Eternity : Eight

874 97 9
                                    

***
3 tahun berlalu

Irene gadis itu sedang duduk di salah satu bangku di dalam toko bunga milik ibu angkatnya.

Sambil sesekali menghirup wangi bunga-bunga yang sangat harum.

Dirinya masih bersyukur karena walaupun kini ia buta dan tidak dapat melihat.
Setidaknya dia dapat merasakan kasih sayang orang-orang di sekitarnya yang sangat menyanginya degan tulus.

Walaupun terkadang ia merasa rindu untuk dapat bernyanyi kembali dan mengapai cita-citanya seperti dulu.

"Sudah tiga tahun berlalu...
Apa wendy masih mengingatku? Apa kai,taehyung,dan ajhumma baik-baik saja?"
Gumam irene sambil menatap dengan pandangan  kosong ke luar jendela kaca.

Ting

"Selamat datang"
Ucap irene lembut dan tersenyum.

"kakak kami ingin membeli bungga mawar yang ada di pojok sana"
Ucap salah satu dari dua remaja perempuan yang baru saja memasuki toko bunga milik ibu irene.

"Oh itu, tunggu sebentar kakak pangilkan orang untuk mengambilnya"
Ucap irene

"Ibu... bisakah ibu mengambilkan bungga mawar merah yang ada di pojok?"
Ucap irene sedikit berteriak mencari-cari ibunya namun tidak mendapat jawaban.

"Kakak bisahkah kakak sedikit bergegas? Kami sedang terburu-buru untuk menghadiri konser debut BTS"
Ucap dua remaja perempuan itu sedikit panik sambil melirik jam tangan mereka takut mereka akan terlambat untuk menghadirinya.

"baiklah.. kalau begitu akan kakak ambilkan"
Ucap irene seraya berdiri dengan tongkatnya dan meraba-raba sekitarnya.

Dua orang remaja yang melihat irene yang berusaha mencari arah pun berbisik.
Mereka tidak mengira bahwa penjual bunga yang mereka temui ini ternyata buta.

"Apa kakak cantik ini buta?"
Bisik salah satu remaja pada temanya.

"Sayang sekali padahal wajahnya cantik"
jawab temanya dengan bisikan pula.
Sayangnya irene yang masih bisa mendangar isi pembicaraan mereka.

Prangg

Irene tak sengaja menabrak vas bungga yang berada di depanya hingga pecah dan sedikit melukai kakinya.
Karena terlalu fokus mendangar bisikan dua remaja tadi.

"Aww"
Ringis irene. Ketika kakinya sedikit teriris pecahan vas tadi.

"Ya ampun irene, apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak memangil ibu saja untuk mengambil bunga?
Duduklah biar ibu yang mengambil bunganya"
Teriak ibu irene yang tiba-tiba berlari dari arah dapur dengan celemeknya karena mendangar suara pecahan dari tokonya.

"Tunggu sebentar yah"
Ucap ibu irene pada dua remaja pelanganya yang sedang menatap irene dengan perasaan bersalah.

Ibu irene pun segera pergi mengambil bunga mawar yang berada di pojok ruangan dan memberikanya kepada dua remaja tadi.

"Ini bunga yang kalian minta"
Ucap ibu irene lalu menyodorkan sebuket bunga kepada dua remaja di depanya.

"Terima kasih banyak bibi"
Ucap kedua remaja itu dan membungkuk bersamaan memberi hormat.

"Bibi, kakak, kami permisi dulu"
Ucap kedua remaja itu lalu pergi dari toko.

Pandangan ibu irene pun beralih pada irene yang terus menatap kosong ke luar jendela.

Andaikan saja kini aku tidak buta..-batin irene

Ibu irene yang melihat perubahan raut wajah putrinya yang berubah murung pun segera menghibur irene.

Eternity [Taehyung-irene Fanfiction]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن