#03 : Heartbreak [2]

Start from the beginning
                                    

"Maksudku, aku bukan hantu, aku manusia. Memang kenapa kau berpikir kalau aku hantu?" Tanya namja itu, tawanya mulai mereda.

"Karena kau tiba-tiba ada. Buktinya tadi, kau tiba-tiba muncul dari tempat sampah, memang apa yang kau lakukan di tempat sampah?" Tanya Taerin sambil membulatkan matanya.

"Enak saja. Aku bukan dari tempat sampah," Jawab namja itu.

"Lalu kau dari mana?" Tanya Taerin lagi.

"Aku dari perut Eomma-ku," Jawab namja itu.

Taerin menggaruk kepalanya, ia bingung, kenapa percakapan mereka semakin tidak nyambung, "Bukan begitu maksudku. Maksudku kau dari mana? Kenapa tadi seragammu berbeda?" Tanya Taerin sabar.

"Aku murid baru disini. Aku berada di atap karena aku belum sempat membeli seragam sekolah ini, jadi aku diam disini sementara, berharap jika seorang murid melihatku dan mau memberi tahu di mana tempat aku mendapat seragam baru tapi aku malah melihat kau bertengkar dengan kekasihmu, kekasihmu itu membuang seragam yang kau berikan padanya, jadi aku mengambilnya," Jelas namja itu panjang lebar.

"Dia bukan kekasihku," Ucap Taerin lalu menundukkan kepalanya.

"Lalu dia siapa? Tidak usah di jawab. Aku juga tidak ingin tahu," Ucap namja itu.

"Lalu kenapa kau bisa tiba-tiba muncul dari tempat sampah itu?" Tanya Taerin, agar tidak terjadi keheningan, Taerin akan terus bertanya.

"Aku tidur tidak jauh dari tempat sampah itu, lalu aku mendengar kau dan siapa itu aku tidak kenal, bertengkar, jadi aku terbangun dan melihat ada seragam di tempat sampah itu, aku menunggu orang itu untuk pergi, baru aku mengambil seragam yang ia buang," Jelas namja ini lagi.

"Oh," Respon Taerin.

"Berhenti bertanya, karena sebenarnya aku tidak suka banyak bicara. Tadi, kau buat aku banyak bicara, jadi diam dan jangan bertanya lagi," Ucap namja itu.

-Aku belum bertanya namanya. Apa aku akan menanyakannya?- batin Taerin.

Setelah beberapa menit di landa keheningan, akhirnya namja yang tidak dikenal oleh Taerin angkat bicara, "Aku pergi dulu. Ada urusan sebentar. Urusan untuk seorang murid baru. Dan jangan menangis lagi, oke?" Ucap namja itu lalu pergi meninggalkan Taerin.

"Jika ia kembali lagi secara tiba-tiba, aku tidak percaya jika ia manusia,"

Taerin mendongkakkan kepalanya untuk melihat rak buku yang tinggi, buku yang ia cari ada di rak tinggi itu, Taerin menghebuskan napasnya. Taerin meningjitkan kakinya agar bisa meraih buku itu, "Seditit lagi, ayolah.." Gumam Taerin, sebenarnya Taerin dapat menggapai buku itu, karena sekarang Taerin dalam mood yang tidak baik, jadi Taerin tidak ada niat untuk mengambil buku itu.

"Sudahlah, aku baca yang lain saja," Ucap Taerin, saat ia memundurkan langkahnya, tapi punggungnya menabrak perut seseorang, Taerin terkunci oleh orang itu.

Orang itu, mengambil buku yang ada di rak paling atas, buku yang ingin Taerin ambil, Taerin membalikkan badannya untuk melihat siapa orang tersebut, dan betapa terkejutnya Taerin, orang tersebut adalah Chanyeol.

Keseimbangan Chanyeol tiba-tiba hilang, ia hampir jatuh, sebelum benar-benar jatuh, Chanyeol menahan dirinya dengan tangannya hingga Taerin benar-benar terkunci di antara tangan Chanyeol, sama seperti saat mereka di tangga.

Satu tangan Chanyeol memegang buku dan satu tangannya menahan dirinya agar tidak jatuh di pelukan Taerin, Taerin menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Chanyeol yang sekarang menatapnya.

Mr. TroublemakerWhere stories live. Discover now