Kenangan masa kecilnyanya kemudian dilanjutkan pada masa sekolahnya. Ia atas nasihat ibunya menjalani masa sekolah menengahnya di Mulholand. Ia harus bolak-balik setiap hari dalam jarak yang cukup jauh menggunakan kereta lalu setelah lulus, ibunya memutuskan untuk pindah ke Rosemary.

Kehidupan cintanya dengan Alena dinilainya hanyalah cinta monyet, namun berlangsung cukup lama. Selama Damian di Rosemary, ia menjalin hubungan jarak jauh dengan Alena, setelah dua tahun lamanya dia memutuskan berpisah dengan gadis itu.

Keputusan berpisah berasal dari berbagai pertimbangan. Pertama, Damian merasa Alena terlalu muda untuknya. Kedua, ia memikirkan kata-kata ayahnya dulu agar jangan dekat-dekat dengan Alena. Selain kedua alasan itu, ia juga sudah menemukan wanita lain. Firanda begitu menarik hatinya, membuatnya menggilai gadis itu sampai melupakan yang lain.

Ia kemudian mengingat percintaannya dengan Firanda. Damian sengaja mengejar Firanda, mengikuti gadis itu ke mana pun ia pergi. Ia tidak pernah mengurusi gadis-gadis lain yang selalu mengirimnya surat cinta karena demikan kuatnya keinginannya untuk mendapatkan Firanda. Ia masuk ke universitas yang sama dengan Firanda di Kingston, di sana ia menyatakan cintanya hingga berakhir pada pernikahan seusai lulus dan mendapatkan pekerjaan.

Duduk di depan rumah sembari bernostalgia mengingatkan umurnya yang sudah hampir kepala tiga. Ternyata sudah cukup lama ia hidup, namun apa yang sudah ia lakukan? Apakah ia sudah menjadi pria yang baik? Suami yang baik bagi Firanda dan ayah yang baik bagi Bobby? Ia tidak bisa menjawab pertanyaanya sendiri.

Derek datang membiarkan Bobby di rumah pohon sendirian. Ia sudah mengatakan pada keponakannya untuk tidak turun sendiri. Dengan wajah semringah Derek duduk berhadapan dengan sepupunya.

"Kau tidak bilang ingin bertemu denganku sebelumnya, ada apa sebenarnya Dam?" tanya Derek.

"Aku ingin bercerita tentang masalahku," kata Damian. "Aku benar-benar bingung akhir-akhir ini,"

"Apa yang membuatku gelisah seperti itu?" tanya Derek dengan wajah penasaran.

"Kautahu? Aku telah berselingkuh dan istriku telah mengetahuinya," ujar Damian tanpa ragu membeberkan masalahnya.

Derek terdiam seakan meminta sepupunya untuk melanjutkan ceritanya. Damian akhirnya mengatakan segalanya. Semuanya dari awal hingga akhir, walau ada beberapa yang memang tidak ia ceritakan.

"Semuanya tampak aneh dan membingungkan, terlalu banyak kasus dan misteri yang aku tidak tahu jawabannya, aku merasa baik Firanda dan Alena telah merencanakan sesuatu terhadapku," tambah Damian setelah cerita panjangnya itu.

"Aku tidak tahu kenapa kehidupanmu bisa menjadi serunyam itu, Dam," ungkap Derek dengan nada peduli. "Aku rasa kau tetap harus percaya istrimu. Ugh... Alena gadis yang kau ceritakan dulu itu 'kan? Aku rasa dia bukan gadis yang baik, apalagi kau mengatakan kehidupan masa kuliahnya tampak buruk, aku menyebutnya gadis metropolitan," kata Derek. "Gadis kota yang punya penampilan menarik, namun rata-rata itu hanya di luarnya saja."

"Ya, aku mengerti. Walaupun dia berasal dari Morning Abby, tetapi dia memang tinggal di Regent City cukup lama. Kata-katamu terlalu berbelit-belit, kau tidak perlu malu mengatakan Alena adalah gadis murahan, tetapi aku yakin dia masih perawan saat aku melakukan itu bersamanya untuk pertama kali di Hotel Ibiza," kata Damian.

"Benarkah kau yakin?" tanya Derek.

"Yakin sekali. Jadi kau tidak bisa mengatakannya murahan, dia hanya pernah melakukannya denganku saja," jawab Damian.

"Aku heran kenapa kau begitu yakin," kata Derek. "Baiklah, walaupun dia tidak murahan, tetapi itu tidak membuktikan bahwa dia adalah gadis baik-baik, bukan?" tambahnya.

The Red Affair 「END」Where stories live. Discover now