Chapter 25

7.5K 950 28
                                    

Baby's breath 25

.

Kebakaran. Kebakaran.

Baekhyun mendengar panggilan kesulitan Chanyeol, namun pikirannya ada di tempat lain; ia terbawa dalam mimpi.

Dia tidak yakin di mana ia berada pada mulanya. Rumah ini asing tapi perabotannya tidak asing, jadi Baekhyun menyimpulkan ia sedang berada di rumah sebelumnya, rumah tempat ia tinggal dengan ayahnya. Ia menunduk dan melihat dirinya dalam balutan seragam kesebelasan, bertelanjang kaki. Iseng, ia menggerakkan jari-jari kakinya dan ada tujuh, delapan, sembilan jari di masing-masing kaki, yang Baekhyun anggap aneh (tapi dia sedang bermimpi, jadi tidak ada yang aneh di dalamnya). Koridor yang ia lewati serasa tidak berujung, dan di pertengahan jalan, ia sadar dirinya lebih kecil, atau langit-langitnya yang lebih tinggi. Sekali lagi, ia tidak berpikir hal itu cukup aneh.

Baekhyun mendengar namanya dipanggil dan mendongak untuk melihat ayahnya menenteng sepasang sepatu sepak bola yang baru, yang sebenarnya, sepatu pertamanya. "Ayah!" serunya sambil berlarian menuju figur di ujung koridor. Anehnya lagi, kakinya terasa seperti timah di setiap langkah yang dia ambil, maka ia melirik ke bawah dan melihat kakinya tidak lagi ada di sana. Ia tengah berjalan di atas lutut yang pendek dan gemuk, semua di bawah itu diamputasi.

"Ayah!" teriaknya. Tidak ada gunanya. Bayangan ayahnya memudar dan api berkobar di mana-mana. Ia dikelilingi oleh setan-setan marah. Baekhyun kehilangan keseimbangan dan jatuh di wajahnya.

"Baekhyun! Baekhyun!"

Ia terbangun lagi dan api telah menghilang. Ia berada di suatu tempat yang lebih sunyi, putih, dan pastinya asing. Baekhyun berusaha keras untuk bangun, karena termakan ketakutan oleh ingatan tentang kakinya yang diamputasi, dan menemukan bahwa setengah tubuh bagian bawahnya utuh kembali. Kali ini, kepalanya dipasangi dengan perlengkapan logam dan ada beberapa pria berbaju putih berbicara di sampingnya. Ia terikat di meja pemeriksaan.

"Dia gila. Dia membahayakan diri sendiri dan orang lain."

Mata Baekhyun melotot saat mereka mengambil alat-alat tajam dan mendekatkannya pada Baekhyun, tapi sebelum ia dapat merasakan rasa sakit bukan main dari alat-alat tersebut, segalanya tiba-tiba terasa panas. Menyala. Saat ia membuka mata (dalam mimpinya), pria-pria itu tak berkepala dan ruangan itu tiba-tiba dilalap api. Mereka tenggelam dalam lautan api dan Baekhyun terjebak. Ia tidak mampu bergerak.

Hal pertama yang keluar dari mulut Baekhyun saat tiba-tiba ia terjaga ialah "Chanyeol!". Mimpinya menguap ke udara dan ia terbangun ke dalam mimpi buruk. Asap di mana-mana, asap begitu tebalnya hingga ia tidak bisa melihat beberapa meter di depannya ataupun bernapas karena rasanya seperti racun bagi paru-parunya. Rumah itu kebakaran dan semuanya terbakar dengan hebatnya hingga Baekhyun tidak tahu mana jalan keluarnya atau adakah jalan keluar di titik ini.

Tapi dia tahu Chanyeol ada di situ.

"Baekhyun!" teriak Chanyeol yang mengguncang-guncang pundaknya dan menunjuk ke arah pintu keluar yang terblokir. "Kita harus keluar! Baekhyun bisa berjalan!"

"Chanyeol..." Baekhyun terbatuk, tak peduli seberapa keras ia berusaha untuk bangun, dia tidak bisa. Seolah-olah kakinya lumpuh atau sudah tidak ada. Dengan kedua tangan di pundak Chanyeol, ia melirik ke bawah dan ia tidak percaya melihat sebuah balok kayu telah menimpa kakinya. Harusnya ia berteriak tapi ia tidak bisa bernapas dan asap makin menebal membuat matanya pedih dan pandangannya mengabur juga. "Chanyeol, kau harus keluar." Ia terbatuk, berharap semua ini hanya mimpi, mimpi buruk yang sangat buruk.

Chanyeol menggelengkan kepala. "Tidak! Chanyeol akan pergi dengan Baekhyun."

Baekhyun terbatuk lagi, paru-parunya seperti dibakar dan tenggorokannya sangat kering sehingga ia tidak dapat bernapas lagi. Namun begitu, ia mencoba untuk berdiri demi Chanyeol, karena Chanyeol juga berada di kesulitan karena Baekhyun. Mereka menyingkirkan balok kayu itu ke samping, lalu Baekhyun memperhatikan di balik kepulan asap dan kobaran api, tangan saudaranya itu melepuh terbakar.

Baby's BreathWo Geschichten leben. Entdecke jetzt