"Apa kau ingin minum sesuatu?" ujar Joongki.

Chaewon berbalik menghadap Joongki. "Aniyo tidak perlu. Aku hanya akan sebentar." Ujar Chaewon sembari tersenyum

Kruyuk kruyuk.

Senyum Chaewon mendadak hilang setelah mendengar suara itu. ia memegangi perutnya dengan gugup. Sementara Joongki menutupi mulutnya dengan kepalan tangan menahan tawa.

Chaewon hanya bisa tertawa garing. "Ahahaha, terkadang perutku memang berbunyi aneh."

"baikalah akn ku buatkan makanan juga." Ujar joongki hendak beranjak.

Cae won menahannya. "Joongki shi, tidak perlu. Aku,-"

Kruyuk kruyuk

Chaewon pun numpang makan di rumah Joongki. Entah ia tidak tahu malu atau memang sangat lapar. Chaewon mengeluh bahwa ia harus puasa beberapa hari ini karena ibunya mengomelinya karena berat badannya naik. Chaewon menggerutu sendiri. Berkata bahwa ibunya cerewet dan sangat bawel. Dia seperti tidak menyadari bahwa ia juga teramat cerewet dan bawel. Namun Joongki hanya menanggapinya dengan tersenyum. Bahkan terkadang terkekeh sendiri.

~~~

Joongki berjalan membawa secangkir kopi dan berjalan menuju ruang kerjanya. Namun lankahnya terhenti melihat sebuah kuncir rambut berwarna biru tua di tepi sofa. Ia memungutnya.

Ia memandangi kuncir rambut itu. ia menyadari bahw akuncir itu adalah milik Chaewon. Ia ingat Chaewon menjatuhkannya ketika mabuk waktu itu. namun ia malah lupa sendiri untuk mengembalikannya.

Melihat kuncir sudut bibirnya kini terangkat. Entah apa yang ia rasakan kini, namun tingkah Chaewon sedikit membuatnya terhibur. Sosok Chaewon yang selalu mengatakan apa yang ia rasakan seenaknya sendiri dan tingkahnya yang selalu mebuatnya terkekeh membuatnya merasakan keceriaan kembali setelah kehilangan kekasihnya.

~~~

Joongki dan chae own bertemu di sebuah kaffe. Joongki menunggu Chaewon sudah agak lama namun orang yang di tunggu tak kunjung datang. Joongki melihat Chaewon sedang berjalan menuju kaffe karena terlihat di kaca. Joongki sedikit senang. Namun kini matanya tertuju ke lain arah. Joongki melihat ke luar terus. Ia merasa melihat seseorang yang amat sangat ia kenal. Ia melihat song ji hyo sedang berdiri di sebrang jalan. Mata membesar dan sedikit ber air. Chaewon berlari kecil menghampiri meja Joongki. kemuadian menarik sebuah kursi untuk ia duduki. "Apa kau sudah menunggu lama? maafkan aku tadi ada sedi,-"

Tanpa memperdulikan Chaewon, Joongki segera bangkit dan berlari keluar. Chaewon bingung dengan yang Joongki lakukan. "Joongki shi.!" Panggilnya. "aish sialan aku di kacangin. Apa dia marah padaku?" gumam Chaewon heran.

Joongki kini sudah berada di luar caffe. Ia melihat Jihyo di sebrang sana dengan wajah pucat. Namun masih tersenyum lemah memandangi Joongki.

"Noona!" panggilnya. Beberapa orang yang lewat di belakangnya heran.

Joongki segera berlari tanpa memperdulikan mobil yang berlalu lalang.

Chaewon berlari mengejar Joongki dan melihat yang Joongki lakukan. "apa yang di alakukan? Apa dia sudah gila." Gumamnya. "JOONG KI SHI!" panggil che won. Beberapa mobil sampai mengerem mendadak. Hingga,

Duarrr

Sebuah mobil berhasil menghantam Joongki. Joongki terjatuh. Ia masih melihat noonanya tersenyum ke arahnya. Ia berusaha bangkit "noona! Noona jangan tinggalkan aku!"

Orang-orang berkerumun mendekati Joongki.

"tuan apa kau baik-baik saja?" tanya seseorang yang hendak menolong Joongki.

Please Move OnWhere stories live. Discover now