Mine And Yours [END]

5.2K 609 102
                                    

Note: chapter ini gajadi aku private, jadi siapa aja boleh baca. Tapi kudu janji abjs baca tinggalkan jejak yaaa^^ awass luu kalo ga ninggalin jejak wkwkw, yaudin happy reading^^

CHEONSA POV

Laki-laki ini masih diam di pundakku. Kalimat yang dia utarakan barusan membuatku tersadar. Bahwa cinta memang bisa datang terlambat. Oke aku tidak masalah. Apa susahnya mencoba kembali menyukainya? Toh dari awal aku juga tidak berniat untuk melupakannya.

"Mencintaimu kembali bukanlah hal yang mudah bagiku. Namun tidak bisa dipungkiri, karena hati ini masih setia menyebut namamu." Aku mengelus punggungnya, kemudian mengelus surai hitam kecoklatannya.

Bagiku, seburuk apapun kau saat ini, kau masih sama. Oh Sehun yang dulu kukenal sampai sekarang masih sama. Aku dapat mencium bau feromonnya yang menyeruak dalam indra penciumanku. Membuatku seperti terbuai dibuatnya.

"Jangan pergi. Biarkan seperti ini sebentar saja." Pintanya saat aku berusaha melepaskan diri dari dekapannya

"Ini sudah larut malam. Kau harus segera kembali dan istirahatlah. Tenang, aku akan membuatmu berhenti melakukannya." Ucapku meyakinkan. Namun dia semakin mengeratkan dekapannya

"Kau tidak akan bisa. Ini sudah terlalu jauh sayang." Lagi-lagi dia menyebutku dengan kata sayang, membuat jantungku berdegup cepat dan desiran darahku semakin memanas

"Apa saja akan kulakukan demimu Hun, tidak perlu khawatir akan kucari tau bagaiman solusinya." Ucapku lagi

"Tidak. Mungkin tidak akan berhasil. Tetaplah seperti ini. Karena mungkin ini yang terakhir kalinya aku melihatmu sebelum aku kembali kepada-Nya." Ucapannya semakin kacau

"Jangan katakan cinta padaku jika kau semudah ini putus asa. Lihatlah aku," aku menangkup wajahnya agar menatap mataku

Kedua netra kami saling bertemu dan saling bertatapan satu sama lain. Dapat kulihat ketulusan cinta yang dia ucapkan melalui gerak-gerik matanya. Aku bahagia untuk saat ini. Walau aku tau kau sedang dalam keadaan buruk saat ini, aku tidak masalah karena aku yakin kita berdua akan bahagia nantinya.

"Mari kita berjuang bersama-sama. Aku akan selalu di sisimu. Tak perlu khawatir bahkan aku bersedia untuk merawatmu Hun." Aku tersenyum singkat

"Bagaimana jika aku akan meninggalkanmu duluan?" tanyanya

"Itu tidak akan terjadi." Ucapku meyakinkan

"Bagiamana kau tau? Hati ini berkata, kita bisa melaluinya bersama. Kekuatan cinta-lah yang bisa menguatkan kita. Berjuanglah untukku, Hun." Jelasku

Kemudian dia kembali menarikku dalam pelukannya. Nafasnya kembali terengah-engah.

"Aku tidak kuat lagi Cheonsa-ya," suaranya semakin melemah. Saat itulah aku merasakan bahwa kedua tangannya tidak lagi memelukku erat.

"Sehun-ah! Ireonnayo!! Sehun-ah!!" aku menepuk-nepuk kedua pipinya namun hasilnya nihil, kemudian aku mendekati wajahnya. Syukur, aku masih bisa merasakan deru nafasnya.

Tanpa berfikir panjang, aku mengambil alih setir kemudi dan memindahkan tubuhnya ke jok mobil belakang dan aku membawanya ke rumah sakit terdekat. 80km/jam aku melajukan mobilnya saat ini.

Hanya butuh waktu 10 menit bagiku untuk membawa ke rumah sakit terdekat. Tanpa babibu aku meminta tolong suster-suster untuk mengangkatnya ke ruang UGD. Aku menangis tersisak mengikuti seseorang yang tengah terbaring lemah di atas kasur yang di dorong para suster tadi. Bagaimana bisa semua ini terjadi di kehidupan malangnya?

Aku menggenggam erat tangannya. Wajahnya tidak bisa dijelaskan lagi bagaimana rupanya. Dia benar-benar kacau. Hingga pintu masuk ruang UGD memisahkan kami berdua.

Impossible Love [ EXO SEHUN ]Where stories live. Discover now