Bagian 6

3.6K 391 11
                                    

Omake :

Naruto keluar dengan sumpah serapah dimulutnya dan masuk kedalam minimarket. Dentuman keras pintu menandakan Naruto benar-benar kesal. Sasuke adem ayem melihat tingkah Naruto. Ia meregangkan persendian yang terasa lelah dan menutup mata, mencoba untuk tidur. Ia bahkan belum mengosongkan pikiran sebelum dering ponsel terdengar nyaring didalam mobil. Sasuke mencondongkan badan ke depan dan melihat ponsel Naruto tertinggal di jok sopir.

Raut wajah mencibir Sasuke berpadu dengan garis wajah yang memang angkuh saat melihat telepon genggam jadul milik Naruto. "Zaman sekarang masih ada yang pakai ponsel lipat?"

Sasuke menatap layar mungil pada sisi luar ponsel, "Sarutobi-jiji?" dan entah kenapa Sasuke membuka flip dan berkata, "Halo?"

"Oi Naruto.. apa kau tak menggunakan otakmu? Apa otakmu hanya kau gunakan sebagai hiasan?"

Sasuke terkejut mendengar kata-kata kasar dari suara seberang. Ia membuka pintu mobil dan duduk di kap.

"Aku sudah berbaik hati memberikanmu tenggat waktu, tapi ini sudah 4 bulan kau tidak membayar sewa rumah, hidupmu benar-benar seperti sampah, kau anak yatim piatu yang benar-benar tak punya harga diri."

Sasuke meremas ponsel Naruto dan makin menempelkan alat komunikasi itu pada telinga, "Kau pikir aku akan kasihan padamu hanya karena kau yatim piatu?! Kau pikir aku juga tidak butuh uang? Kau pikir aku dermawan? Mati sajalah kau Naruto, toh hidupmu benar-benar menyedihkan. Anak yatim yang lahir entah dari siapa, miskin dan bodoh. Aku akan mengeluarkan barang-barang rongsokanmu dari dalam rumah saat ini juga dan menjualnya sebagai ganti pembayaran sewa rumah, meskipun aku tahu tak ada barang berharga di rumahmu. Apa kau mengerti? Oi Naruto?!"

"Oi tua bangka.. " jawab Sasuke, "Cepatlah mati agar dosamu tak menumpuk lebih banyak."

Sasuke mendengar carut marut dari pemilik rumah Naruto namun ia tak menghiraukannya. Sasuke melempar ponsel Naruto ke jalan dengan raut wajah susah ditebak. Ia menatap nanar handphone Naruto yang telah hancur terlintas ban mobil yang berlalu lalang.

Ia berdiri dan berniat masuk ke minimarket sebelum ia terhenti tepat di pintu kaca. TV sedang memberitakan aksinya tadi pagi. Sasuke juga melirik ke arah Naruto yang berada di depan kasir. Ia terlihar berpikir untuk menelpon seseorang.

Sasuke tersenyum tipis saat melihat Naruto memberikan ponsel itu pada kasir setelah cukup lama berpikir. "Setelah dipikir-pikir, kau cukup manis.. Naru-chan..."

.

.

.

End of Omake


Run Run!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang