Sihir ini juga hampir mirip dengan [Kuro chēnrua] milik Hana. Hanya saja ini berbentuk aura dan bukan rantai. Namun, kekuatan sihir ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan milik Hana. Atau lebih tepatnya--ini adalah level kelima dari Kuro Chenrua.

"Arrgghhh!!!" Teriak Croja yang merintih kesakitan.

"Ini hanya permulaan saja bagimu..." Goro terlihat puas menyiksa Croja.

Ikatan aura hitam itu pun mulai menghilang. Croja merasa lemas dan terkapar.

Dengan sigap, Goro mengeluarkan portal sihir. Portal sihir di sebelah kiri Goro muncul. Lengan kirinya masuk ke dalam portal itu lalu mengambil sebuah pedang yang tidak lain adalah Pedang Kegelapan.

"Itu.. pedang kegelapan.." gumam Hana.

Monster buaya hijau berukuran 5m itu hanya pasrah akan kematiannya yang tidak lama lagi.

"Aku tahu jika kau bertarung di darat akan lemah. Bahkan kekuatan airmu tidak akan berpengaruh...
Walaupun aku bertarung di dalam air milikmu... kau tetap tak akan bisa mengalahkanku..
Dengan ukuran raksasa sepertimu.. kau melawan tubuhku yang berukuran 170cm saja...
Itu tentunya mustahil.."

"................"

Goro dengan tubuhnya yang melayang-layang di udara segera mengakhiri hidup Croja. Pedang itu mulai mengeluarkan aura hitam dan dengan segera dia menebaskannya ke arah Croja.

"Menyedihkan.. monster kebanggaan Akahito dengan mudah dikalahkan begitu saja," lanjut Goro.

Namun, hal mengejutkan terjadi disana. Croja tiba-tiba menghilang dengan cepat. Goro menatap heran.

"Hm........"

Apa mungkin Akahito menyelamatkan Croja? Itu mungkin saja bisa terjadi. Karena itu juga salah satu kelebihan Akahito yang mampu menggunakan kekuatannya dari jarak jauh. Meskipun begitu, kekuatannya masih belum pulih sepenuhnya--bisa dibilang belum sempurna.

Maka dari itu, Akahito tetap memilih berdiam di markas sembari memulihkan kekuatannya dan mengutus monster untuk menghancurkan dunia Naria dan dunia manusia.

"Entah kenapa aku sangat bingung.. antara menghancurkan dunia Naria atau dunia manusia?" Ucap Goro yang masih melayang-layang di udara.

"Aku tak akan membiarkan itu terjadi! Penyihir Kegelapan!" Ucap Hana.

"Aku akan berurusan dengan Akahito bodoh itu!" Jawabnya.

"Berurusan? Apa kau sudah berada di pihak kami?" Tanya Hana.

"Tak akan dan tak akan terjadi.." jawab Goro dengan perlahan mulai menghilang.

Suasan semakin sunyi. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu siang. Dengan segera, Hana segera kembali ke dunia manusia. Sejujurnya, ini adalah kedua kalinya Hana ke dunia manusia.

Pertama kalinya ke dunia manusia, dia menjadi sosok nenek-nenek yang kehilangan tasnya, lalu dua pria yang tidak lain adalah Ren dan Hasekura menolong nenek itu untuk mencari tasnya.

Namun, mereka berdua masih belum tahu jika nenek itu adalah Hana. Hana sendiri juga masih belum siap untuk mengatakan ini kepada mereka. Ada yang ditakutkan jika Hana mengatakan sekarang--Itu yang selalu ada dipikirannya saat ini.

Ren POV

Disaat aku melihat Hana sudah kembali ke dunia Naria. Aku dan Hasekura segera bergegas kembali ke perusahaan yang bergerak di bidang desain tersebut. Aku masih terpikir akan perkataan Hasekura disaat dia menari kerahku.

Sebenarnya aku sedikit tidak terima dengan apa yang dia lakukan terhadapku, tidak bisa dipungkiri juga--perkataan Hasekura juga ada yang benar menurutku.

Mystical SaviorWhere stories live. Discover now