Part 15

7.2K 541 29
                                    


Selama empat hari ini, (namakamu) tidak pulang ke rumah. Tidak ada yang tahu dimana keberadaan perempuan itu kecuali Bagas dan Jane.

Bagas tahu karena dia yang nganterin (namakamu). Dan Jane tahu karena dia yang di tumpangi oleh (namakamu).

Kiki yang notabenenya adalah kakaknya (namakamu) sudah kelewat stres mikirin masalah ini. ponsel (namakamu) sama sekali nggak aktif. Dan dia udah nyari kemana-mana bahkan a sudah melapor ke kantor polisi.

Soal masalahnya Iqbaal kini malah semakin heboh. Banyak berita yang beradar tidak sesuai dengan aslinya alias udah di lebih-lebihkan. Mulai dari menghilangnya (namakamu), keluarga Iqbaal yang tidak harmonis, adanya pihak ketiga dan lain-lain.

Iqbaal tak kalah stres. Ia sudah keluar namun hanya untuk mencari keberadaan istrinya saja. Untuk masalahnya, ia sudah melakukan pers di temani oleh Aldi. Aldi juga meyakinkan pada publik bahwa masalah yang beredar itu hanyalah karangan untuk popularitas saja.

Iqbaal kini lebih mementingkan keadaan istrinya yang sekarang entah berada dimana. Yang ia takutkan saat ini hanyalah keadaan (namakamu) dan calon bayinya.

Masalah dengan Serlina sudah ia lupakan. Ia tidak akan menanggapi apapun yang di lakukan Serlina lagi.

Ia sudah muak.

***

"Kita harus nyari kemana lagi??" ujar Salsha dengan putus asa. Ia memandang semua teman-temannya. Ada Bastian, Kiki, Aldi, Steffi, Cassie, Bella, Karel, dan Iqbaal. Kak Nadhine nggak ikut karena ia harus ngurus si kembar.

Saat ini mereka berada di sebuah restoran. Panas yang sangat terik membuat mereka kelelahan mencari dan memutuskan untuk singgah ke restoran ini.

"Gue bener-bener nggak tahu lagi harus nyari kemana." Bastian menyeruput orange jusnya.

"Gue emang nggak tahu adek gue dimana, tapi gue yakin dia baik-baik aja." Perkataan Kiki diangguki oleh hampir seluruh teman-temannya.

"Yaudah ya, kita cari lagi aja. Siapa tahu ketemu di jalan atau dimana gitu." Steffi berdiri dan diikuti oleh Bastian.

"Kita duluan yuk Stef," Bastian merangkul Steffi. "Oy bule! Lo ikut kagak?" lanjutnya.

"Ikutlah. Ayo!" sahut Cassie yang segera menyusul Steffi dan Bastian.

"Gue sama Bella juga nyari duluan yaa.." pamit Karel dan segera merengkuh pinggang istrinya yang ada disampingnya.

Kiki berdiri dari duduknya, "Gue juga duluan."

"Eh bentar bang!" Salsha menahan lengan Kiki. "Gue ikut." Lanjutnya.

"Al, kamu sama Iqbaal ya. Tapi kamu aja yang nyetir," kata Salsha pada Aldi. Aldi mengangguk karena ia tahu maksud Salsha.

"Hati-hati dijalan Sha.." ujar Aldi ketika Salsha dan Kiki berjalan ke pintu restoran.

Aldi menoleh ke arah Iqbaal. ia menatap sendu sahabatnya ini. Keadaannya jauh lebih buruk ketika ia di gosipkan dengan Serlina.

Perubahannya sangat mencolok. Mulai dari mata yang berkantong hitam seperti panda. Badannya yang lemes seperti tidak ada asupan gizi yang memadai dan penampilannya yang terkesan asal-asalan.

"Jadi, lo mulai nyari kapan?" tanya Aldi.

Iqbaal menoleh, "Sekarang. Lebih cepat lebih baik."

Aldi mengangguk lalu mengikuti Iqbaal yang sudah berjalan.

Aldi mengambil alih kemudi dan memaksa Iqbaal untuk tetap duduk disampingnya. Iqbaal pun akhirnya mengalah dan menuruti apa yang diperintahkan Aldi. Ia akan memperhatikan jalanan. Ia berjanji.

Little Family ❤ [IDR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang