---

Aku menatap buku-bukuku dengan tatapan lemas. Aku tidak bisa begini. Hidupku tidak tenang rasanya.

Hatiku cemas, otakku mendidih, batinku tertekan.

Aku juga tidak bisa menangis.

Entahlah.

Kututup wajahku dengan kedua tanganku. Aku bahkan tidak bisa fokus belajar. Apa yang harus kulakukan?

Lalu aku merasakan seseorang memegang pundakku.

Aku menurunkan tanganku dan melihat Choi Ara yang menarik kursi lalu duduk disampingku.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Ara.

Kulirik kesekeliling tempat, rak buku dimana-mana, beberapa meja dengan buku yang berserakan terletak di pojok-pojok ruangan, "Ini perpustakaan. Apa lagi yang dilakukan disini selain belajar?"

Ara tersenyum meremehkan, "Tapi kau tidak belajar."

"Ya!" Tegurku kesal.

Ia tertawa. Lalu aku mendorong badannya, "Jangan tertawa disini."

Ara mengangguk-angguk.

Handphone Ara bergetar, lalu ia mengecek notifikasinya

Setelah membaca sesuatu dari sana, ia segera mencolek-colek lenganku.

"Mwo?" Tanyaku.

Ara menyerahkan handphonenya kepadaku. Aku mengambilnya dan melihat suatu tweet.

'Now Taehyung is in Ewha Womans University. I don't know why.. *picture*'

Aku membuka foto tersebut. Taehyung dengan masker hitamnya, sedang berjalan di area kampus tersebut.

Ara melirikku, "Apa kau tahu kenapa dia disana?"

Aku menggigit bibirku, lalu menggeleng.

"Aneh sekali. Itu kan universitas khusus wanita. Apa yang ia lakukan disana?" Tanya Ara.

Aku melemparkan tatapan pasrah kepada Ara, "Seandainya aku juga tahu." Ucapku, mengutip perkataan Jungkook tadi malam.

Ara mengernyit, "Kalau begitu bertanyalah kepada Taehyung. Aku juga penasaran apa yang dia lakukan disana."

Aku menghela napas, lalu menggeleng. "Nanti saja."

Lalu aku berdiri dan merapihkan buku-bukuku. Aku memasukkannya ke tas selempangku, dan menatap Ara yang sedang duduk.

"Aku pergi dulu, ada urusan penting. Mianhae, Ara-ya." Ucapku.

Ara masih bingung, namun ia mengangguk, "Annyeong!" Ucapnya.

Aku mengenakan tasku dan berjalan keluar dari perpustakaan. Tujuan utamaku adalah rooftop.

Aku ingin sendiri.

Setibanya disana, aku duduk di tepi. Menatap kebawah dengan tatapan kosong.

That Day.Where stories live. Discover now