10. Raja-rajaan pt. 2

5.9K 436 45
                                    

Bobby menyeringai. "Baiklah. Kalau begitu... nomor enam, beri kissmark pada leher nomor tiga."

"Ha! Mantap, Bobby-ah! Siapa nomor enam?" Tanya Yunhyeong bersemangat.

Raut wajah Hanbin berubah, "Aku."

"Dan nomor tiga.."

"Aku."

****

Seringai di bibir Bobby melebar. Wajah Hanbin yang tertekuk berubah menjadi kelegaan. Dan Junhoe.. wajahnya semakin menyebalkan. Sedangkan yang lain? Hanya senyum-senyum tidak jelas.

Jinhwan berada di samping kiri Hanbin. Karena itu, Hanbin hanya memutar posisinya sedikit. Tangan kanan Hanbin memegang kepala hyungnya lembut, dan tangan kirinya menggenggam tangan Jinhwan. Hanbin mendekatkan wajahnya ke leher Jinhwan.

Jinhwan merasakan suatu benda yang kenyal dan lembut menempel di lehernya. Pertamanya, Hanbin mencium dan menghirup leher Jinhwan dengan sangat lembut. Tetapi lama kelamaan Hanbin mulai menelusuri leher sang hyung dengan ganas, meninggalkan kissmark yang kentara.

Tangan Jinhwan tanpa disadari beralih ke kepala Hanbin, meremas rambutnya sedemikian ketika Hanbin menggigit lehernya. Lenguhan juga tidak dapat ditahan dari bibir lelaki bertubuh kecil itu.

"A-ah.. Hanbin-ah-"

"Ehem!"

Jinhwan mengerjap beberapa kali. Ia mendorong pelan tubuh Hanbin dari dirinya dan langsung memalingkan wajahnya yang memerah.

Junhoe berdeham. "Ayo kocok lagi."

Untuk kesekian kalinya, sumpit dikocok lagi. Sumpit bertanda raja ada di tangan Junhoe sekarang.

"Aha!" Decaknya senang. Junhoe mengedarkan pandangannya, menerka-nerka nomor apa yang dimiliki Jinhwan. "Nomor dua, nanti malam tidur denganku."

Cemoohan langsung terdengar. Jelas-jelas Junhoe berharap kalau nomor dua adalah Jinhwan. Bahkan Chanwoo meledek Junhoe hyungcomplex. Sedihnya Junhoe, orang itu bukan Jinhwan, tetapi Bobby.

Tawa Donghyuk pecah. "Ahahahah! Awkward couple kembali lagi! Selamat, June-ya!"

Bobby memasang cengir kudanya. Junhoe memasang pokerfacenya. Hanbin memasang wajah puasnya.

Jinhwan berdeham. "Kita sudah cukup lama memainkan permainan ini. Mau selesai kapan?"

"Nanti saja, hyung! Belum tengah malam, nih!"

"Ah payah. Hyung kalau mau bobo duluan saja,"

"Jinanie baby jangan rewel, ya. Nanti aku buatin susu kok."

Jinhwan cemberut mendengar penolakan terakhir dari Bobby. Ia hanya diam dan bermain dengan jari-jari tangan Hanbin.

Donghyuk melirik jam dinding, "Sudah pukul 11.15. Kita selesai jam 12, bagaimana?"

"Oke," setuju yang lain.

Mereka memainkan tiga ronde lagi. Sampai tanpa disadari, pukul 12 kurang 10 sekarang.

"Yak! Ronde terakhir! Ambil ini," ujar Bobby sambil memegang tujuh sumpit di tangannya.

"Siapa raja?" Tanya Chanwoo.

Yunhyeong mengangkat sumpitnya. Ia raja sekarang, dan ia sudah menyiapkan satu tantangan yang cukup membuat semangat.

Yunhyeong melirik ke sumpit milik Jinhwan di sebelah kanannya, dan memberi isyarat pada Bobby untuk melihat sumpit milik Hanbin. Setelah tahu nomor mereka, Yunhyeong menjalankan rencananya.

oneshot ㅡbinhwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang