Part 15

2.7K 145 5
                                    

Keiko Pov.
Entah ada apa dan karena apa,hari ini gue ketemu dua orang cowok yang agak nyebelin di satu tempat yang sama.

Gue tadi ngapain balas lambaian tangannya Devian?? batin gue yang duduk di kursi mobil bagian depan disamping mama.

"Tadi juga kenapa mesti ketemu Maren? Hidih. Tapi,agak seneng juga sih gue" gumam gue dengan senyum sumringah dan nggak sadar sudah diperhatiin mamah sedari tadi.

"Kamu ketemu siapa? Seneng kenapa?" tanya mama tiba-tiba dan membuat gue kaget.

"Ah itu,tadi ketemu temen SMP. Haha" sahut gue asal-asalan dengan tawa aneh. Mama mengernyit,"Nggak lucu loh kei". Jleb,sakit mak.

Sesampainya di garasi rumah,gue langsung turun dari mobil dan bantuin mama bawa barang-barang belanjaannya tadi. Saat semua sudah selesai,segera gue naik ke kamar untuk ngelepas lelah.

"Huwaaahhh" gue merebahkan badan di atas tempat tidur dan mulai mejamkan mata.

Tokk tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dan krekk pintu kamar gue terbuka. Seorang lelaki berdiri didepan sana. Gue terduduk karena merasa nggak asing dari wajahnya. Berkali-kali mengerjapkan mata untuk meyakinkan bahwa itu benar-benar orang yang gue maksud.

"Maarenn?!" Teriak gue benar-benar tak percaya.

"Hai dek." sapanya dengan senyuman.

"Ngapain lo disini?!!" Gue masih tak percaya.

"Kali ini tolong terima gue jadi pacar lo lagi kei. Gue masih suka sama lo."

Secara tiba-tiba seorang laki-laki berdiri di samping gue dan dia adalah..
"Devian?! Kok..kok kalian bisa disini?!" Teriak gue lagi.

"Jangan terima dia kei. Maren playboy cap kuda. Mending lo sama gue aja. Gue juga suka sama lo"

"Haaaa??!!!!!"

Gue kali ini benar-benar terbangun dari tidur dan mimpi aneh tadi. Segera gue jeduk-jedukin kepala didekat meja tempat tidur gue beberapa kali.
"Gila,gila,gila. Jangan sampe itu terjadi"

Kedatangan Maren dan Devian di kamar gue cuma mimpi. Ya,untung hanya mimpi. Yang buat gue sedikit aneh itu pada ucapan Devian tadi,'gue juga suka lo'

"Aaaaarghh" teriak gue refleks dan berhasil membuat mama naik ke kamar gue.

"Kamu itu kenapa sih jam segini teriak-teriak?" Geram mama dengan kedua tangan terlipat di dadanya.

"Ah,itu tadi Keiko mimpi ketemu hantu ma" sahut gue sedikit meringis. 'Hantu?' ya mereka,Maren dan Devian bisa dibilang hantu lah.

"Sudah cepat tidur,ini udah jam 2 pagi. Ntar hantu yang nyata beneran muncul loh" lanjut mama menakuti dan mulai pergi dari kamar gue.

Gue mulai mejamkan mata untuk melanjutkan tidur. Tapi,hawa di kamar gue terasa semakin dingin. Gemuruh mulai terdengar dari luar. Gue melirik ke arah jendela.

DUUARRRR

"WWAAA!!! Mama!!" spontan gue teriak karena petir tiba-tiba terdengar dan jendela kamar gue entah kenapa terbuka dengan sendirinya.

Gue langsung loncat dari kasur dan lari ke bawah sambil baca ayat kursi walau cuma hapal sedikit. Tapi,waktu masih di tangga,gue ingat kalau kamar kakak gue lebih deket dari kamar gue. Dan saat itu juga gue keingat ceramah dari pak ustadz siapa gitu,katanya nggak boleh masuk kamar orang tua malam-malam dan sembarangan. Segera gue putar arah dan langsung gedor-gedor kamar kakak gue.

"Kakk Rena! Buka kak cepat kak! Bolot betul sih kak! Cepetan kak! Bangun woy dasar kebo!!" Gue terus mengumpat sampai akhirnya kakak gue bukain pintu kamarnya.

What Do You Want? [END]Where stories live. Discover now