Sosok itu

7.2K 613 165
                                    

Diri ini menjadi kacau ketika melihatmu yang begitu memukau.. Farah & Syafiq


Laki-laki setengah baya tertawa senang ketika melihat perempuan muda dihadapannya tengah meringis sakit. Pergelangan tangan gadis itu cukup memerah dengan kedua matanya mulai menahan air mata agar tidak terjatuh.

"Kenapa? Bukannya kamu yang setuju dengan kata-kata saya tadi? Saya akan tepat janji jika kamu mau memberikan apa yang saya inginkan" tekannya kuat pada akhir katanya.

Farah menggeleng lemah, dia tidak menyangka apa yang barusan dia lakukan malah menjadi boomerang untuknya sendiri. Dia hanya menuruti nafsunya untuk mendapatkan sesuatu yang sangat dia butuhkan saat ini. Dan laki-laki tua di hadapannya bersedia mengikuti keinginan Farah asalkan dia juga melakukan hal yang sama terhadap apa yang laki-laki ini inginkan.

"Nggak, mungkin bapak salah orang" tegas Farah.

Kedua matanya terus menatap waspada, takut-takut orang ini akan bertindak kriminal lagi kepadanya. Baru saja tangannya dapat terlepas karena beberapa orang mulai memperhatikan gerak gerik mereka.

"Kamu lupa sayang, kamu kan yang balas pesan saya untuk menemui di tempat ini"

"Bukan. Bukan saya itu" elak Farah berulang kali.

Dia semakin ketakutan bila sesuatu yang buruk selalu menghampirinya. Tapi semua ini memang salahnya. Memancing singa dengan sepotong daging.

"Bukan..." gumam Farah. Ini bukanlah salahnya, namun salah ayahnya yang harus masuk rumah sakit tadi pagi.

"Apanya yang bukan? Cepat. 10 foto dirimu tanpa busana, saya akan kasih kamu uang satu juta cash" ucapnya sembari menunjukkan isi dompet yang cukup tebal.

Farah tidak ingin tergiur dengan uang itu tapi disatu sisi dia butuh untuk perawatan ayahnya. Uang ini saja masih sangat jauh dari kata cukup. Tapi setidaknya uang satu juta ini bisa membantu untuk menebus obat nanti di apotik.

"Baik. Akan aku berikan" putusnya cepat. "Tapi kemarikan dulu uang bapak"

"Berikan dulu 10 foto itu, maka aku akan langsung memberikannya" ucapnya tidak mau mengalah. "Atau kau butuh tambahan, kita bisa mampir sebentar ke hotel yang tidak jauh dari ini"

Bulu-bulu Farah semakin merinding takut. Senakal-nakalnya ia, belum ada satu laki-laki pun yang menyentuh dirinya lebih jauh. Namun mengenai pertukaran foto bugil ini sudah 2 kali Farah jalankan. Yang pertama dengan seorang pengusaha. Dia memberikan 5 foto dirinya tanpa busana, lalu dalam sekejab uang tunai bersarang di rekening pribadinya.

Dan sekarang dia menyesal, mengapa dia mau saja menerima tawaran bertemu langsung dengan laki-laki tua ini.

Cukup lama Farah mengirimkan satu demi satu foto dirinya, kini laki-laki dihadapannya tersenyum puas. Memang bentuk tubuh Farah sangat menawan dan begitu indah.

"Ini uang mu" uang satu juta itu dia lemparkan ke arah wajah Farah. Seakan-akan Farah adalah perempuan yang begitu murahan.

Farah memunguti satu demi satu uang tersebut ketika dirinya sudah ditinggal sendiri. Hatinya menjerit sakit. Dia terus saja menenangkan perasaannya. Semua yang sudah dia lakukan ini hanya untuk kesembuhan ayahnya. Tidak lebih.

Tetapi Farah yakin bila kedua orang tuanya tahu dia mendapatkan uang dengan cara haram pastinya ibu bapaknya akan semakin sedih.

"Maafin Farah ya..." isaknya.

Hancur sudah harapannya menjadi perempuan baik-baik.

**

Mobil yang dikendarai Syafiq sampai di depan sekolah Nada yang sudah sepi. Di pos penjaga hanya terlihat dua orang satpam yang sedang sibuk bermain kartu sambil mengecap nikmatnya kopi dimalam hari.

KITAKde žijí příběhy. Začni objevovat