Chapter 10 : Ray Saputra

77 7 0
                                    

Ryan POV

Ternyata laki-laki yang bersama Diana adalah Ray gebetan Lisa waktu kuliah dulu. Aku tidak pernah melihat dia sebelumnya dengan Diana karena Diana baru pertama kali membawa Ray makan di cafe hari ini.

"Kalian udah saling kenal ?" Diana membuka suara. 

Lisa dan Ray memandang Diana kemudian keduannya mengangukan kepala.

"Hai, gue Ryan pacarnya Lisa" aku memperkenalkan diriku pada Ray.

"Ray" dia menjabat tangaku. Aku mengeratkan pelukan di bahu Lisa.

"Duduk dulu yuk Lis ngobrol sebentar, kalian berdua kenal dimana?" tanya Diana

"Kita dulu satu kampus dia dulu adik kelas aku , Di" Ray menjawab pertanyaan Diana.

Lisa terlihat murung melihat mereka berdua berbicara dengan akrab. Jangan bilang dia masih ada rasa sama si Ray ini ? what the hell ? 

"Di, Ray mau pesen apa? Sorry nih Lisa mau balik ke Jakarta jadi ga bisa ngobrol lama-lama" ucapku sementara Lisa hanya diam saja.

"Ohh mau balik ke jakarta yah. kapan-kapan kalo main ke bandung kita ngobrol yah, aku pesen hot chocolate. Kamu pesen apa Ray?" tanya Diana pada Ray

"Padahal aku mau ngobrol banyak sama kamu Lis, nomor handphone kamu berapa yah? handphoneku waktu pindahan ke bandung hilang jadi semua nomor hilang deh." tanya Ray pada Lisa kemudian dia mengeluarkan handphonenya.

"ehh, " Lisa tersikap "0857898XXXX" Ujar Lisa. 

Ray menekan nomor yang di sebutkan Lisa dari saku jacket Lisa terdengan ringtone i know you're troublenya Taylor Swift buru-buru lisa menyentuh tombol merah.

"Itu nomor kakak yah. nanti kakak whatsaap yah" ujar Ray kemudian mengacak-acak rambut Lisa. Aku sempat membulatkan mataku begitu juga Lisa. "kamu makin cantik yah sekarang" ucapnya kemudian.

"Ayo Lis, Lucky udah nungguin" aku menyela Ray. Dia terdiam sejenak namun akhirnya tersenyum simpul..

"Iyaa kak, aku balik dulu yah. Diana aku duluan yah" Lisa pamit kepada Diana. Aku menuntunnya masuk ke dalam Cafe lagi.

"Kamu deket sama Ray?" aku membuka pembicaraan saat kami menuju meja keluarga Lisa. Lisa menoleh padaku dengan raut wajah bingung.

"Ga juga" jawabnya singkat.

"Tapi tadi dia kalian berdua keliatan deket" aku sedikit memojokan Lisa.

"Aku capek kakak, nanti aja kita ngobrol lagi yah. Aku tadi ga tidur di mobil padahal semalem tidur jam 12" Ucap Lisa dengan senyum yang sedikit di paksakan menurutku. Mungkin dia memang lelah ya sudahlah

"Ok deh Princess. Kakak baru balik nanti jam 4 dari sini, Kalau sudah sampai jakarta kabarin yah" ucapku. Kami sudah di depan keluarga Lisa.

"Lets go home"Lira siap-siap berjalan ke arah pintu keluar cafe dengan menggandeng lengan maminya.

"Lira, pamit sama Ryan dulu." Mami memukul lengan Lira pelan. "Nak Ryan tante pulang dulu yah. sorry yah Lira emang suka cuek gitu orangnya. Harap maklum nanti kita ngobrol lagi yah di jakarta" ucap mami

"Ryan balik yah see you" Lira nyengir kemudian mereka berdua keluar dari cafe.

"Aku pulang yah kak, Evan kemana? Tolong bilang ke Evan aku balik yah kak" ucap Lisa yang melihat tidak ada Evan di sekitar café. Lisa dan Lucky kemudian keluar dari café mengikuti Lira dan Tante Lia.

"Yan, balik dulu yah. Salam buat Evan" ucap ka Lucky dari dalam mobil.

"Ok Luck. Hati-hati yah Luck. Kalo udah sampe jakarta jangan lupa kabarin. Istirahat yah" aku tersenyum pada Lucky kemudian aku berkata lembut pada Lisa. Lsa hanya tersenyum dan menganguk pelan.

Lisa Lovelicious (COMPLETED)Место, где живут истории. Откройте их для себя