Philophobia Part 9 : Jimin's Secrets

Start from the beginning
                                    

"berhenti berkilah, anak nakal! Mengaku saja, dan ceritakan padaku perkembangan hubungan kalian yang sudah memasuki satu bulan."

Menghela nafasnya, kemudian memilih untuk membawa Taehyung duduk di salah satu kursi koridor.

"ka-kami baik-baik saja, Hyung. Dia –mm.. awalnya aku khawatir saat tidak ada dirimu di rumah. Namun, setiap harinya dia selalu menyempatkan datang, dan sarapan bersamaku, bahkan.. membuatkanku sarapan. Kemudian.. dia akan mengantarku ke kantor, dan siangnya dia akan datang untuk mengajakku makan siang bersama, dan.. malamnya dia akan menjemputku." Jelas Jungkook, rona merah muda perlahan mulai memenuhi kedua ruas pipinya.

Taehyung menyimpan senyum simpul di wajahnya setelah ia saling melempar pandang dengan Suaminya –Seokjin- yang sedari tadi juga ikut mendengarkan percakapan keduanya.

"lalu, apakah dia menginap di rumah?" tanya Taehyung seraya menaik-turunkan alisnya menggoda, membuat wajah Jungkook semakin memerah malu.

"ti-tidak! Kau gila, Hyung!? A-Aku tidak akan membiarkannya menginap di rumah kita." Suara Jungkook meninggi, ditambah dengan aksen gugupnya membuat Taehyung tak tahan lagi untuk menyuarakan tawa gelinya kala melihat reaksi yang diberikan sang Adik.

"ah, sayang sekali. Seharunya sesekali kau harus membiarkannya menginap.." Taehyung menatap Jungkook yang semakin merona dengan tatapan menggodanya. "di kamarmu."

"Ya! Apakah hamil membuatmu pervert, Hyung!? Ataukah.. Seokjin hyung! Kau yang mengajarkan ibu hamil ini pervert seperti ini, ya!?" Jungkook menuding hidung Seokjin yang sedari tadi hanya terkekeh kecil.

"aish.. tega sekali kau menuduhku melakukan itu, Jungkook-ah. Hyung mu itu bahkan jauh lebih pervert dariku. Dia sering menyerangku tiba-tiba seperti singa betina yang sedang dalam masa mating." Seokjin memasang ekspresi tidak percayanya, membuat Jungkook mendengus sebal.

"mwo!? Kapan aku seperti itu, Seokie!? Kau yang selalu memulainya dengan menciumku ganas. Cham!"

"ah, baiklah. Aku mengaku soal mencium itu, tapi bukankah kau juga selalu melompat ke pangkuanku, dan menjilati leherku, eum?"

"y-ya! I-itu 'kan.. k-kau tahu sendiri 'kan kalau seseorang yang sedang hamil cenderung akan jauh lebih sensitive, dan –errr.. sering horny?! Ja-jangan salahkan aku!"

"kkkk.. aku tidak menyalahkanmu, Baby. Aku malah sangat mendukung aksimu itu. Lain kali jangan menjilati leherku saja, tapi.." pandangan Seokjin turun ke area selangkangannya, membuat Taehyung yang malu langsung memukul pelan lengan atas sang Suami.

Blush.

Damn.

Mereka berdua seakan melupakan kehadiran Jungkook yang –errr.. wajahnya sudah memerah sampai ke daun telinganya.

Sial, apa-apaan percakapan ini!?


Mencium dengan ganas?


Oh..


Menjilati leher?


My..

Philophobia (JiKook / MinKook)Where stories live. Discover now