CHAPTER XIII

1.3K 69 14
                                    


Brak!!

Salsa tercekat. Ia menatap seorang wanita yang tengah berdiri dihadapannya saat ini. Mata gadis itu menyiratkan kebencian yang cukup mengerikan.

"Sal, gue gak nyangka kalo elo bisa banget nikung temen sendiri." Tuduh Jasmine, gadis yang notabene masih berstatus sebagai kekasih Bayu.

"Nikung? sorry Jas, gue gak pernah ngelakuin itu."Salsa membantah tuduhan Jasmine. Membuat sang gadis yang menuduhnya tadi tertawa sinis.

"Enggak pernah? Maksud elo apa hah? Jelas-jelas setelah kejadian itu, elo malah pergi sama si Bayu."Jasmine terus memojokkannya. Salsa gerah, ia berdiri dari tempat duduknya.

"Jas, coba deh elo inget-inget lagi. Siapa yang ngajak gue pergi? Siapa yang narik tangan gue? Itu pacar elo! Kenapa elo malah salahin gue? Mendingan tanya aja ke pacarlo kenapa dia bisa ngelakuin itu!" Salsa kemudian diam. Ia tak menyangka ternyata bisa berkata seperti itu.

"Itu berarti elo punya hubungan dong sama Bayu!? Apa hubungan elo sama Bayu?" Kali ini Salsa menoleh kearah pria yang bersangkutan. Bayu hanya menatap kedua gadis itu dengan tatapan anehnya. Salsa mendengus, Sepertinya Bayu samasekali tak berniat untuk menjelaskannya pada Jasmine.

"Enggak ada. Gue gak punya hubungan apapun. Mungkin si cowoknya aja yang merasa punya hubungan sama gue. Kenapa gak elo tanya aja sama dia?" Salsa bergegas pergi. Ia benar-benar muak didalam kelas kali ini. Perasaannya campur aduk. Bahkan ia tidak bisa menjalankan otaknya untuk berfikir sekarang.

"Gue tau Sal." Ucapan Jasmine membuat langkah Salsa terhenti tepat didepan pintu kelas. Semua siswa yang berada didalam ruangan itu menatap tegang kedua gadis muda yang tengah beradu cekcok.

"Gue tau rahasia elo selama ini." Salsa menelan salivanya bulat-bulat. Cewe ini, apa yang dia tahu?

Jasmine berjalan mendekat. Wajahnya kini tak semanis dulu. Sekarang terkesan menyeramkan. Salsa bergidik, apakah mulai hari ini ia akan mendapatkan beberapa pembullyan?

"Gue tau. Elo suka sama Bayu." Lanjut Jasmine dan menyeringai kecil. Salsa terperangah, darimana cewe ini bisa tahu?!

Salsa menoleh kearah beberapa siswa yang ada didalam kelas. Tak sedikit dari mereka yang menatap Salsa kaget. Bagus, Jasmine telah menamatkan riwayatnya kali ini.

Brak!!

Bayu memukul mejanya dengan keras. Ia bangkit dari tempat duduknya dan bergegas untuk menghampiri Jasmine. Air wajahnya menyiratkan amarah, apa yang membuatnya menjadi seperti ini? Bukankah harusnya Salsa yang marah karena Jasmine telah membongkar kedoknya?

Salsa terperangah ketika melihat perilaku Bayu yang kini berbeda 180 derajat. Ia mencengkram lengan Jasmine dengan kuat, membuat gadis itu meringis.

"Elo udah keterlaluan, Jas. Elo udah gak terkendali lagi."

Bayu menarik Jasmine untuk mengikutinya keluar kelas. Hening, itulah suasana yang kini mendominasi ruangan kelas. Salsa menengok kearah Crush, meminta penjelasan lebih atas kejadian yang ada hari ini. Namun ketiga temannya hanya menggeleng, mereka juga tak mengerti.

"Udahlah Sal. Biasa aja. Gak usah lihat sekitar."

Begitulah sekiranya nasihat yang sedari tadi terlontar dari mulut Pinka. Namun sepertinya, Salsa tetap tak mengindahkannya. Mata gadis itu tetap menoleh ke kiri dan kanan, melihat beberapa tatapan aneh yang dilontarkan oleh siswi-siswi yang tengah ada dikantin sekarang.

"Bayu itu bunglon ya? Kenapa sikapnya berubah-ubah terus? Dia gak tau apa di phpin itu sakit." Sebal Helen. Ia menusuk baksonya dengan kesal.

"Iya. Ngapain coba pake narik elo segala kemarin. Coba kalo enggak, udah jadian elo sama si Rangga." Tambah Eriska. Salsa hanya menggeleng lemah, ia gak tau harus menjawab apa. Kepalanya terasa pusing.

Give Me a FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang