Bab 9 - Sinyal Positif!!

29.4K 1.6K 54
                                    

NABILA POV

                -Flash Back On-

Siang ini aku sengaja duduk di sudut ini, di dalam perpustakaan yang penuh dengan buku – buku. Walau mulai agak ramai namun aku bisa merasakan kehadirannya saat ia masuk kedalam ruangan ini. Wangi tubuhnya yang mengeluarkan aroma maskulin begitu kuat tercium oleh indra penciumanku. Entah cologn apa yang ia pakai namun aku tak akan pernah bosan untuk menghirup aromanya. Pakaiannya yang selalu rapih dan juga rambutnya yang terpangkas dengan gaya modern membuat banyak kaum hawa melirik kearahnya. Namun dengan langkah santai ia terus berjalan tanpa mempedulikan tatapan penuh kekaguman itu.

                Ketika ia sudah menempati kursi dimana ia menghabiskan waktu luangnya untuk membaca. aku pun akan ikut larut seakan – akan kami membaca buku yang sama. Namun saat suara adzan terdengar, mau tak mau aku harus mengakhiri aktifitasku ini. Aku memang mengaguminya namun aku lebih mengagumi zat yang mencipta seluruh alam semesta dengan segala isinya yakni Allah azza wa jalla.

                Saat kakiku melangkah keluar dari balik persembunyian kulihat raganya pun ikut bangkit dari posisinya. Ia meraih tas ranselnya lalu disampirkan pada pundaknya yang bidang. Ia berjalan dengan santai sambil menenteng beberapa buku ditangannya. Langkah kami memang terpisah beberapa langkah , namun aku merasa seperti berjalan disisinya. Ya Allah… mengapa perasaan ini begitu indah walau hamba hanya melihatnya dari jauh. Apakah ini yang kau sebut nikmat mencintai, perasaan bahagia yang kurasakan saat melihatnya begitu membuncah hingga hampir sesak rasanya.

                Langkahku terhenti saat ia dengan santai duduk di halaman masjid kampus, ia melepaskan sepatu dan menyampirnya dengan sepatu para jamaah yang lain. Aku pun mengikuti jejaknya. Setelah selesai berwudhu aku pun bergabung dengan para mahasiswa dan dosen yang lainnya untuk solat ashar berjamaah.

                “ Ya Allah… Aku mencintainya karenaMu, aku merindukan dan menyayanginya pun karenaMu, maka jadikanlah ia sebaik – baiknya dari pria yang Kau pilihkan untuk hamba, Amiin..”

                -Flash Back Off-

“ Permisi Mbak, ada orang yang mencari Mbak Nabila di bawah, katanya mau memesan pakaian pengantin muslimah “, Suara Maya mengalihkanku dari segala lamunan masa lalu itu. Aku menoleh kearah Maya yang masih berdiri diambang pintu.

                “ Baik May, sebentar lagi saya turun”, Ucapku. Maya pun menutup kembali pintu ruanganku yang masih terasa sepi karena Sinta baru akan kembali sekitar tahun depan. Rasanya tak sabar menunggunya pulang.

                Aku melirik jam yang terpasang di dinding, sudah jam setengah satu, aku telat solat karena asik melamun tadi. Astagfirullah…

Aku bergegas mengambil air wudhu dan solat terlebih dahulu sebelum menemui klien. Aku bersimpuh dan memanjatkan segala doa dan syukurku pada Allah azza wa jalla. Usai solat aku bersiap untuk menemui klien, karena beberapa kali Maya mengetuk pintu ruanganku namun ia tahu kalau aku sedang solat maka aku bergegas turun ke lantai dasar.

Begitu turun ke lantai dasar, aku melihat dua orang wanita yang sedang ngobrol seru dengan Maya. Ragu – ragu aku menghampiri mereka.

                “ Assalamualaikum”, Sapaku pada mereka. Maya yang mengetahui kedatanganku segera bangkit dan berdiri disampingku. Dua wanita itu berbalik dan aku cukup terkejut siapakah yang kutemui.

                “ Penganten baru!!”, seruku heboh, membuat beberapa karyawan melirik kearahku.

                “ NABILA!!”, Maura memelukku heboh.

My SunshineWhere stories live. Discover now