Ya dia Karin. Karin yang menyadari kalau ini aku, dia membulatkan matanya saat melihat kearahku.

"Loh? Re-Rey?" Ucapnya sembari menunjukku dengan telunjuknya.

"Ya ini aku, kenapa? Kaget?"

Aku menanggapi Karin dengan datarnya dan sedikit cuek, karena jujur aku masih tidak suka dengan Karin. Karena Karin telah membuat Cirra menderita. Tetapi saat aku melihat Karin yang sekarang, dia sangat berbeda. Dia terlihat lebih cerah hidupnya ketimbang saat sekolah dulu, sangat suram. Dan perut Karin sedikit membesar, apa dia sedang mengandung? Tapi wait! Gadis kecil yang hampir kutabrak ini tadi Karin menyebut dirinya sendiri dengan sebutan ibu? Berarti ini adalah anak Karin? Dengan siapa Karin menikah? Itulah yang dibenakku sekarang ini

"Ya ampun Rey sudah lama ya, aku pangling banget, oh ya dengar-dengar kamu menikah dengan Cirra? Apa itu benar?" Benar kan dugaanku? Karin berbeda dia sekarang bisa tersenyum, bahkan senyumnya tak hentinya dia tampakan kearahku, apa Karin sudah benar-benar berubah?

"Iya, sekarang Cirra istriku"

"Ah jadi benar ya? Ya ampun syukurlah kalian memang cocok, aku senang mendengarnya. Oh ya Rey apa kamu bisa menyampaikan maafku pada Cirra? Aku sangat menyesal pada diriku yang dulu, sungguh." Aku yang mendengar Karin berkata seperti itu hanya mengerutkan dahiku

"Mengapa tak meminta maaf secara langsung kepada Cirra?" Karin terdiam sebentar saat kulontarkan pertanyaan seperti itu, dia menghela napas lalu memasang wajah sedikit cemberut, tentu saja itu membuatku heran.

"Inginnya sih begitu, cuman aku tidak boleh bepergian terlalu jauh dan terlalu lama, karena aku sedang mengandung anak kedua. Aku dilarang suamiku begitu. Ini saja bisa keluar karena aku memaksa ingin membeli martabak, hehe" Karin berkata seperti itu sembari terus mengelus perutnya yang sedikit membuncit, ternyata dugaanku benar.

"Jadi ini anakmu?" Tanyaku yang menunjuk kearah gadis kecil yang hampir kutabrak tadi, Karin dengan tersenyum lagi ia langsung mendekap anaknya itu

"Iya ini anakku, namanya Kelyn, umurnya baru 3 tahun, ayo Kelyn salam coba ke kakaknya minta maaf juga" Karin menyuruh anaknya untuk salam kepadaku, sekarang gadis kecil yang bernama Kelyn ini dengan tidak menangia lagi ia meraih tanganku lalu diciumnya tanganku dengan sopan

"Maapin elyn om" Om? Oh o-okelah, ini sangat menggemaskan, aku yang dibeginikan tentu saja aku mengelus puncak kepalanya dengan gemas dan tak terasa aku tersenyum, Karin yang melihatkupun ikut tersenyum

"Lain kali jangan main sembarangan ya kalau dijalan apalagi lari-lari gak boleh ya cantik" dengan lucunya Kelyn mengangguk seperti mengerti, sangat menggemaskan. Jika saja tak ada orang tuanya sudah kubawa pulang untuk oleh-oleh Cirra. Aih! Mengapa Karin memiliki anak yang sangat lucu dan cantik begini sih?

"Oh iya Rey apa Cirra sudah mengandung?" Tanya Karin yang memperlihatkan senyum jahilnya

"Ha?" Diberi pertanyaan seperti itu tentu saja aku hanya diam, karena merasa tersindir karena aku masih belum mampu untuk menyentuh Cirra.

"Belum, do'akan saja secepatnya" jawabku.

"Oh ya, by the way suamimu mana?" Sambungku yang teringat jika aku belum mengetahui tentang suami dari Karin, saat Karin akan menjawab tiba-tiba saja..

"Karin!" Seseorang dari belakangku meneriaki nama Karin dan aku sangat kenal suara itu sontak aku dan Karin langsung menoleh kearah sumber suara dan...

Deg!

"Da-Darell?!" Dari kejauhan aku sangat yakin jika yang kulihat sekarang adalah Darell

After marriage [ SELESAI ]Where stories live. Discover now