Part 14

13.1K 540 28
                                    

Keisa langsung berlari kearah pintu dengan tatapan tidak percaya. Keisa melihat seorang laki-laki dan dua perempuan. Salah satu dari dua perempuan itu adalah Aulia, sekarang dia sudah tersadar dari kantuknya. Kenzo gak mungkin nglakuin itu kan? Dia gak berani nglakuin itu kan? Bagimana Kenzo bisa mabuk? Dan dia dibawa jalang? Oh hell no, jalang ini pasti sengaja membawa Kenzo pulang, pikir Keisa.

Keisa langsung merebut Kenzo dari perempuan yang disebutnya jalang tadi, "lo tahu kamar Kenzo kan Aul? Tolong bawa Kenzo ke dalam,"

"Oh oke. Gue bawa dia ke dalam dengan selamat." Jawab Aulia langsung. Keisa melihat perempuan didepannya dengan tatapan menjijikkan. Dari bawah sampai atas dia pantas disebut jalang.

"Lo siapa bawa Kenzo pulang sampai mabuk?" Tanya Keisa langsung. Perempuan yang didepannya mencibir Keisa dengan tatapan menjijikkan juga.

"Heh bocah emang lo siapa? Gue pacar Kenzo. Minggir gue mau tidur sama pacar gue," Keisa mengepalkan tangannya. Ditahannya emosi yang sudah keluar.

"Oh lo pacar Kenzo? But wait, kenapa Kenzo gak pernah bilang ke gue kalo dia pernah punya pacar jalang kayak lo?" Bagus Kei, lawan dia terus. Ucap Aulia mendukung Keisa lewat dalam hatinya.

"Ngapain juga Kenzo bilang punya pacar ke lo. Emang lo siapanya ha bocah?" Perempuan itu mengangkat dagu Keisa. Keisa langsung menghempaskan tangan perempuan itu dengan kasar. Kurang kasar Kei, dukung Aulia lagi.

"Lo pengen tahu, tapi lo jangan kaget yaa. Gue Keisa Tama adek Kenzo Tama," Jawab Keisa percaya diri. Perempuan itu sedikit terkejut saat mendengar jawaban Keisa. Tapi dia langsung menutupi keterkejutannya dengan bertingkah angkuh.

"Wah berani banget lo bocah ngomong gitu. Gue bilang ke Kenzo baru tahu rasa lo,"

"Bilang aja, lo kira gue takut? Gak! Gue gak takut sekalipun ja-" Pandangan Keisa langsung menggelap saat mendapat tamparan dari perempuan itu. Aulia langsung turun dari tangga menghampiri Keisa yang masih dengan posisi wajahnya tertampar tadi. Aulia melihat wajah Keisa yang berubah menjadi datar. Lebih datar dari disekolah tadi, batin Aulia. Keisa langsung mencengkram rahang perempuan yang didepannya dengan kuat.

"Gue peringatin lo untuk yang terakhir kalinya. Jangan pernah lo dengan berani deketin kakak gue. Gue tahu lo deketin kakak gue, nyawa lo ada ditangan gue." Keisa langsung mendorong perempuan itu dan menutup pintu utama dengan kasar. Dia mengibas-ibaskan tangannya dilangit.

"Lo gak papa Kei? Pipi lo gak sakit kan?"

"Tissue, gue butuh tissue sekarang," Aulia langsung menarik tangan Keisa ke depan tv lagi. Memberikannya tissue, Keisa langsung membersihkan tangannya dari make up perempuan tadi.

"Make up murahan, tangan dan pipi gue bisa langsung gatal setelah ini." Aulia langsung menjitak kepala Keisa saat mendengar perkataan Keisa, "Besok kalo lo gak masuk, telpon gue atau sms oke?" Keisa langsung menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Keisa langsung berlari kecil menuju dapur. Diambilnya handuk yang bersih dan membawa wadah yang diisinya air. Keisa melangkah menuju kamar Kenzo. Dia berhenti didepan pintu itu dan memandangnya sejenak. Gue pasti bisa, ucap Keisa dalam hati. Setelah itu Keisa membuka pintu itu dengan hati-hati dan melangkah mendekati Kenzo yang sudah tertidur.

Keisa melepas kemeja yang dipakai Kenzo yang sekarang tinggal kaos yang dipakainya. Setelah melepas kemaja Kenzo, Keisa mulai melepas sepatunya juga. Keisa mulai menghapus keringat Kenzo. Dihapusnya dari wajahnya sampai leher Kenzo. "Mau lo apa sekarang Ken? Gak dapat maaf dari gue, terus lo mabuk gitu. Dibawa jalang juga. Lo mau mau tidur sama jalang itu? Silahkan, tapi dengan senang hati gue angkat kaki dari rumah ini dan gak akan pernah kembali lagi."

Bad GirlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora