11. I love you, dad.

20.5K 1.3K 39
                                    

Recommend for watching on YouTube: Arbaed i7 😊 jokes Superrrr with Prilly!!

MULMED; KENIDS, BTW. 😍

[×][×]

Hari berlalu, minggu berganti dan satu bulan lebih kini sudah Prilly lewati di Jakarta. Senang, itu kata yang terlalu pas pada Prilly saat ini. Mencintai Ali, dicintai Ali, dan berjuang untuk sama-sama.

Jangan lupakan Kends yang masih cuek dengan kehadiran Prilly disamping daddy-nya. Selama ini mungkin Kenids hanya diam, menyimpan rasa marah yang membara ketika daddy-nya dengan tulus memperhatikan Prilly. Bukannya Kenids tidak diperhatikan, namun rasanya ya... beda saja, mungkin itu pikir Kenids.

"Ntar dad, aku mau masuk dulu," cegah Kenids saat Ali sudah pamit untuk ke kantor. Awalnya Ali nampak aneh, namun seketika ia sadar kalau... ya mungkin saja Kenids ingin pamit dulu pada calon mommy-nya. Ali menangguk mengijinkan Kenids untuk kembali ke toko menghampiri Prilly yang berada di dalam.

"Jangan lama ya, dad ada meeting habis ini." Pesan Ali dan dijawab anggukan oleh Kenids.

"Aunty!" Teriaknya. Prilly berbalik lalu tersenyum menyambut Kenids. Ah mungkin tadi mood nya sedang tidak baik saja, pikir Prilly.

"Ya sayang?" Jawab Prilly dengan senyuman tulus.

"Aunty, bisa jaga jarak dengan dad?" Prilly terdiam. Demi apapun ia tidak menyangka kalau Kenids akan bicara seperti itu kepadanya. Terlebih ini terlalu-- to the point, mungkin.

Prilly hanya bisa diam dengan luka. Cobaan apa lagi ini, pikirnya.

"Aku mau minta 5 menit aja," izin Kenids lalu menarik tangan Prilly untuk duduk di sofa.

"Maaf aunty. Aku benar-benar minta maaf soal ini. Tapi mungkin ini sudah jadi pilihanku. Jauhi daddy bisa? Aku pikir kemarin aunty hanya teman uncle Dino tapi ternyata aunty ini, aunty Prilly. Sosok orang yang kini paling aku hindari. Maaf aunty, kalau perlu pergi dari hidup daddy, bisa? Sebulan terakhir aku merasa di... ya katakanlah diacuhkan. Aunty aneh ya anak sekecil ini sudah bicara seperti orang dewasa? Haha, aku rasa itu..."

"Bisa beri aku waktu untuk membuktikan jika aku memang menyayangimu?" Potong Prilly.

"Aku tidak butuh kasih sayangmu. Aku hanya butuh daddy, maaf"

Prilly membolakan matanya tidak percaya. Tanpa sadar ia menggeleng pasi. 6 tahun ia menunggu lalu dengan mudahnya anak ini menghancurkan segalanya? Tidak, Prilly tidak bisa.

"Aku takut daddy lebih mencintaimu daripada aku. Aku yakin cepat atau lambat daddy akan berubah padaku, karena hadirnya aunty. Ini permintaan pertamaku aunty, bisa untuk mengabulkan anak haram ini?"

Prilly mengusap kasar wajahnya. Ucapannya mematahkan segalanya, mematahkan perjuangan Prilly. Mematahkan takdir yang Prilly harap itu akan terus bisa berlanjut dan mengabulkan keinginannya.

"Aunty gak bisa. Maaf untuk yang ini tidak," jawab Prilly sedikit kecewa. Perkataan Kenids memang halus namun semuanya seakan menusuk Prilly dengan tajam. Hingga luka itu, kembali menganga lagi. Luka yang sudah menganga itu ditambah tusukan halus dari Kenids.

"Please, aku m--"

Suara klakson dari mibil Ali menderu hingga Kenids terpaksa menghentikan ujarannya.

"maaf aunty dad sudah ingin pulang, aku mencintaimu..."

Prilly mengangguk ringan lalu menunduk. Buliran air matanya jatuh lagi, jatuh kembali hanya karena ucapan halus dari anak kecil itu. Jatuh kembali karena Kenids, anak yang sejatinya bukan anak kandung Ali.

"Hati-hati," pesan Prilly. Kenids yang awalnya berlari mendongak memalingkan wajahnya ke arah Prilly lalu tersenyum tulus dan mengangguk.

[×][×]

Call Me MommyHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin