Part 23

22.1K 1.1K 17
                                    

Haee guys. I wanna make a confession :)) sebenernya part yang barusan itu accidentally ke post makannya pendek.. so, I will continue that story in part 23..

I run so fast in hope that you will enjoy my story. '-'

_________________________________

Gue menghajar dan terkena hajaran dari mereka.

Saat mereka semua terjatuh, gue berlari ke restoran lagi untuk mengambil sesuatu di tas gue. Ada yang aneh, gue tidak menemukan Kendall dimanapun di ruangan itu.

Kembali ke benda penting itu.

Gue mengobok-obok tas gue dan gue tak kunjung menemukan benda yang gue cari.

Teman-teman Andy dan Andy sudah mendekati meja gue sambil membawa benda-benda tajam seperti pisau.

Gue menemukan benda itu.

Pistol Rick yang gue ambil dari dalam base camp.

"IT'S TEXAS SONS OF A BITCH, GUNS ARE LEGAL.."

Gue menembak ke langit-langit ruangan untuk menakut-nakuti mereka.

Tidak mungkin gue membunuh orang.

Mereka semua menundukk karena terkena serpihan-serpihan semen yang rontok akibat tertembak pistol.

"ALL OF YOU, PUT YOUR HANDS UP! THIS IS THE COP, NOBODY MOVES!"

disana berdirilah polisi-polisi bertubuh tegap sambil menodongan pistol ke Andy dan teman-temannya. Disana Kendall berdiri disamping polisi itu sambil tersenyum.

Gue berlari mendekati Kendall lalu memeluknya.

"You saved my life.."

"No.. you saved your own life." Kata Kendall tenang.

Kendall menceritakan bagaimana dia bisa memanggil opsir Arana, kepala polisi yang sekarang gue ketahui namanya.

Dia bilang pada awalnya dia tidak tahu, tapi karena gue menghilang terlalu lama, dia berusaha mencari gue lalu dia melihat 5 orang yang bertatoo seperti penjahat. Kendall menguntit mereka dari belakang lalu dia menemukan gue sedang diikan di kursi.

Dia berlari keluar lalu menelepon polisi lalu polisi datang tidak lama setelah dia menelpon mereka.

"Thank you so much Kendall". Gue berterima kasih kepada Kendall. Mungkin gue akan mati kalau dia tidak segera menghubungi polisi

Andy si bajingan dan kawan-kawannya dimasukan ke penjara dengan tuduhan pencobaan penculikan. Mampos.

Gue kembali ke California. Karena kejadian tadi, gue terpaksa pulang. Gue yang menyetir dan Kendall duduk di sebelah gue.

Gue menyebrangi hamparan padang gersang menggunakan mobil Lamborghini punya Kendall.

Di mobil kita bernyanyi sambil berteriak-teriak.

Kris, Kendall's mom sudah beberapa kali menelepon, dia sudah mengetahui identitas gue karena gue cerita ke dia.

Gue sampai di California setelah berjam-jam menyetir.

Gue memutuskan untuk menginap di rumah Kendall.

Setelah beberapa minggu, gue kembali bekerja seperti biasanya. Carlos memberikan gue banyak tugas, sebenernya dia meminta gue untuk berhenti menjadi paparazi dan lebih fokus menjadi fotografer tapi gue menolak, gue suka pekerjaan itu, yang berbeda hanya sekarang gue menyetir mobil ferrari gue sendiri ke tempat tujuan. Carlos juga pernah menyuruh gue untuk bekerja menjadi model, tapi pekerjaan itulah yang paling gue hindari saat ini.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang