CHAPTER III

967 43 2
                                    

"Sal. Elo kenapa?"

Gue balik ke tempat dimana sahabat-sahabat gue duduk tadi, semua anggota Crush nanyain keadaan gue dan gatau kenapa gue seketika berat buat ngejawab pertanyaan mereka. Hati gue gak pernah ngerasa sesakit ini, gue gak tau harus lakuin apa sekarang.

"Gue gak apa-apa kok." Kata gue berbohong.

"Elo gak usah pikirin apapun soal kejadian dilapangan tadi, kita tau elo sakit, dan elo gak perlu berbohong sama kita." Ujar Pinka, gue hanya mengangguk pelan dan meraih tas gue untuk pergi dari tempat ini. Tapi mata gue seketika terarah ketika Jasmine tiba-tiba berlari cepat kearah gue dan Crush.

"Hosh, Hosh! Sal, gue minta tolong doong." Jasmine berusaha mengatur nafasnya, sementara gue berusaha buat masang wajah senormal mungkin.

"Yap, mau minta tolong apa?" Tanya gue.

"Tolong fotoin gue sama Bayu doong, gue mau foto berdua sama pacar baru gue."

Rasanya jantung gue udah berhenti seketika saat Jasmine berkata seperti itu. Please, ini terlalu sakit!

"Eh gak usah Salsa, biar gue aja yang foto." Eriska menawarkan diri, gue hanya menatap sahabat gue dengan tatapan sayu, dia gak mau gue terluka lagi.

"Gak mau, gue maunya Salsa!" Tegas Jasmine dan gue hanya pasrah, gue mengangguk pelan.

"Boleh kok, yuk kebawah." Ajak gue dan Jasmine berteriak senang, dia lebih dulu turun dengan riangnya sementara Crush menemani gue turun kebawah.

"Biar gue aja yang ganti, elo bakalan sakit sama kejadian ini." Eriska menawarkan diri sekali lagi, dan lagi-lagi gue menolak. Berpura-pura lagi sebagai cewek sok tegar. Bodoh...

"Biar gue aja." Jawab gue dan berjalan kearah lapangan, gue berusaha menarik nafas sedalam mungkin buat mencegah supanya airmata gue gak jatuh saat momen seperti ini, memalukan jika semua orang melihat kalau Salsabila menangis tanpa hal yang gak pasti.

"Bay, kita fotoan dulu yuk!" Tawar Jasmine dan menarik lengan Bayu untuk mengikutinya, Bayu menuruti permintaan cewek itu dan mereka berdua sudah berdiri didepan gue sekarang, gue berusaha buat tersenyum sama mereka. Bayu kelihatan bahagia sama Jasmine, gue belum pernah liat dia tersenyum semanis ini. Sekali lagi, gue berusaha buat nahan airmata gue buat gak jatuh sekarang.

"Wah pasangan baru nih! Siap difoto gak?" Tanya gue dan berusaha membuat nada suara gue se riang mungkin.

"Siap doong!" Teriak Jasmine, gue segera mengarahkan kamera ke mata gue dan menyorot mereka berdua, mata gue semakin memanas ketika melihat Bayu merangkul bahu Jasmine dan cewek itu memeluk pinggang Bayu. Ini terlalu sakit, rasanya terlalu sakit yaTuhan...

"1, 2, 3! Cheesee!!!" Seru gue dan foto itu kini sudah memenuhi galeri kamera gue. Bayu kelihatan sangat bahagia, benar-benar bahagia..

"Thanks ya Sal, besok fotonya temple dimading ya!!" Pinta Jasmine riang, gue hanya mengangguk dan tersenyum.

"Gue juga minta foto itu besok, kirim ke handphone gue." Gue hanya tersenyum dan mengacungkan jempol ketika Bayu berkata seperti itu didepan gue. Rasanya bibir gue udah luka karena terlalu lama gue gigit untuk menahan airmata gue. Dada gue rasanya sesak.

"Gue sama Crush pulang dulu ya, selamat buat tim elo Bay, shoot terakhir elo tadi bagus banget." Puji gue ke Bayu dan berbalik kearah anggota Crush, tepat didepan 3 sahabat gue, airmata yang sedari gue tahan bobol sudah. Dia seketika mengalir membasahi pipi gue dan mata gue memerah karena menahannya terlalu lama. 3Crush menatap gue iba dan merangkul pundak gue, badan gue lemes dan dada gue bener-bener sesak. Seiring dengan airmata yang terus-menerus membasahi pipi gue. Dari kejadian ini, gue tau, gue terlalu banyak berharap lebih sama Bayu. Berharap lebih, karena sampai kapanpun, Bayu gak akan pernah sekalipun menoleh dan nyadar kalau gue bener-bener sayang sama dia. Bayu gak akan pernah perduliin gue, dia gak akan pernah mau tau tentang perasaan gue, dan gue adalah manusia bodoh yang berharap lebih kalo dia bakalan ngelakuin itu semua ke gue. Oh Tuhan, kenapa gue harus mencintai orang yang samasekali gak mencintai gue? kenapa gue harus nahan semua perasaan sakit terlalu lama? Itu semua tertampung dan itu benar-benar sakit, dan sakitnya melebihi batas kemampuan gue untuk menahan semuanya. Sekarang gue sadar, gue bener-bener salah buat mencintai elo, Bayu...

Give Me a FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang