Chapter 11 : From Move On To Get Stuck

62 6 0
                                    

Plasa semanggi, 7 December 2013 15.30

Lisa POV

Aku dan ka Ryan sudah sampai plasa semanggi masih ada waktu setengah jam lagi dari janjiku ketemu dengan ka Ray. Ka Ryan memarkirkan mobilnya kemudian kami keluar mobil menuju pusat perbelanjaan.

"kak, langsung ke dunkin aja yah. kakak duduknya jauhan" ucapku mengingatkan. Ka Ryan hanya bergumam hmm.

Kami tiba di dunkin ka Ryan sudah duduk di sudut ruangan sedangkan aku di dekat dengan pintu keluar. Ka Ryan mengeluarkan Tab nya, aku tersenyum melihatnya. Aku kayaknya udah mulai suka dengan ka Ryan deh. Cinta? Cinta tuh apa yah? aku juga ga terlalu paham artinya cinta yang pasti aku suka sama ka Ryan mungkin belum tahap Cinta yang istilahnya lebih mendalam daripada sekedar rasa suka. Yah sedikit-sedikit lah yah cinta akan datang karna kebiasaan aku percaya kok. 15 menit sudah aku menunggu tiba-tiba ka Ray duduk di depanku membelakagi ka Ryan.

"Hai, udah lama?" ucpanya sambil tersenyum.

"Ga kok baru aja sampe" jawabku dengan senyum ramah.

"Aku pesen minum dulu yah" ucap ka Ray kemudian berdiri memesan minumannya. Aku melihat ka Ryan sudah tidak memperhatikan tab nya sekarang dia memperhatikan gerak gerik Ray yang sedang memesan minum. Aku hanya tersenyum melihat sorot mata membunuh ka Ryan.

"Kamu kok senyum-senyum sendiri?" ka Ray ternyata sudah kembali.

"Eh ga, tadi ada orang lucu banget lewat" ucapku asal.

"Ohhh.. kirain kamu senyum-senyum karna seneng ketemu sama aku" ucap ka Ray. Aku tersenyum kecut malas menanggapinya.

"Kakak mau ngomong apa?" tanyaku lalu meminum orange juiceku santai.

"Lisa.." ucap ka Ray lalu menggengam tanganku. Aku terkejut hingga membulatkan mataku dan menarik tanganku.

"Iya. Ada apa kak? aku ga bisa lama-lama karna ada janji sama pacar kak" jawabku ceplas ceplos. Ka Ray memandangku memelas.

"Kamu ga bisa kasih aku satu kesempatan lagi?" tanyanya. Aku mengerutkan keningku.

"Kesempatan apa kak?"

"Kesempatan buat menangin hati kamu lagi?" ujarnya lembut.

"Aku sekarang udah punya pacar kak. Dia baik, perhatian dan sayang sama aku, mending kita jalanin kehidupan masing-masing aja kak." ucapku sambil tersenyum. Ka Ray menghempaskan tubuhnya ke kursi lalu memandangku

"Kamu sayang sama dia?" tanyanya aku mengganguk kemudian tersenyum sumringah. "Pacar kamu namanya Ryan kan?"

"Iya kak. dia juga udah tau kok masa lalu aku sama kakak, jadi aku harap sekarang kita jalanin aja hidup masing-masing kak." ucapku lagi.

"Diana bilang pacar kamu orangnya baik." Ucapnya pelan.

"Coba aku dulu ada keberanian buat nyatain ke kamu" ka Ray menatapku kemudian menggengam tangaku lagi. Aduh gawat nih ka Ryan bisa murka aku pun mencoba melepaskan genggaman tangannya tapi hasilnya nihil.

"Kak, lepasin" ucapku sambil mencoba melepaskan genggamannya tapi ka Ray masih menggengam erat tanganku dan menatapku lekat. Tiba-tiba ada tangan yang mencengkram lengan ka Ray saat aku mendongakan muka ka Ryan yang empunya tangan menatap garang ka Ray.

"Lepasin sebelum gue bikin lo babak belur" ucapnya dengan menatap ka Ray tajam. Akhirnya ka Ray melepaskan tanganya lalu aku mengusap tangaku yang agak kemerahan karena di genggam terlalu erat oleh ka Ray. Ka Ryan menarikku hingga aku berdiri kemudian ka Ryan menarik pinggangku.

"Gue rasa Lisa udah ngomong dengan jelas dan lo ga perlu lagi hubungin Lisa lagi. kami berdua permisi" ka Ryan mengiringku keluar tapi lenganku di tahan oleh ka Ray.

Lisa Lovelicious (COMPLETED)Where stories live. Discover now