Part 16

10.3K 552 59
                                    


Kemarahan Iqbaal kembali memuncak. Ia tidak dapat mengontrol emosinya.

"Stop! Jangan ribut lagi!!" kata Aldi yang baru saja datang. Ia menarik iqbaal untuk duduk lagi.

"Baal! Lo kontrol emosi lo!" kata Aldi. "(namakamu) nggak bakalan kayak gini kalo lo bisa ngontrol emosi lo!"

Iqbaal menunduk. Mungkin benar apa yang dikatakan saabatnya ini.

Ceklek

Suara pintu terdengar. Iqbaal, Aldi dan Bagas segera menghampiri Dokter yang keluar dari ruang UGD itu.

"Gimana dok keadaan istri saya?" tanya Iqbaal.

"Istri anda baik-baik saja. Tapi... maaf.. kami tidak bisa menyelamatkan janin yang berada di kandungan istri anda. Itu disebabkan karena pendarahan hebat yang dialami istri anda."

"Jadi.. istri sayaa..."

Dokter mengangguk lalu menepuk pundak Iqbaal, "Saya permisi dulu."

Aldi menepuk-nepuk pundak Iqbaal. ia tahu perasaan sahabatnya ini. sedih, kecewa, merasa bersalah dan sebagainya.

"Baal. Sabar ya," hanya itu yang dapat Aldi ucapkan untuk menyemangati Iqbaal.

"Kalo bukan gara-gara lo, janinnya (namakamu) pasti masih ada." Celetuk Bagas.

Iqbaal dan Aldi menatap Bagas secara bersamaan.

"Heh bocah! Lo bisa pulang nggak?!" kata Aldi.

"Gue nggak akan pulang."

"Mau apa lo disini?? pulang!" sahut Iqbaal.

"Mau apa lagi kalo nggak nungguin (namakamu),"

Iqbaal menghampiri Bagas dan menarik kerah baju Bagas. Jemari tangan kanannya terkepal siap melayangkan tinju.

"Lo mau nonjok gue lagi?? oke silahkan!" kata Bagas. "Ayo cepet! Tunggu apa lagi??!" lanjutnya karena Iqbaal tak kunjung melayangkan tinjunya.

Iqbaal menghempaskan tubuh Bagas begitu saja.

"Udah Baal. Sekarang lo masuk aja kedalem, biar bocah tengil ini gue yang ngurus." Aldi menepuk pundak Iqbaal berkali-kali.

Iqbaal mengangguk, "thanks Al,"

Ia memasuki ruang UGD dimana saat ini istrinya sedang terbaring lemah. Hal pertama yang di lihat Iqbaal adalah ekspresi terkejut dari wajah (namakamu).

Iqbaal melihat (namakamu) mengalihkan wajah setelah terkejut akan kedatangannya.

Iqbaal berdiri di samping ranjang (namakamu).

"Mau apa lagi lo kesini?!" kata (namakamu) dengan suara seraknya. Sepertinya (namakamu) baru saja menangis. Apa mungkin karena ia kehilangan janinnya?

"Be, maa..maafin akuu.."

"Cih, sekarang lo nyesel setelah apa yang lo lakuin?! Telat Baal!! Telat!!"

"Gara-gara lo gue kehilangan janin gue. Lo nggak tau perasaan gue Baal! Lo egois!"

Iqbaal menunduk lalu jemarinya menyentuh jemari tangan (namakamu) tapi kemudian (namakamu) menyentakkan jemarinya.

(namakamu) sudah menangis. Tangisannya terdengar pilu dan bergetar.

"Aku.. Aku nyesel Be. Aku bener-bener nyesel."

"Gue juga nyesel karena udah cinta sama lo, cowok brengsek!"

Little Family ❤ [IDR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang