Prologue

76.1K 3.1K 37
                                    

P R O L O G U E

Mr. Troublemaker

Author POV

Seorang namja mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang berada di depan mini market lengkap dengan meja dan payung besar yang berada di atasnya.

Namja itu meminum kopi panasnya di tengah cuaca kota Seoul yang dingin, ia membuang napasnya hingga sekumpulan asap keluar dari mulutnya.

Ia menyadarkan dirinya di punggung kursi lalu meminum kopinya lagi, Park Chanyeol.

Chanyeol. Ya, namja ini yang sedang meminum kopi sambil melihat jalan raya yang lumayan ramai. Matanya berhenti ke satu arah, ia melihat terus ke objek yang sama. Saat itu jalan sepi, tidak ada satupun mobil yang melintas, Chanyeol masih tenang.

Jalanan yang sepi dan seorang yeoja yang diam di tengah jalan. Chanyeol belum ada niat untuk menolong yeoja itu, ia masih tenang karena yang ia lihat belum ada mobil yang mendekat. Walaupun ada mobil yang ingin menabrak yeoja itu, itu bukan urusannya jika yeoja itu mati.

Chanyeol kembali meminum kopinya, matanya tidak lepas dari yeoja itu, Chanyeol terus melihatnya dan menjaganya. Chanyeol hanya waspada saja, siapa yang tahu jika ada mobil yang tiba-tiba datang dan menabrak yeoja itu.

Chanyeol tidak ingin di cap sebagai manusia yang tidak mempunyai hati. Ia punya hati. Tapi dingin. Dan lumayan baik.

Chanyeol meminum kopinya secara perlahan saat melihat mobil datang dari arah belakang yeoja itu, mobilnya tidak berjalan kencang, biasa-biasa saja.

Ia meletakkan kopinya di atas meja, Chanyeol bergumam, "Pergi. Jika kau ingin hidup," Gumam Chanyeol.

Yeoja itu masih diam, tapi Chanyeol tidak tinggal diam, ia berlari dengan sekuat tenaganya untuk menyelamatkan yeoja itu, kali ini Chanyeol akan baik, setelah itu tidak ada kata baik lagi di dirinya.

Chanyeol memeluk yeoja itu sambil berlari untuk menghindari mobil yang semakin dekat,

Bruk!

Mereka berdua jatuh di pinggir jalan dengan tubuh Chanyeol yang berada di bawah yeoja itu, yeoja itu diam dan tetap memeluk Chanyeol sambil menutup matanya, tubuhnya bergetar karena menangis, Chanyeol diam dan membiarkan yeoja itu memeluknya.

Chanyeol menatap wajah yeoja yang berada di atasnya ini, Chanyeol mendekatkan wajahnya yang sebenarnya sudah sangat dekat dengan wajah yeoja ini.

"Kau gila," Ucap Chanyeol tepat di depan telinga yeoja itu. "Kau berusaha bunuh diri dan sekarang kau malah memelukku? Punya hak apa kau?" Sambung Chanyeol lagi.

"Lepaskan pelukanmu itu, Lee Taerin" Bisik Chanyeol dengan nada tidak suka.

Yeoja yang bernama Lee Taerin tersebut kemudian melepas pelukannya dari Chanyeol dan bangkit dari jatuhnya.

Taerin menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Chanyeol, sedangkan Chanyeol malah menatap tidak suka ke arah Taerin.

"Harusnya aku tidak pergi ke mini market hari ini jika tahu sekarang kau akan bunuh diri, dan seharusnya aku tidak menolongmu, aku harusnya membiarkanmu mati saja, aku hanya akan menjadi saksi mata," Ucap Chanyeol yang membuat hati Taerin nyeri mendengarnya.

Kata-kata yang di ucapkan Chanyeol sering menyakitkan untuk didengar, tapi saat mendengar suara seraknya bicara, siapapun tidak bisa menghentikannya. Termasuk Taerin.

"Jika kau ingin aku mati. Kau tidak perlu menolongku," Ucap Taerin, Chanyeol memasukkan tangannya ke dalam saku jelananya.

"Karena aku masih baik. Setelah ini tidak. Jika kau ingin bunuh diri lagi? Silakan, kembali berdiri di tengah jalan. Aku tidak ada maksud untuk menggagalkan rencana bunuh dirimu. Kau bisa berdiri di sana lagi. Aku akan pergi," Jawab Chanyeol dengan dingin lalu pergi meninggalkan Taerin dengan rasa sakit.

Taerin hanya memandang punggung Chanyeol yang semakin jauh dan mulai menghilang, air matanya jatuh secara tiba-tiba.

Chanyeol memang jahat.

Bagi Taerin, Chanyeol sangat jahat karena membuat dirinya entah menjadi apa.

Taerin tahu, semakin ia mencintai Chanyeol akan membuat dirinya semakin entah menjadi apa.

Taerin hanya mencintai Chanyeol diam-diam, hanya Tuhan yang tahu jika ia mencintai Chanyeol.

Semakin ia berusaha untuk melupakan Chanyeol, itu malah membuat hatinya semakin melebar dan membuat Chanyeol masuk lebih dalam ke lubuk hatinya.

Dan Taerin tahu, jika Chanyeol tidak akan mencintainya balik.

Taerin awalnya ingin menyebrang jalan untuk pergi ke mini market, tapi saat ia lihat dari kejauhan, ada Chanyeol di mini market, Taerin diam tidak melanjutkan jalannya, ia masih di tengah jalan, memang seharusnya Taerin tetap pergi ke mini market walau ada Chanyeol di mini market itu tapi kakinya malah tidak bergerak, Taerin malah diam di tengah jalan seperi ingin bunuh diri.

Karena jika ia mendekat,

Chanyeol akan menjauh,

Jika Taerin mendekat,

Itu akan membuat hatinya semakin sakit,

Karena dengan perlahan,

Chanyeol akan menjauh darinya.

Bagi Taerin, Chanyeol itu seperti awan,

Diam tidak bergerak, tapi saat ia mendekat, awan itu malah terbang terbawa angin, itu membuat Chanyeol semakin jauh.

Seberapa kencang angin itu hingga bisa membuat awan itu diam semakin menjauh?

Sangat kencang.

Karena Chanyeol bagaikan awan dan angin itu bagaikan perasaan Chanyeol.

Perasaan Chanyeol yang terus terbang tanpa ingin berhenti disuatu tempat.

Hingga membuat Taerin susah mengejarnya.

●●●●●

Mr. TroublemakerWhere stories live. Discover now