12. Liand Back (2)

16.5K 1.1K 21
                                    


SELAMAT PUASA GENGS!!

SELAMAT BUAT: 1. Indah1107
2. Bellanaefenddi
(Maaf kalau salah)
3. Tanstories_
4. Ranstories_
5. Salsabillaferayuda

(Maaf kalau penulisan nama salah)

Note: pemenang itu buat yang mau aja (silahkan komentar di teks itu). Buat yang gak menang, gpp! GOTCHA! aku udah makasih banget sama kalian yang mau terus coment CMM!

dan nantikan story selanjutnya yang FIX aku bikin semua pemainnya dari kalian (kecuali Ali-Prilly) JADI TETAP COMMENT YAAAA

[×][×]

Kenids termenung sendiri di ruangan pribadi Dino dulu. Entah kenapa Kenids merasa sepi saja saat uncle brengsek itu meninggalkan Jakarta. Iya, sekang sudah hampir 2 bulan Dino tidak lagi bekerja di kantor Ali. Sepi, garing, bosan, flat kini mulai Kenids rasakan. Dulu, Dino yang selalu menemaninya saat Kenids merasa bosan, selalu mau mendangarkan celotahan tentang spongebob dan selalh mau mendengarkan kisah naif Mila.

Sekarang? Sunyi. Ali tidak bisa selalu menemani Kenids kapanpun. Kenids tahu kalau pekerjaan ayahnya bukan masalah yang enteng. Pasti perlu ketelitian dan fokus agar usahanya terus berjalan dengan baik. Ditambah sekarang, sekretaris Ali sudah mengundurkan diri. Pastinya pekerjaan akan lebih sulit.

Maya? Ia juga mengundurkan diri tanpa sebab yang jelas. Terakhir Kenids bertemu pada saat Ali mengenalkan Shila sebagai ibunya.

Suara orang sedang bercakap-cakap mulai terdengar dibalik pintu ruangan Dino-dulu. Kenids mendongak menatap siluet 2 orang dari pintu kaca buram Dino. Kenids terpenjat, senyumnya terukir begitu menawan; pikirannya bergunca berharap orang itu uncle Dino yang akan kembali menemaninya dan membantu pekerjaan daddy.

Pintu terbuka namun belum melihatkan orang di balik pintu. Dengan langkah cepat Kenids turun dari kursi lalu berlari menghampiri.

"Uncle Dino!!! I miss you!!! Mis-- uncle Liand?"

Kenids mengejapkan matanya perlahan. Berharap kalau semuanya bukan lah mimpi siang bolong yang tertunda. Liand menatapnya dengan senyuman, mengacak rambut anak kecil yang berdiri menatapnya itu. Dengan senyuman pula Ali mengangkat Kenids kedalam gendongannya, terseny sembari mengenalkan Liand sebagai sekretaris barunya.

"Nice to meet you again uncle, how are you?" Ujar Kenids lalu tersenyum senang.

Dalam hatinya ada perasaan bahagia di satu sisi namun perasaan untuk sedih jauh lebih besar. Jika disuruh memilih, ia tak berharap jika Liand akan kesini untuk menemaninya, jauh-- kini ia sangat membutuhkan Dino dan berharap akan kembali seperti dulu; bermain bersama dan bercerita.

Kangen tentu perasaan itu ada, namun Kenids mencoba untuk menepisnya. Uncle Dino sibuk kerja buat keluarga; begitu pesan Ali yang selalu membuat Kenids berusaha tegar.

"I'm fine, and you?"

"Fine."

Kenids berontak sedikit minta turun dari gendongan Ali. Dengan senang ia menurunkan Kenids dari gendongannya. Senyum Ali kembali mengembang menatap Liand yang ada didepannya.

"Ini ruangan lo! Selamat datang di PT. SyariefInd. Selamat bekerja!"

Liand mengangkat dua alisnya disertai senyum menggoda. Ditepuknya pelan bahu Ali dengan seksama; semuanya akan baik bersamaku.

[×][×]

Peluh Prilly mengalir menyusuri pipi chubbynya lalu jatuh ke tanah. Sesekali diusapnya peluh itu dengan lengannya. Tangan bersarung Prilly dipenuhi dengan tanah-tanah serta pupuk yang kini melebur. Teriknya matahari jam 9 kini sudah dengan aktif memantulkan cahayanya ke wajah Prilly.

Call Me MommyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon