Chapter 19

9.5K 1K 32
                                    

Baby's breath 19

.

Chanyeol diizinkan untuk libur sekolah sehari sebelum kepergiannya. Guru program-khususnya, yang biasanya murah hati dan ramah pada Chanyeol, memberinya sebuah memo pink kecil dan menepuk punggungnya, mengatakan bahwa masa depannya akan lebih cerah bila ia memilih jalan yang berbeda. Betapa ironis bahwa seorang instruktur dari semua orang yang ada berkata hal seperti itu pada anak yang suka belajar, pikir Baekhyun. Di mana lagi ia akan memiliki masa depan yang cerah, bila bukan di sekolah?

Baekhyun hanya melihat Chanyeol dua kali, di ruang kelas, kemudian di kelas khususnya. Ia harus berada kantor untuk menjelaskan mengapa ia tak hadir beberapa hari belakangan, bahkan kepala sekolah tidak terlalu senang mendengar penjelasan apa pun darinya. Ia menggigit lidah sebelum dapat berkata sesuatu yang juga dapat membahayakan pengusirannya, namun apa pedulinya sekarang? Sekolah adalah beban.

Ia terenyak di bangkunya, menatap keluar jendela di pelajaran Matematika, tidur di kelas Sejarah, kemudian permisi ke kamar mandi di kelas Seni dan Bahasa, hanya agar bisa menghabiskan satu setengah jam di luar kelas. Ketika sang guru meminta bertemu dengannya usai pelajaran, ia mengabaikan kejengkelan sang guru dengan candaan. "Aku sedang diare."

Baekhyun agaknya melamun sepanjang waktu hingga bel terakhir berbunyi. Ia tengah dalam perjalanan menuju lapangan untuk latihan terakhir sebelum turnamen. Setidaknya kakinya telah pulih dan yang tersisa hanyalah memar samar di lututnya, tempat bekas bilur sebelumnya. Sedikit cairan antibiotik cukup untuk mengurangi nyeri di sendinya, jadi ia berlari dengan mudah di beberapa latihan pertandingan awal hingga kakinya mulai berdenyut kembali.

Ia mengabaikannya, meskipun jelas terlihat bahwa ia terpincang di tiap langkahnya saat pelatih memanggil para pemain untuk berkumpul di tengah lapangan.

"Di mana Sehun?" Sang pelatih bertanya.

Jongin mengelap rambutnya yang basah dan lengket oleh keringat dengan handuk dan menunjuk ke balik bahunya dengan ibu jari sambil tersenyum. "Dia datang terlambat. Ia harus menjadi sukarelawan di kegiatan donor darah hari ini."

"Apa kau bilang? Ia mendonorkan darahnya sehari sebelum pertandingan? Argh!"

Baekhyun berlari kecil ke arah Jongin setelah pelatih selesai membahas taktik untuk besok pada mereka untuk yang keseratus kali. "Donor darah? Sejak kapan ia bergabung dengan pelayanan sosial? Bahkan Sehun mungkin tak tahu apa itu arti pelayanan sosial." Ia menyindir, meskipun kata-katanya tak jauh dari fakta.

"Oi, kau benar-benar tak mendengarkan gosip belakangan ini?" Jongin tertawa kecil. "Sehun meminta Luhan kencan dengannya lagi, dan dia bilang iya. Sekarang Sehun berusaha membuatnya terkesan dengan mengikuti kegiatan sukarela seperti ini. Aku tak tahu apa yang ia pikirkan, tapi Sehun tidak mau mendengarkanku, aku pikir ia... apa itu namanya, cinta gila?"

Baekhyun hampir tersedak ludahnya sendiri. Setelah menangis dan tersedu di meja kafetaria hari itu, Sehun mengumpulkan keberanian untuk menyatakan perasaan kedua kalinya? Sekarang, ia kira pepatah "Roma tak dibangun dalam semalam" terdengar sedikit masuk akal. "Kupikir itu dinamakan kalah telak." Baekhyun mendengus, dan keduanya tertawa sebentar sementara latihan dilanjutkan.

Ketika para siswa selesai berlatih sepak bola, Baekhyun melihat Chanyeol sedang duduk di tempat biasa, di bangku panjang, sabar menunggunya mengatakan "ayo pulang" lebih dulu. Baekhyun telah memberinya beberapa pekerjaan selagi duduk, meskipun tugas itu cukup mudah, hanya menyuruh Chanyeol menulis namanya sendiri sebanyak seratus kali. Berulang-ulang dan membosankan, namun berlatih membuatnya lebih baik.

Di perjalanan keluar, ia melihat Yifan menarik sebuah tas berat keluar dari salah satu loker panjang.

"Apa kau juga ambil bagian di klub olahraga?" Baekhyun bertanya penasaran, memutuskan bahwa tidak ada ruginya memperlakukannya sebagai seorang teman di sekolah, sebab hal itu tidak membuat identitas rahasianya terbeber.

Baby's BreathWhere stories live. Discover now