Tanpa didorong lagi, Kang Seulgie melangkah mundur dan menatap tidak percaya pada namja yang sudah membuatnya jatuh cinta. Dia bisa melihat tatapan dingin dan kejam dalam mata musang CEO tampan yang 1 bulan yang lalu menerima ajakan makan malamnya dengan senyum tipis.

"Kau...Kau sungguh akan melakukan itu? Tidak adakah sedikit perasaanmu untukku?" tanya Seulgie dengan suara bergetar, mendadak semua kepercayaan dirinya hilang dan dia merasa malu berdiri tanpa busana didepan Jung Yunho yang sekarang menatapnya dengan sorot meremehkan.

Dengan gerakan acuh Yunho menyingkirkan yeoja yang menghalangi jalannya dengan ekspresi memelas itu,"Besok akan kukirimkan cek! Isi saja berapa yang kau mau tapi jangan pernah muncul dihadapanku lagi!" serunya ringan sebelum menghilang dibalik pintu kamar mandi.

Kang Seulgie terduduk di lantai hotel yang berkarpet indah itu, dia masih tidak percaya apa yang dialaminya. 30 menit yang lalu mereka masih berbagi kehangatan dan sekarang dengan begitu mudahnya dia dicampakkan. Kemarahan mulai merasuki hati yeoja cantik yang berprofesi sebagai model itu.

"Akan kubuat kau kembali bertekuk lutut dihadapanku, Jung Yunho!" desisnya dengan sorot mata penuh dendam yang tertuju pada siluet tubuh kekar yang tampak sekilas di kaca buram kamar mandi.

.

.

MANSION JUNG

Sinar matahari pagi menerobos masuk dari tirai-tirai yang baru saja dibuka para pelayan yang sudah memulai hari dengan membersihkan setiap sudut rumah besar yang selalu sepi dan dingin karena penghuninya seperti menjalani hidup terpisah. Tidak ada kehangatan apalagi tawa ceria dalam rumah yang mencerminkan kekayaan dan kekuasaan ini.

Semua pelayan bekerja dalam diam karena tuan Jung yang dingin dan selalu memasang wajah datar tidak menyukai keributan dalam rumahnya. Semua yang berlangsung dalam rumah besar ini harus selalu berjalan sesuai dengan aturannya. Sarapan, makan siang maupun makan malam tetap tersedia walaupun kadang tidak tersentuh sedikit pun!

TAP TAP TAP

Langkah kaki setengah berlari yang sedang menuruni tangga melingkar rumah itu membuat ahjumma Xian yang sedang menata meja menyunggingkan senyum kecilnya. Setidaknya selalu ada nona kecil yang bisa sedikit menceriakan suasana sepi rumah mewah ini. "Mau berangkat ke kampus? Ayo sarapan dulu." sapanya lembut pada yeoja muda berambut panjang yang terlihat sibuk bergumam sendiri itu.

Jung Ailee, putri tunggal Jung Yunho itu tersenyum riang dan memeluk hangat pengasuh yang selalu memanjakannya. Menjadi putri tunggal dari seorang Jung tidaklah selalu membuatnya bahagia karena Ailee hanya hidup dalam limpahan harta namun tidak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya yang sudah lama bercerai.

Sang ayah hanya sibuk bekerja mengumpulkan pundi-pundi uang yang mungkin tidak akan pernah habis dihamburkannya, disamping kebiasaan Yunho menghabiskan malam dengan para yeoja pemuas nafsu yang sangat dibencinya. Ailee bahkan hanya bisa diam karena dia tidak punya keberanian untuk menentang setiap perbuatan tak bermoral sang ayah yang selalu bicara dengannya dengan nada dingin.

"Ada ujian. Roti bakar dan susu sudah cukup!" Tergesa Ailee meneguk segelas susu ditangan kanannya sementara tangan kirinya meraup roti bakar yang tersedia di meja.

