chapter 3

417 36 2
                                    


Song Joong Ki

Moon Chae Woon

Lee Seung gi

Song Ji Hyo

Atas bertebarnya typo dan segala kekurangan di chapter sebelumnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Karena sudah saya peringatkan, bahwa banyak kesembrawudan di dalamnya. Oh ya terimakasih sudah sudi membaca ff saya. Teman-teman sekalian jangan segan untuk komentar yaaa... ^_^ Yuk cuss

~~

Ia kemudian bangkit dan mencengkram kedua tanganku kasar. "Kau, kau. Dari mana kau mendapatkan surat itu eoh? Apa yang kau lakukan kepada Ji hyo noona ku? APA YANG KAU LAKUKAN?" teriakknya di akhir kalimat. Aku mundur darinya. Namun ia terus maju danmenatapku dengan penuh kemarahan.

Ia lemudian meraih bahuku dan menggoncangkannya. Aduh sial dia mengerikan sekali. "WAE?" terakknya lagi. Namun setets air mata mengalir di sudut matanya. Aduh mas, itu infisnya terlepas. Darah menetes dari bekas infusnya itu. aihh kenapa dia terus memojokkanku seolah aku yang membunuh pacarnya. Udah untung aku kasihin suratnya itu. dan sekarang dia malah mengasariku seperti ini. aiisshh aku tidak terima.

"YA AISHH!!" ujarku kesal ambil mendorongnya hinga terdududk kembali di ranjangnya. Wajahnya sedikit berubah kaget, namun ia hanya terdiam.

"Mwo wmo? Kenapa menatapku begitu. Song joong ki shi aku jelaskan padamu. Aku tidak melakukan apapun kepada kekasihmua. Aku hanya menyampaikan pesanny karena waktu itu kebetulan aku yang memeriksanya terakhir kali. Ya, ya aku minta maaf karena belum memberikannya padamu segera waktu itu. sungguh kau minta maaf. Tapi kemudian aku baru ingat dan segera mencari alamatmu. Karena dia bilang song joong ki waktu memberikan surat itu. setelah aku menemuimu kau malah menarik kerah bajuku dengan begitu menkutkan aku bahkan hampir kencing dicelana waktu itu. dan kau membentakku. Setelah itu kau menolongmu karena kau pingsan da menimpa tubuhku. Kau tahu seberapa berat itu? dan aku segera membawamu ke UGD . aku telah menyelamatkanmu. Kau bukannya berterimakasih Dan sekarang kau berkata seolah aku telah melakukan sesuatu yang buruk kepada kekasih mu itu, dan membentakku lagi disaat aku mencoba memeriksamu sebagai pengganti dokter seung gi. Cihh hanya mau di periksa seung gi sunbae . Apa kau ini seorang bayi?. Dan Kau ingin ikut mati dengan menyiksa dirimu seperti ini? terserah kau saja. Tapi aku yakin pacarmu pasti akn mengutukmu jika kau melakukan smua ini. aku juga heran apakah kau tidak memikirkan perasaan orang tuamu yang mengurusmu yang gila seperti ini. jikakau mati apa kau tidak memikirkan orang tuamu? ahahah ini bukan cinta! Ini ego! tapi itu semua bukan urusan ku terserahhh kau saja. " teriakku frustsi di akhir kalimat sambil mengacak rambutku. Membalikkan badanku dan terdiam sejenak. Mengatur nafasku karena marah tadi. aku sadar aku mengatakan semuanya tadi hanya dengan satu kali nafas. Hihh kalau saja dia bukan pasien akan ku jorokin sampe terpental sekalian.

Aku meliriknya dengan tajam. Kulihat dia hanya terdiam dan sepertinya sedari tadi dia melongo melihatku berbicara sepertiitu. Aku menghela nafas. Ahh moon chae won dia pasien kau melihat tangannya terluka dan kau diam saja. Aku sudah hampir melangkah pergi. Namun aku berhenti dan menghela nafasku. kemudain kembali menghampirinya.

Aku pun berjongkok meraih tangnnya dan mengobatiya dengan perban di laci. Kemudain memasang kembali infusnya. Kali ini dia hanya diam dan menuruti apa yang ku katakan. Dia hanya diam dan berubah menjadi seperti seorang anak kecil yang habis dimarahi. Ahhh sangat imut. Aihh apa yang kau fikirkan chae won.

"Joong ki shi. Pemeriksaanmu sudah selesai. Aku permisi." Aku membungkuk dan berjalan pergi meninggalkannya. aku membuka pintu lalau keluar dankemudian menutup pintunya lagi.Namun aku terkaget-kaget karena beberapa susuter dan dokter tengah mengupinh dan mengintip apa yang kau lakukan tadi.

Please Move OnWhere stories live. Discover now