Part 1; Present

7.7K 453 25
                                    

"Got my mind on your body and your body on my mind.

Got a taste for the cherry, I just need to take a bite."

Cool for the Summer by Demi Lovato.


"What's with the crying?"

Debby menoleh dan mendapati seorang pria tampan sedang menatapnya dengan pandangan bertanya. Walaupun dia terlihat mabuk, tapi dia jelas tahu jika pria di hadapannya ini sangat tampan—setidaknya bagi Debby. Dengan sisa kesadaran yang dia miliki, Debby menatap wajah pria tampan di hadapannya dengan teliti. Rahangnya yang terlihat tegas, hidungnya yang mancung, kedua matanya yang terlihat tajam, dan rambutnya yang hitam pekat; membuatnya terlihat seperti model tampan yang sering Debby temui di majalah.

"Like what you see, beautiful?"

Mendengar pertanyaan dari pria tersebut seketika membuat Debby merona malu. Debby mengerjapkan kedua matanya dan mengalihkan pandangannya dari wajah pria tersebut. "S-sorry." Katanya terbata.

Pria itu tertawa kecil mendengar permintaan maaf Debby yang sedikit terbata. Mendengar suara tawanya yang terdengar menyenangkan di telinga Debby membuatnya menggigit bibir bawahnya secara tidak sadar.

"No problem." Balasnya, yang dibalas dengan sebuah anggukan kepala dari Debby. "Rey." Pria tersebut mengulurkan tangan kanannya ke arah Debby, mengajaknya berkenalan.

Baru pertama kali ini ada pria tampan yang mengajaknya berkenalan membuat Debby sedikit grogi. Berdeham, Debby menerima uluran tangannya dan menjawab, "Debby."

"So, what's with the crying?" Pria itu, Rey, mengulang kembali pertanyaannya.

Debby mengembuskan napasnya dengan panjang dan menatap lantai dansa yang kini terlihat seperti lautan manusia. Pertanyaannya membuat Debby memikirkan kembali kejadian yang dialaminya beberapa jam yang lalu—pengalaman yang membuat Debby bertingkah begitu impulsif dengan pergi ke klub malam dan menghabiskan beberapa gelas vodka ketika dirinya tahu kalau toleransinya terhadap alkohol begitu rendah.

"Hey, what's wrong?"

Mengembuskan napasnya sekali lagi dan menatap pria itu dengan kening berkerut, Debby pun menjawab, "Do you think I'm not pretty enough?"

Pria itu, Rey, terlihat terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkannya. Dia terdiam dan terlihat seperti sedang mengamati penampilan Debby secara detail. Membuatnya entah mengapa merasa malu ditatap olehnya secara terang-terang seperti itu.

"You are beautiful, sexy as hell, and charming. I think you are more pretty than a woman here."

Pernyataannya berhasil membuat Debby merona.

Apakah dia berpikir seperti itu tentang diriku? Tiba-tiba pikiran negatif terlintas di kepalanya dengan deras tanpa Debby bisa cegah. Atau... dia berkata seperti itu karena kasihan terhadapku? Maksudku, lihat diriku saat ini; make-up dan rambut yang berantakan, pakaian yang jauh dari kata seksi. Tak lupa pula kedua mataku yang terlihat bengkak akibat terlalu banyak menangis.

Dengan penampilan Debby yang seperti itu, jelas pernyataan Rey terdengar sebagai bentuk rasa sopan terhadap Debby yang sedang bersedih.

Walaupun tahu itu hanya bentuk rasa sopan Rey terhadap Debby, tapi dia tidak bisa mencegah mulutnya untuk berkata, "Then, why did he leave me? If—"

"Maybe he's an asshole for leaving a beautiful lady like you?"

Debby menatap Rey yang kini tersenyum lebar ke arahnya dalam diam. Masih tidak mengerti mengapa Rey menganggapnya cantik dengan penampilannya yang menyedihkan saat ini.

IntoxicatedWhere stories live. Discover now