Ahjumma Xian hanya mampu menggelengkan kepala melihat kelakukan yeoja muda yang sudah menginjak 19 tahun itu. "Jangan buru-buru, nanti kau tersedak!" tegurnya sembari menatap sayang Ailee yang selalu ceria meski kesehariannya hanya diisi dengan belajar atau bersenang-senang dengan beberapa teman yang diizinkan Jung Yunho yang diktator hingga tega membatasi persahabatan putri tunggalnya.

"Aku pergi dulu ahjumma!" seru Ailee kuat sambil berlari kecil menuju mobil yang siap mengantarnya ke Universitas Kyung Hee, tempatnya menjadi mahasiswi selama 1 tahun ini.

.

.

KYUNG HEE UNIVERSITY

Halaman salah satu universitas terbaik di Seoul itu dipenuhi mahasiswa yang terlihat sedang sibuk dengan urusannya sendiri. Berjalan sambil mengobrol atau mendengar music adalah hal yang biasa terlihat di Kyung Hee. Di sudut halaman universitas yang dipenuhi deretan kendaraan mewah, tampak sekumpulan yeoja berpakaian layaknya bintang hallyu sedang bicara dengan suara ribut.

"Kalian yakin hari ini dia akan datang?" tanya salah satu yeoja yang sedang sibuk membenarkan riasan wajahnya.

Senyum lebar terukir diwajah yeoja berambut pendek yang menggenakan boots setinggi paha,"Tentu, aku dengar dia baru pulang dari berlibur 2 hari yang lalu! Oh Tuhan, aku sudah tidak sabar untuk melihatnya. Aku tidak peduli, kali ini aku pasti bisa menyatakan perasaan padanya!" seru yeoja itu berapi-api.

"Apa dia semakin tampan? Apa kulitnya menjadi coklat? Menurut kalian apa dia akan menyapa kita? Arrghhh....Dia milik kita bersama!" putus yeoja berkulit putih sepihak tanpa peduli delikan tajam dari ketiga yeoja lainnya.

"Gara-gara ujian Mr. Chang, aku lupa memakai heels keberuntunganku!" gerutu Jung Ailee, salah satu dari sekumpulan yeoja yang sedang berkumpul disudut halaman sambil terus melirik kearah gerbang indah bergaya Eropa yang menjadi pintu masuk universitas mereka.

BRUMMM....BRUMMMM

Obrolan sekumpulan yeoja itu terhenti saat telinga mereka mendengar derum suara motor sport yang sedang melaju cepat menuju arah mereka atau tepatnya lapangan parkir tempat mereka berdiri. Semua mata sekarang terpaku pada motor sport berwarna merah darah yang sedang melaju cepat dan diikuti lamborgini berwarna ungu metalik dibelakangnya.

"Omo! Dia datang!"

"Jaejoong oppa!!!"

"Kim Jaejoong akhirnya kembali ke kampus!"

"Hari ini dia membawa motor sport! Keren sekali!"

Sontak halaman luas itu dipenuhi suara teriakan dari sejumlah yeoja yang seperti punya tujuan yang sama dengan Ailee dan teman-temannya. Menunggu idola Kyung Hee yang baru saja kembali dari berlibur. Wajah para yeoja itu bersemu merah dan dipenuhi senyum lebar hingga beberapa namja lain yang melihatnya mendengus malas walaupun ini bukan pertama kalinya terjadi di Kyung Hee, namun hampir setiap hari!

"Apa kalian tidak bosan melihatnya?"

"Dia bahkan tidak peduli pada kalian!"

Park Yomi, salah satu teman Ailee memukul keras namja yang berdiri disampingnya dan sedang mengejek apa yang mereka lakukan melalui ucapan sinis tadi. "Pergilah, Ji Young! Kau hanya merusak pemandangan!"

.

.

Note Author : Karena ini versi buku, so gw punya rules, setiap yang votes, wajib komen....Baca 1 chapter setidaknya butuh 7 sampai 10 menit sedangkan votement cuma butuh 3 menit, gk susah 'kan?

Ti AmoWhere stories live. Discover now