Part 6

1.6K 145 12
                                    


"Selamat Datang Di Dalkoman Cafe."

Seorang pelayan tersenyum menyambut kedatangan Ny Jung, yang baru saja membuka pintu cafe.
Ny Jung balas tersenyum sembari melangkah anggun menuju salah satu kursi disudut ruangan.

"Anda mau pesan apa Nyonya?" Seorang pelayan muda menghampiri meja Ny Jung dengan buku catatan kecil ditangannya.

"Saya pesan 2 coffee americano, dan 1 chesee cake." Ucap Ny Jung setelah meletakan kembali daftar menu.
Pelayan di sampingnya dengan sigap mencatat.

"Apa ada tambahan lagi Nyonya?" Ny Jung mengeleng.

"Tidak ada, hanya itu saja."

"Baik, pesanan anda akan segera datang."

Ny Jung melirik arloji dipergelangan tangan. 15 menit lagi tepat jam 2 siang.
Sesuai recana ia akan bertemu dengan pemilik cctv itu disini.

"Ini pesanan anda Nyonya." Pelayan muda tadi datang membawa 2 gelas coffee dan cheesecake pesanannya.

"Ya, terimah kasih."

Tepat jam 2 siang pintu cafe terbuka.

"Selamat Datang Di Dalcoman Cafe."

Suara pelayan tadi terdengar ramah menyambut seorang wanita yang baru saja datang. Dari kejauhan Ny Jung memperhatikan, sedetik kemudiaan matanya menyipit melihat ke arah Wanita yang sedang berbicara dengan pelayan.

Park Hyein?

Reflek Ny Jung menutup wajahnya dengan tas. Ia merutuk dalam hati kenapa Wanita itu bisa berada ditempat yang sama dengannya.

"Apa anda Nyonya Jung Minhye?" seorang lelaki paruh baya dengan suara barithonnya berhasil menghentikan aksi konyol Ny Jung.

Wanita yang sedang mengobrol dengan pelayan sontak melihat ke arah Ny Jung. Jung Minhye nama yang tidak begitu asing baginya.

"Y-ya saya J-jung Minhye, cepatlah duduk." Terbata Minhye menyeret lelaki di depannya untuk duduk. Mencegah agar Hyein tidak lagi melihat ke arahnya.

"Permisi Nyonya." Lelaki itu berdehem membuyarkan konsentrasi Minhye.

"Y-ya?"

Lelaki itu merperbaiki posisi duduk, kemudiaan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Menyodorkannya pada Minhye. Alis Minhye bertaut.

"Apa ini?"

"Seperti yang anda ketahui, ini adalah surat perjanjian, yang sudah ditulis dan di tanda tangani sendiri oleh Seyi dan juga Haera. Sesuai perjanjiaan semalam saya akan membawa surat ini pada Nyonya."

Jadi lelaki ini yang sudah membuat janji untuk bertemu dengan Minhye disini.

Minhye menyipitkan matanya memastikan bahwa Hyein sudah tidak melihatnya lagi, lantas membuka dokumen yang di sodorkan lelaki di depannya. Membaca isi dokumen tersebut hingga akhir.

"Jadi maksudmu, kau datang kemari untuk memenjarakanku?" Minhye tertawa sinis. Setelah membaca dokumen itu. Lelaki itu tersenyum penuh wibawa, ia sudah menebak reaksi Minhye.

Pure LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang