Chapter XIV

908 48 23
                                    


"Bay ! Lepas!"

Jasmine menghentakkan tangan kanannya. Bayu menariknya terlalu keras hingga tubuhnya nyaris terhuyung menubruk Bayu ketika pria itu menghentikan langkahnya. Bayu memojokkan tubuh Jasmine yang mungil diantara tembok belakang sekolah. Pria itu kemudian berkacak pinggang.

"Elo udah kelewatan Jas. Apa yang elo lakuin ini gak ada di kesepakatan kita." Jasmine mengangkat wajahnya. Menatap Bayu dengan penuh keheranan.

"Elo memerankan peran terlalu baik. Gue cuma minta elo buat jadi pacar pura-pura gue. Kenapa elo malah benci sama Salsa?" Suara Bayu seakan berteriak namun tertahan. Matanya menatap intens Jasmine tanpa sedikitpun membiarkan gadis itu lepas dari pandangannya. Jasmine mengulum bibirnya, kemudian menyahut.

"Elo yang ngebuat gue jatuh dalam permainan kita! Elo manfaatin gue terlalu baik, dan sekarang gue malah kemakan sama permainan ini!" Jasmine tak kalah membela dirinya. Membuat Bayu mengernyitkan dahi, apa katanya tadi?

"Maksud lo apa Jas? Gue gak---"

"Gue suka sama lo Bay! Gue suka sama lo!"

Bayu terkejut bukan main. Mata hitamnya membulat sempurna, rahangnya nyaris saja copot dari tempatnya, sebuah pernyataan diluar dugaan.

"Elo lupa sama semua yang lo lakuin ke gue? Elo pegang tangan gue, elo ngerangkul gue, elo bilang sayang ke gue, dan lo bahkan nganter jemput gue sekolah, gue gak bisa ngebohongin perasaan gue sendiri, Bay." Lirihnya. Bayu mengacak-acak rambutnya frustasi, tidak, Jasmine tidak boleh terbawa suasana seperti ini.

"Tapi lo udah bikin kesepakatan sama gue kalo lo gak bakalan kebawa sama semua ini Jas! Kita ngelakuin ini semua supaya gue bisa mastiin si Salsa masih suka sama gue atau engga! Dan elo harus inget satu hal! Kalo kita ini sepupuan! Sepupu!" Nada bicara Bayu meningkat drastis. Membuat Jasmine tersentak. Bayu tak pernah berbicara seperti ini didepannya. Dan sepertinya Bayu menyadari itu.

"Lo harus sadar, Jas. Apa alasan kenapa gue milih lo buat jadi fake girlfriend gue. Itu karena lo adalah sepupu gue. Gue berfikir kalo lo gak bakalan kebawa situasi kayak gini karena lo udah biasa berurusan sama cowok kayak gue." Nada bicara Bayu memelan. Tatapannya berubah teduh. Kedua tangannya kemudian meraih pergelangan tangan Jasmine. Gadis itu menatap Bayu dengan tatapan yang sendu.

"Lo harus sadar Jas. Gue cinta sama Salsa, dan mungkin ini adalah sikap terbodoh gue karena harus ngelukain perasaan lo juga. Maaf Jas, gue gak tau kalo permainan ini bakal buat elo punya perasaan lebih ke gue. Jadi sebaiknya, permainan ini kita selesaikan sampai disini aja."

"Makasi buat semua bantuan lo selama ini Jas, gimanapun juga elo tetep sodara gue yang paling baik. Maaf udah ngelukain hati lo. Gue gak bermaksud, sumpah." Dengan satu tarikan, Bayu menarik Jasmine ke pelukannya. Dan mulai dirasakannya jika baju seragamnya tengah basah oleh airmata Jasmine, gadis itu menangis tertahan, dan Bayu pun mengeratkan pelukannya. Salahnya kali ini telah merapuhkan lagi hati seorang gadis.

"Gue ga bisa Bay.." lirih Jasmine. Nada bicaranya jelas terdengar terisak. Bayu memejamkan matanya sejenak,menyesalkan jawaban yang keluar dari mulut Jasmine.

Gadis itu melepaskan pelukan Bayu. Wajahnya sembab, menatap nanar mata elang milik Bayu. Gadis itu mengusap airmatanya.

"Gue tetap dengan keputusan gue, Bay. Gue gak bisa nerima ini."

"Jangan deketin Salsa atau perempuan itu akan bermasalah sama gue."

Jasmine melangkah pergi. Meninggalkan segala rasa kesal yang berkecamuk didalam hati Bayu. Bayu menendang tembok yang berada disebelahnya, meluapkan segala kekesalannya.

Give Me a FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang