2.7

3.8K 297 49
                                    

Entah kenapa tiba-tiba saja bumi terasa seperti telah berhenti berputar. Namun kejadian tersebut tak berlangsung lama dikarenakan Keisha yang langsung memasuki kamarnya secara terburu.

Zayn, lelaki itu masih saja termenung di tempatnya berdiri. Dia seperti baru saja melihat keajaiban di depan matanya. Perlahan namun pasti dia mengembangkan senyuman diwajahnya.

Pria itu berjalan dengan santai di lorong hotel tersebut. Dia sengaja tidak menghampiri kamar wanita yang telah lama dinanti-nantikannya itu dikarenakan dia yakin, wanita itu pasti membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memberanikan diri bertemu dengannya.

Dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam lift dan merogoh sesuatu di saku jas nya. Sebuah foto yang menampilkan sesosok wanita yang baru saja ditemuinya tadi dengan seorang bayi berumur satu tahun. Foto ini sudah diambil sejak dua tahun yang lalu, saat semuanya sempat membaik dalam hubungan mereka.

Zayn mengelus foto tersebut dengan perasaan yang dalam, "Kau bahkan sudah datang disaat aku baru ingin mencarimu."

***

Sedari tadi Keisha merasakan tangannya bergetar lemah seakan-akan dia tengah menggigil kedinginan. Kepalanya terasa mau pecah saat melihat sosok yang berada didepan lorong kamarnya tadi.

Sosok yang telah membuatnya meninggalkan Harry dan juga Edward.

Lagi-lagi rasa bersalah dan takut menghantuinya. Dia benar-benar menyangka bisa melakukan hal jahat seperti ini kepada dua orang yang telah melindungi dan juga menyayanginya dengan penuh kasih sayang.

Otaknya memutar kembali reaksi yang dia terima dari Edward saat dia ingin meninggalkan rumah itu. Air mata anak itu, suara lemah miliknya, intonasi dinginnya, tatapan tajamnya, dan juga kebencian yang Edward layangkan kepadanya. Sebuah cairan sukses kembali lolos dari kedua matanya.

Enzo yang tak mengerti apa-apa hanya bisa menatapnya bingung. Bocah itu berjalan kecil kearah ibunya yang tengah terduduk di kasur hotel. Tangan kecilnya merentang lebar seakan-akan ingin memberikan pelukan kepada sang ibu.

Wanita itu mengalihkan pandangannya kearah sang buah hati yang tengah memeluk kedua kakinya. Matanya memandang intens setiap inci tubuh bocah tersebut.

Dalam hati dia berbisik, bocah inilah alasannya untuk kembali bertemu dengan Zayn meskipun dia sebenarnya tak ingin sekalipun. Dia tak ingin anaknya tumbuh tanpa mengetahui ayah kandungnya. Dia tak ingin Enzo tumbuh tanpa didampingi ayah kandungnya. Dia tak mau anaknya menganggap orang lain sebagai ayahnya. Dia hanya ingin Zayn! Wanita itu hanya menginginkan Zayn yang selalu berada disekitar mereka, yang selalu menjaga mereka, yang selalu membuat mereka tertawa. Namun mengingat pengkhianatan yang telah Zayn lakukan, mungkin hanya Enzo yang akan mendapatkan semua itu.

Dia menggendong bocah itu kedalam pelukannya dan mencium pipinya. Tanganya terus mengelus rambut halus disekitar kepala anaknya.

"Mom mungkin tidak akan melarangmu dan ayahmu bertemu. Namun jangan harap dia bisa mengambilmu dengan seenaknya. Mom sangat menyayangi Enzo." Bisik wanita itu.

Keisha membaringkan Enzo yang terlihat mengantuk di tempat tidur.

"Mommy?" Enzo melirihkan namanya.

Dia tersenyum kepada bocah itu dan mengelus kepalanya pelan, "Ada apa sayang?"

"Enjo mau Edwald dan daddy disini."

"Mommy sudah bilangkan? Uncle Harry bukanlah Daddy Enzo, okay? Dan kita tidak bisa tinggal bersamanya terus, sayang." Enzo merenggut kesal. Dia membalikkan tubuhnya untuk membelakangi Keisha.

Baby Malik // z.m Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang