali pertama baginya untuk berjalan sendiri malam-malam dan tidak ditemani teman atau orang dewasa lain.

"Aku sudah dewasa, kok! Kim Yerim, jangan bodoh!"ucapnya pada diri sendiri, mencoba menyakinkan diri sendiri.

Tepat saat Yerim melangkahkan kakinya, mobil sedan hitam milik Jungkook berjalan melewatinya. Yerim sedikit bersyukur, setidaknya Jungkook tidak mencoba mendekatinya atau apapun itu. Walau ia masih teringat dengan sesi tatap-tatapan mereka beberapa saat yang lalu. Hatinya mulai berdegup tidak jelas mengingat adegan tatap-menatap mereka tadi.

Yerim menepuk kecil dadanya, "Dasar bodoh. Hatimu ini milik Jo In Sung dan Akatsuki Kibino Sensei*."

"Jungkook hanya satu dari banyak yang lewat, Kim Yerim."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 31, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WILD ; jungri [ NEW VERSION ]Where stories live. Discover now