Park Jimin : Awal

284 20 18
                                    

|| Gadis Senja dibawah Langit Swedia || Park Jimin - Aninditya Rahma || AU || Random || 3000+ words || Shot One ||

A/n : boleh tolong nanti dikasih saran dan kritikannya? Terimakasih.

---

Jika dihitung sudah berapa lama aku dan yang lainnya berkunjung ke Benua Eropa ini? Mungkin sekitar satu minggu, itu artinya waktu liburan kami akan segera berakhir, hanya menunggu hitungan hari.

Sore ini aku tidak bergabung dengan yang lainnya. Mereka tengah sibuk bergulung dibawah selimut hotel. Sepanjang hari kami berkeliling, berbelanja, jalan-jalan, dan makan. Tentu saja semua pasti merasa lelah. Kurasa beristirahat untuk malam ini tidak akan masalah.

Tapi kali ini aku ingin pergi sendiri. Bahkan tak ada seorangpun yang tahu kalau aku keluar area hotel. Aku hanya berkata pada Yoongi -yang saat itu sedang setengah sadar, akan pergi keluar untuk mencari udara segar. Beruntung sekali Yoongi mengamininya.

Jika dipikir ulang, ini sedikit lucu. Aku hanya pergi kecafé yang jaraknya sekitar lima puluh meter dari hotel yang kami tinggali. Aku hanya memesan secangkir panas macchiato, bahkan aku bisa memesan minuman yang sama dihotel berbintang itu. Tapi sepertinya bukan rasa pahit dari macchiato ini yang kunikmati. Aku mengambil meja disamping jendela besar. Membuatku dapat menikmati jalanan kota disore hari. Indah. Satu kata yang dapat aku berikan.

Warna jingga dilangit Swedia memantulkan cahayanya kesebuah kolam besar tak jauh dari café tempatku sekarang ini. lampu-lampu jalan juga satu persatu mulai menyala. Beberapa orang keluar dari tempat persembunyiannya. Tumpah kejalanan dan menjadikan jalan trotoar itu penuh dengan orang-orang lokal.

Tapi netraku menampakkan satu sosok yang kurasa tidak asing. Seseorang yang sepertinya pernah kujumpai beberapa saat lalu. Seseorang dengan tudung berwarna cerah, ia mengarahkan kamera canggihnya kearah kumpulan orang-orang yang sedang menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

Tubuh kecilnya terbalut sebuah gaun berwarna jingga sepanjang lutut, celana katun hitam yang menutupi kaki jenjangnya, kemudian sepatu boot tanpa heels yang membalut kaki kecilnya. Jangan lupakan kain panjang seperti scarft kini menutupi seluruh kepalanya, menyisakan wajah yang patut untuk dinikmati setiap orang karena kecantikannya.

Saat ia menoleh dan menunjukkan senyum simpul itu, aku menyadari sesuatu.

"Semoga kita dikehendaki untuk bertemu lagi suatu saat nanti..."

Gadis itu. gadis berhijab yang membuat jutaan kupu-kupu terbang dengan arah tak menentu didalam perutku. Hanya dengan melihat senyum simpulnya. Aku menyimpulkan bahwa aku tertarik padanya.

Dengan mata tak berkedip kulihat ia berjalan menuju café tempatku saat ini. Oh! Apa ia menyadari keberadaanku? Gadis itu sama sekali tak menghapus senyum dari bibir simetrisnya. Bahkan ia berjalan kearahku. Jika boleh, aku sedang berharap bahwa ia akan menghampiriku. Menyapaku. Memintaku untuk mengizinkannya duduk dihadapanku. Aku sangat mengharapkannya. Tapi kenyataannya, gadis itu melewatiku.

Aku menoleh kebelakang. Kulihat ia memberi sebuah pelukan hangat pada teman perempuannya. Bahkan sebuah ciuman manis dipipi kanan dan kirinya, kemudian mereka duduk berhadapan. Ia memunggungiku.

Aku mendengar gelak tawa yang kadang tersisip dari pembicaraan mereka yang sama sekali tidak aku mengerti. Ah! Aku menguping ya? Tidak juga, aku sengaja untuk mendengarkannya. Sengaja untuk mendengarkan suara gadis bersenyum manis itu. Aku sengaja melakukannya. Entah kenapa suara gadis itu mengganggu gendang telingaku akhir-akhir ini. Ketika tanpa sengaja aku bertemu dengannya lagi, maka aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan baik yang sudah hampir membuat indra pendengaranku rusak ini.

[BTS ISLAMIC] Gadis Senja dibawah Langit SwediaWhere stories live. Discover now