2.4

3.7K 351 71
                                    

Sebelumnya maaaaaaf pake banget aku gak ngelanjutin ini sampe berbulan-bulan .Itu gara2 kerjaan sekolah yang numpuk, belum lagi banyak kuis, ujian, dll. Dan aku juga sempet kehilangan motivasi*eak dan ide cerita.

Nah aku mau coba buat ngelanjutin fanfic ini lagi, kalau lupa ulang baca lagi ya wkwk.

Hope you enjoy it!

***
Keisha's pov

Aku menunggu Harry dan Edward untuk turun dari lantai atas. Mereka berdua tengah bersiap-siap untuk pergi mengunjungi ibunda Harry di rumah sakit. Enzo meloncat-loncat di sofa saking tidak sabarnya. Mungkin dia mengira bahwa kami akan berjalan-jalan.

"Ayo kita berangkat Kei." Ujar Harry yang sedang menuruni tangga bersama Edward. Harry menggunakan kemeja putih, sedangkan Edward menggunakan baju kaos bergambar mickey mouse yang seragam dengan Enzo.

Aku menggendong Enzo dan mengikuti pergerakan Harry dari belakang menuju ke mobilnya. Aku dan Harry duduk dikursi depan, sedangkan Enzo dan Edward dibelakang.

Kedua anak kecil menggemaskan itu tengah bermain di kursi penumpang, sedangkan aku dan Harry hanya membisu sambil mendengarkan ocehan mereka berdua. Sesekali aku melihat Harry mencuri pandang ke arahku, dan itu entah mengapa membuatku merasa risih.

"Kau tahu, Kei? Aku tengah merasa gugup saat ini." Kupalingkan wajahku ke arah Harry dengan tatapan lembut. Aku yakin dia sangat merindukan ibunya sampai-sampai bertingkah gugup seperti ini.

"Kau pasti gugup karena akan bertemu Ibumu." Harry tersenyum mendengar perkataanku.

"Ya, itu salah satunya. Tapi aku gugup menantikan reaksi mom saat bertemu denganmu nanti! Pasti dia akan sangat menyukaimu."

Aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tak gatal. "Kau yakin Hazz?"

"Tentu saâÂÂ"

"Mommy! Daddy! Memangnya kita akan pergi kemana hari ini?" Celetukan Edward dari jok belakang memotong perkataan Harry.

"Kau sangat ingin tahu, Ed?" Tanya Harry setengah menggoda. Edward bersorak 'yes' dari tempat duduknya.

"Kita akan mengunjungi nenekmu." Jawab Harry tak yakin.

***

Mobil yang kami kendarai akhirnya memasuki sebuah bangunan bertingkat dengan dekorasi yang sederhana namun elegan, sebelum benar-benar sampai bangunan tersebut, kami harus melewati taman luas yang penuh dengan bunga. Beberapa orang berpakaian pasien pun bertebaran di setiap sudut taman. Enzo dan Edward menatap keluar jendela mobil dengan antusias.

"Daddy?"

"Ya?"

"Kenapa di rumah nenek banyak sekali orang?" Harry memandang Edward dari kaca spion mobilnya.

"Hm... Mungkin nenek sedang mengadakan pesta?"

"Pesta?! Aku suka pesta! YEAY!" Aku terkekeh mendengarnya.

Setelah memarkirkan mobil, kami segera turun. Aku kembali menggendong Enzo, sedangkan Edward menggandeng tangan Harry. Kami memasuki bangunan ini dan pergi menuju lobi utama. Aku memilih duduk di sofa yang telah disediakan sembari menunggu Harry yang tengah bertanya tentang keberadaan ibunya kepada resepsionis. Edward yang duduk disebelahku memandang bangunan yang tak pernah dilihatnya dengan tatapan berbinar.

Melihat tampang polosnya aku jadi memikirkan apa yang akan terjadi nantinya saat ibunya Harry bertemu dengan sang cucu. Aku takut Edward akan mendapatkan perlakuan yang tak diinginkan, mengingat Ny. Styles masuk ke rumah sakit jiwa ini karena masa lalu yang berhubung dengan Edward.

Baby Malik // z.m Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang