Part 11; Present

2K 248 19
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri buat kamu yang merayakan! 🙏🏼
Hope you guys get lots of food! 🍛🍲

***

"I don't want this feelin'. I can't afford love.

I try to find a reason to pull us apart. It ain't workin' 'cause you're perfect.

And I know that you're worth it. I can't walk away."

Die For You by The Weeknd feat Daft Punk.




Sekarang Debby mengerti mengapa dia selalu gagal dalam mencoba menjalin hubungan baru. Rupanya Rey, sang mantan, adalah dalang dari semua ini.

Debby tahu jika Rey memiliki banyak uang dan koneksi, tapi dia tidak habis pikir jika Rey akan menghabiskan uangnya untuk hal tidak berguna seperti ini; memata-matai kehidupan Debby.

Menyedihkan sekali hidup Debby. Hidup dalam kebahagiaan semu. Debby pikir, dia telah menjadi seekor kupu-kupu yang terbang bebas; menjalani kehidupannya sebagai wanita lajang and living the best life she ever had.

Jika Rey tidak datang kembali ke kehidupannya yang tentram, mungkin dia tidak akan pernah tahu mengenai kebenaran yang sesungguhnya. Mengapa Rey hobi menghancurkan impian dan kebahagiaan Debby?

"Rey," Debby memanggil. "Kamu... nggak ngapa-ngapain Justin, kan?"

Rey mendengus mendengar pertanyaan Debby. "Perlu banget kamu nanyain dia?"

Debby menganggukan kepalanya dengan perlahan. "Aku... cuma mau make sure he's okay."

Rey memutar kedua bola matanya. "I think he's okay now." Debby mengerutkan keningnya, tidak mengerti dengan ucapan Rey. "Apa yang kamu expect dari jawaban aku emangnya? Of course dia nggak baik-baik aja. Mana mungkin aku biarin cowok yang udah berani ngerebut kamu dari aku hidup bahagia, sedangkan aku harus merana kehilangan kamu."

Debby memenjam kedua matanya. Dia memijit keningnya yang terasa pening mendengar penjelasan Rey. Jika Debby tahu akhirnya akan seperti ini, dia pasti tidak akan memilih kabur dari Indonesia dan memikirkan cara lain untuk meninggalkan Rey.

"Apa yang udah kamu lakuin sama dia, Rey?"

Rey berdecak kesal. "Apa perlu kita bahas dia? Setelah sepuluh tahun kamu ninggalin aku, dan orang bodoh itu adalah hal yang ingin kamu bahas sama aku sekarang?"

"Aku cuma mau tahu apa yang udah kamu lakuin ke dia, Rey."

"Ngeliat kamu peduli banget sama dia, harusnya aku bunuh aja waktu itu." Debby terkesiap mendengar ucapan Rey. "Atau, aku suruh orang buat bunuh dia aja malam ini? Biar kamu nggak perlu mikirin dan nanyain dia lagi?"

"Reynaldi!" Bentak Debby. Betapa lupanya dia dengan sikap cemburu Rey yang sering tidak masuk akal. "Kamu nggak boleh bunuh orang sembarangan! Kamu bukan Tuhan!"

"Aku emang bukan Tuhan, tapi aku bisa jadi malaikat pencabut nyawa buat orang-orang yang ganggu ketenangan aku!" Rey balas membentak. "Tell me, Deborah-are you still like him, aren't you?"

Bodoh jika Debby menjawab iya. "Enggak." Jawab Debby dengan tegas. "Aku cuma khawatir sebagai sesama manusia."

"Khawatir sesama manusia." Rey membeo. "Aku sama sekali nggak ngerti kenapa kita harus khawatir sesama manusia. Apa untungnya melakukan hal itu?"

"Emangnya kamu nggak khawatir kalo aku kenapa-kenapa?" Debby bertanya dengan lembut. Menghadapi mantan kekasihnya yang tidak normal memerlukan ekstra kesabaran dan kelembutan.

IntoxicatedWhere stories live. Discover now