Eternity : Fourteen

825 143 16
                                    

**
Irene sedang berada di dalam sebuah ruangan bercat putih yang sudah bisa di tebak bahwa kini gadis cantik itu sedang berada di rumah sakit.

Hari ini dengan di temani oleh ibunya irene pergi datang ke rumah sakit untuk melakukan pengecekan berkala untuk memeriksa keadaan matanya.

Karena ayah jiah dan jien sedang berusaha mencari pendonor mata bagi irene.

"Eomma apa kita akan menemukan orang yang ingin mendonorkan matanya untuku?" Tanya irene harap-harap cemas mengengam erat jemari ibunya.

Ibu irene hanya bisa mengelus surai hitam putrinya untuk menenagkan irene. "Aiggoo mau bagaimanapun kita tidak boleh putus asa sayang, tuhan pasti telah merencakan segala sesuatu baik adanya"
Ucap ibu irene seraya bersenyum hangat.

"Ah tapi eomma tidak bisa berlama-lama di sini menemanimu,adikmu miri pasti sudah menungu ibu di tempat penitipan"
Ucap ibu irene sambil melirik jam tanganya.

"Kalau begitu eomma harus segera menemui miri, aku bisa di sini sendiri atau biar ku telepon wendy saja untuk menemaniku jadi eomma tidak perlu menghawatirkan aku"
Ucap irene berusaha meyakinkan ibunya bahwa ia tidak apa-apa.

Setelah kepergian ibunya irene pun segera meminta tolong pada salah satu perawat rumah sakit untuk mencari kontak wendy di ponselnya dan menelepon wendy dan setelah telah tersambung irene pun segera mengucapkan terima kasih kepada parawat tersebut.

"Yeoboseo"

"Yeoboseo wendy, apa kau mandengarku? Yeoboseo"

Pip

"Kenapa di putus sambunganya? Apa dia sedang sibuk?"
Gumam irene bingung ketika
Sambungan teleponya di putuskan secara sepihak oleh wendy.

"Baiklah sepertinya tidak ada piliha lain lagi selain meminta tolong pada perawat tadi lagi untuk menghubungi jiah dan jien"
Ucap irene yang kemudian segera meminta tolong kembali pada perawat tadi untuk mencari kontak kedua saudara kembar tersebut

"Yeobeoseo jiah ini eonni"

"..."

"Apa sepulang sekolah nanti, kalian bisa datang menjemput eonni di rumah sakit?"
Tanya irene ragu-ragu.

"..."

"Baiklah terima kasih banyak."

"..."

"Heheh sampai jumpa lagi"

Irene pun segera mengakhiri pangilanya dan segera memasukan tasnya ke dalam tas miliknya dan berniat untuk mencari tempat duduk.

Meraba-raba dinding di sekitarnya. Tetapi ia malah tidak sengaja mendorong salah satu pintu ruang inap salah satu pasien.

Brukk

Pintu yang ternyata tidak terkunci itupun terdorong cukup kuat dan membuat irene terjatuh tepat di depan pintu itu.

"Aww"

Ringis irene ketika terjatuh membuat sang pasien yang berada di dalam ruangan itu yang awalnya sedang mengupas potongan apel di tanganya menghentikan kegiatanya tersebut dan beranjak untuk membantu irene.

"Astaga nona kau ceroboh sekali" ucap sang pasien yang ternyata adla ajhuma itu membantu irene kembali berdiri san membawanya untuk duduk di samping ranjangnya.

"Ah.. maaf ajhumma sudah merepotkanmu"
Ucap irene merasa bersalah.

"Tunggu!! Wajahmu apa kita sudah pernah bertemu sebelumnya?"
Tanya sang ajhumma mentap irene lekat mencoba mengingat-ingat wajah irene.

Eternity [Taehyung-irene Fanfiction]On viuen les histories. Descobreix ara