Five

6.8K 630 36
                                    

HAPPY 1K READER! Ga nyangka udah sampe 1k yang baca story ini, makasih juga buat yang udah pada ngasih Vomments kalian yang berharga itu *lebay* wkwk.

And the story begin.

***
"Daddy! Daddy!" Harry menunduk untuk melihat kearah Edward yang sedari tadi berteriak memanggil namanya.

"Ada apa Ed?"

"Mommy, Dad! Tadi uncle jahat memeluk mom, setelah itu mommy langsung berlari keluar sambil menangis." Uncle jahat? Sial. Dengan terburu buru dia menggedong Edward dan berlari keluar mencari Keisha. Harry beberapa kali menyerukan namanya namun Keisha tak kunjung terlihat. Dimana kau Keisha? Jangan buat aku khawatir, gumam pria itu.

Tak lama setelah itu matanya menemukan sesosok wanita yang dari tadi dicarinya. Harry langsung menurunkan Edward lalu berlari menuju kearah Keisha dan langsung memeluk wanita itu, bisa dia rasakan tubuh wanita itu bergetar hebat. Tanpa diminta Keisha membalas pelukan Harry.

"Di-dia ada disini Haz, Zayn Malik ada disini. Dia kesini untuk mencariku. Hiks.... Hiks..." Keisha masih sesegukan membuat Harry mengelus punggungnya sekedar untuk menenangkan.

"Siapa Zayn, Kei? Apa dia menyakitimu? Katakan padaku agar aku bisa menghajarnya."

"Zayn itu, dia

Ayah dari bayi yang kini kukandung, Harry." Harry tercengang, rahangnyanya langsung mengeras bahkan kini kedua tangannya sudah terkepal keras.

"Tenang Kei, aku akan menjagamu dari bajingan itu. Kau tak perlu khawatir." Bodohnya kau Harry, kini bukan hanya Keisha yang khawatir tapi kau juga! Bajingan itu pasti akan merebut Keisha darimu. Suara dari otak Harry menyala nyala. Sialan.

⚬⚬⚬
Zayn's POV

Kemarin pagi aku telah sampai di London bersama Rebecca karena ayah memindahkan pekerjaanku kesini, sekalian aku menjalankan rencanaku untuk membawa pulang Keisha kembali. Dan siapa sangka, ternyata aku bertemu dengan Keisha diperayaan ulang tahun Calum, sepupu jauhku. Tapi respon yang kudapat darinya sangatlah buruk, oke ini semua memang kesalahanku yang bersikap layaknya pengecut, tapi hey! Aku datang kembali kan untuk segera menariknya ke atas pelaminan. Lalu siapa anak kecil tadi yang memanggilnya Mom?! Apa dia sudah menikah disini? Kurasa tak mungkin karena Dad Richard sudah mengikatku dengannya tanpa sepengetahuan Keisha, jadi siapa anak itu?. Kuusap wajahku pelan menggunakan kedua tanganku, tiba-tiba saja Rebecca datang membawakan secangkir teh buatannya.

"Minumlah Zayn."

"Thanks."

Wanita itu mendekatkan duduknya kepadaku, aku hanya menatapnya malas. Terkadang aku kesal dengan sifatnya yang sangat suka ikut campur urusanku, aku jamin pasti sebentar lagi dia akan bertanya.

"Kenapa wajahmu murung sepulang dari pesta? Apa ada yang mengganggumu, Zayn?" Tuh kan.

"Bukan urusanmu nona, berhentilah ikut campur dengan urusanku. Urus saja dirimu sendiri."

"Hey, aku hanya bertanya kenapa kau jadi cuek begini?" Aku tak menjawabnya karena malas, dengan segera aku bangit menuju kamar yang berada di Mansion mewah milikku. Bahkan aku tak jadi meminum teh buatannya. Dan perilakuku itu membuatnya merenggut, menjijikan.

"Oh iya, aku sudah mendapatkan flat yang bagus untukmu didekat kantor. Jadi rapihkan barang-barangmu untuk pindah kesana."

"Tak bisakah aku tinggal bersamamu Zayn?" Tanyanya memohon.

"Tidak." Bisa kulihat kini dia mengerucutkan bibirnya seakan akan dia tengah marah padaku, aku hanya bisa memutar kedua bola mataku.

.

Baby Malik // z.m Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang